Rakorda se-Provinsi DIY, BAZNAS Dorong Akselerasi Pengentasan Kemiskinan

Dokumentasi BAZNAS RI

Rakorda se-Provinsi DIY, BAZNAS Dorong Akselerasi Pengentasan Kemiskinan

24/10/2024 | Humas BAZNAS RI

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menekankan pentingnya akselerasi pengentasan kemiskinan di Yogyakarta melalui pemanfaatan dana zakat yang lebih terarah. 

Hal tersebut disampaikan Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan MA., dalam Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) se-Provinsi DIY pada Rabu (23/10/2024). Turut hadir Ketua BAZNAS Provinsi DIY, Dra. Hj. Puji Astuti, M.Si dan jajaran, Para Pimpinan BAZNAS Kab/Kota se DIY.

Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan MA. menyebutkan, zakat merupakan instrumen strategi yang dapat membantu mengurangi kesenjangan perekonomian di masyarakat. 

“Pengelolaan zakat harus lebih efektif dan tepat sasaran, karena ini adalah solusi nyata dalam mengentaskan kemiskinan,” ujar Saidah.

Berdasarkan pemetaan di tingkat provinsi dan kab/kota di DIY, kata Saidah, total potensi zakat di DIY sebesar Rp2,6 Triliun. Sementara objek zakat dengan potensi terbesar adalah zakat penghasilan dengan proporsi terbesar penghasilan Non-ASN.

"Wilayah dengan besaran potensi zakat tertinggi di antaranya Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta. Secara keseluruhan, terjadi peningkatan kinerja pengumpulan dan penyaluran ZIS DSKL di DIY. Capaian ini baru mencapai 2,5 persen dari potensi zakat DIY," katanya. 

Trend positif ini, lanjut Saidah, tentu harus beriringan dengan peningkatan pengentasan kemiskinan di daerah. Beberapa cara yang dapat dilakukan dalam pengentasan kemiskinan, kata Saidah, di antaranya; Pertama, mengurangi beban rumah tangga miskin melalui peningkatan akses terhadap pelayanan kesehatan, pendidikan, air bersih, dan sanitasi.

"Kedua, mengembangkan potensi dan memperkuat kapasitas kelompok masyarakat miskin untuk terlibat dalam pembangunan yang didasarkan pada prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat. Dan ketiga memberikan akses dan penguatan ekonomi bagi pelaku usaha berskala mikro dan kecil," ujarnya.

Saidah menekankan pentingnya peran zakat dalam pembangunan kesejahteraan umat dan mengajak seluruh peserta Rakorda untuk meningkatkan kualitas layanan dan transparansi dalam penyaluran zakat. 

Menurutnya, zakat bukan sekedar kewajiban agama, melainkan juga memiliki fungsi sosial yang strategis dalam mengentaskan kemiskinan.

“Zakat bukan hanya ibadah, tetapi juga solusi dalam mengatasi kemiskinan ekonomi di masyarakat. Upaya ini, untuk menjadikan zakat sebagai instrumen penanggulangan dan Pengentasan Kemiskinan tercipta dengan adanya perencanaan, data, pendampingan dan evaluasi program," ujarnya. 

Untuk itu, kata Saidah, di era teknologi seperti sekarang, BAZNAS harus mampu memanfaatkan platform digital untuk mempermudah masyarakat dalam menunaikan zakat. 

“Kami mendorong BAZNAS di seluruh daerah untuk mengembangkan sistem digital yang transparan, agar masyarakat merasa lebih percaya dan mudah dalam menyalurkan zakatnya,” tambahnya.

Dengan adanya Rakorda ini, Saidah berharap sinergi antara BAZNAS RI, BAZNAS daerah, pemerintah, dan masyarakat dapat terus berkembang, sehingga upaya penanggulangan kemiskinan di Provinsi DIY dalam hal ini dapat tercapai secara optimal.

"Pengelolaan zakat bertujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan dalam pengelolaan zakat dan meningkatkan manfaat zakat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan," pungkasnya.

Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.

Follow us

Copyright © 2024 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ