Petani Sukabumi Binaan BAZNAS Panen Padi Organik Musim Keempat
16/06/2023 | Lumbung PanganPadi organik menjadi produk unggulan petani program Lumbung Pangan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). Pertanian padi organik menjadi favorit para petani salah satunya, Engkus petani asal Sukabumi Jawa Barat.
Petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Berkah Tani itu berhasil melakukan panen padi organik musim tanam keempat di lahan seluas 0,2 hektare dari total lahan yang dibudidayakan seluas 1 hektare.
Lahan milik Engkus tersebut beralamat di Desa Cimanggu, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Engkus menanam padi organik varietas beras putih atau varietas unggul bernama Inpari 33 dengan metode tanam SRI, suatu teknik budidaya padi yang mampu meningkatkan produktivitas padi dengan cara mengubah pengelolaan tanaman, tanah, air dan unsur hara.
Panen padi organik dilakukan secara manual menggunakan tangan sehingga membutuhkan waktu 1 sampai 3 hari.
"Alhamdulillah pada musim panen kali ini kondisi bulir padinya bernas," kata Engkus, Rabu (14/6/2023).
Metode estimasi produksi dengan ubinan yaitu menghasilkan 3,7 kilogram atau setara dengan 5,9 ton per hektare gabah kering panen dengan harga gabah saat ini diserap oleh offtaker dengan harga Rp5.600 - Rp5.800 per kilogram gabah kering panen.
Namun disayangkan, harga tersebut masih jauh dari apresiasi bagi petani untuk mendapatkan harga maksimal. Hal ini salah satunya lantaran produk pertanian tersebut belum memiliki legalitas sertifikasi organik, sehingga offtaker belum bisa membeli dengan harga yang maksimal.
"Tentu ini menjadi catatan agar sertifikasi terus diupayakan. Meski demikian para petani merasa bangga dan terus berikhtiar agar meninggalkan ketergantungan pada pupuk kimia," ujar Engkus.
Pertanian organik, selain menguntungkan juga ke depannya diharapkan mengubah pola pikir masyarakat secara bertahap menjaga kelestarian lingkungan.
Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.
Follow us
