Tekan Masalah Sosial, BAZNAS Jabar Bekali Penyuluh Agama Keterampilan Hypnotherapy

BAZNAS Jabar gelar pelatihan dan sertifikasi hypnotherapi untuk penyuluh agama.

Tekan Masalah Sosial, BAZNAS Jabar Bekali Penyuluh Agama Keterampilan Hypnotherapy

25/08/2023 | Humas BAZNAS RI

Untuk menekan tingginya masalah sosial di Jawa Barat Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Barat membekali para penyuluh agama Islam dengan keterampilan hypnotherapy.

Sebanyak 78 penyuluh agama Islam di Jawa Barat mendapat pelatihan dan sertifikasi hypnotherapy selama empat hari, dari tanggal 22-25 Agustus 2023.

Menurut Ketua BAZNAS Jawa Barat, Anang Jauharuddin, penyuluh agama Islam memiliki peran sentral sebagai konsultor berbagai persoalan di masyarakat.

Oleh karena itu, kata dia, penting bagi para penyuluh memiliki kapasitas coach dalam memberikan solusi bagi permasalahan di masyarakat.

"Melalui kegiatan pelatihan dan sertifikasi ini, BAZNAS Provinsi Jabar sebagai lembaga penyejahtera umat tidak hanya peduli pada kondisi ekonomi, tapi juga memperhatikan aspek spiritualnya," kata Anang.

Anang mengaku prihatin dengan tingginya angka kasus perceraian di Jawa Barat. Padahal keluarga merupakan unit terpenting untuk membangun peradaban dan mewujudkan generasi emas.

"Data BPS menyebut, kasus perceraian di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Sebanyak 113.643 kasus perceraian terjadi di Jawa Barat. Tingginya angka perceraian ini sebaiknya menjadi perhatian bersama," tuturnya.

Pelatihan yang digelar di Aula Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jabar ini, kata Anang, antara lain untuk meningkatkan kapasitas para penyuluh agama yang memiliki fungsi konsultatif dalam memecahkan permasalah di masyarakat.

Direktur pada Direktorat Penerangan Agama Islam Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, Dr. H. Ahmad Zayadi, M.Pd menyebut, pelatihan ini bisa memberikan nilai tambah bagi penyuluh agama Islam.

"Kami berterima kasih atas inisiatif BAZNAS Jabar. Dengan cara ini, menjadi nilai tambah bagi para penyuluh agama,” ujarnya.

Zayadi berpesan agar penyuluh agama bisa beradaptasi dengan tuntutan zaman.

"Namun, jangan lupa kita juga punya jati diri. Jati diri bangsa Indonesia dan jati diri orang Islam,” tuturnya.

Setelah mendapat pelatihan dan sertifikasi berstandar BNSP, para penyuluh agama ini diharapkan bisa berkontribusi pada penyelesaian persoalan di masyarakat, membentuk keluarga sakinah serta mendorong masyarakat semakin taat berzakat.

Selanjutnya, para peserta akan mendapatkan monitoring dan pendampingan dari tim ESQ untuk penerapannya di masyarakat.

Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.

Follow us

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ