Kisah Erah Suwirah, Pedagang Gorengan yang Dibantu BAZNAS dan DKM Attaubah

12/05/2023 | lpem

Kisah awal perjalanan Erah Suwirah dimulai jadi tukang gorengan keliling di Jakarta pada 2015. Berbekal gerobak gorengan, Erah bersama suami berkeliling menjajal jalanan Jakarta dan daerah sekitarnya. Hingga 2020, DKM Attaubah di Desa Pondok Udik, Kec. Kemang tempat Erah menjadi jamaah pengajian bekerja sama dengan BAZNAS memfasilitasi tempat berjualan secara tetap/mangkal samping mushola.

“Sebelum mangkal, saya sempat  menjadi tukang gorengan keliling pada 2015 di Jakarta dan Bogor. Tahun 2020 alhamdulillah pengurus mushola memfasilitasi saya untuk berjualan secara tetap dan modal usaha di bantu BAZNAS,” ujarnya.

Tempat jualan Erah cukup strategis, persis samping mushola dan bersebelahan dengan minimarket. Dalam satu hari Erah bisa menjual 5 box tahu sumedang isi 100 pcs. Selain tahu sumedang Erah juga menambah varian jualanya yakni tahu pedas dan tahu gejrot. Omzet penjualan tahu sumedang Erah mencapai Rp10.400.000 per bulan.

Erah Suwirah merupakan mustahik mitra BAZNAS yang bekerja sama dengan DKM Attaubah, ia memperoleh pembiayaan usaha pinjaman dan bergulir nonprofit.

Diharapkan dengan dukungan permodalan usaha dari BAZNAS, semakin banyak mustahik yang bisa diberdayakan dan menerima manfaat dari program pinjaman dana bergulir non profit BAZNAS dan usaha mitra semakin berkembang seiring dengan bertambahnya pendapatan usaha dan terbebaskan daripada kemiskinan sehingga terwujud harapan mustahik menjadi muzaki melalui pendayagunaan dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS) yang dilakukan oleh BAZNAS.

Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.

Follow us

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ