Dokumentasi BAZNAS RI/Nidiya/Humas
Mendagri Apresiasi BAZNAS Hadirkan Solusi bagi Akses Kesehatan di Wilayah Perbatasan
31/10/2025 | Humas BAZNAS RIMenteri Dalam Negeri (Mendagri) sekaligus Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) RI, Muhammad Tito Karnavian, mengapresiasi Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI atas inisiatif menghadirkan kapal layanan kesehatan bergerak Rumah Sehat BAZNAS (RSB) bagi masyarakat di wilayah perbatasan.
Ia berharap, kapal tersebut dapat menjadi solusi atas keterbatasan akses layanan kesehatan di daerah-daerah terpencil dan pulau-pulau terluar Indonesia.
“Saya jujur sangat mengapresiasi betul BAZNAS karena BAZNAS potensi luar biasa bagi Indonesia, salah satu solusi yang tidak mengandalkan APBN tetapi dari dana umat, masyarakat. Inilah bagian dari semangat kegotongroyongan yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia," ujar Tito saat peluncuraan Kapal Layanan Kesehatan Bergerak, di Manado Bay, Sulawesi Utara, Kamis (23/10/2025).
Ia menambahkan, BAZNAS selama ini dikenal aktif dan cepat tanggap dalam berkontribusi pada pembangunan nasional. “BAZNAS, saya akui, sangat proaktif ketika diajak berkontribusi dalam pembangunan. BAZNAS selalu siap, selalu punya banyak ide. Saya ucapkan terima kasih banyak untuk BAZNAS,” lanjutnya.
Tito mengungkapkan, inisiatif kapal layanan kesehatan ini merupakan bagian dari program Gerakan Membangun Daerah Perbatasan atau Gerbang Dutas yang telah dijalankan sejak 2023. Salah satu aspirasi masyarakat kala itu adalah kehadiran rumah sakit terapung yang dapat menjangkau pulau-pulau kecil di kawasan perbatasan.
“Saat itu masyarakat meminta adanya rumah sakit terapung atau hospital boat yang bisa bergerak antar pulau. Mereka meminta kapal yang tidak terlalu besar agar mudah bermanuver antar pulau, karena kalau terlalu besar akan sulit untuk parkir atau bermanuver. Jadi konsepnya, kapal ini dapat melayani masyarakat dari pulau-pulau sekitar, kemudian merujuk pasien ke rumah sakit di Sangihe atau Talaut,” kata Tito.
Tito menjelaskan, kapal layanan kesehatan tersebut memiliki spesifikasi yang mumpuni untuk melayani masyarakat di daerah perbatasan. Kapal mampu melaju dengan kecepatan maksimum 27 knot dan menembus ombak hingga ketinggian 2,5 meter. Di dalamnya, terdapat berbagai peralatan medis darurat, termasuk ruang operasi kecil dan perlengkapan persalinan bagi ibu hamil.
“Fungsi utama kapal ini memang untuk keadaan darurat atau kondisi SOS (Save Our Souls) agar penanganannya cepat. Selain itu, kapal ini juga dapat menangani insiden kesehatan lain seperti bencana tenggelam atau kondisi gawat darurat seperti serangan jantung. Jadi, fasilitas sangat lengkap, setidaknya memenuhi kebutuhan dasar pelayanan medis,” ujarnya.
Meski demikian, Tito mengingatkan, kapal tidak dapat beroperasi optimal tanpa dukungan sumber daya manusia, tenaga medis, dan ketersediaan bahan bakar.
“Untuk awaknya nanti akan dilatih oleh tim BAZNAS kepada teknisi-teknisi lokal di sana. Sementara untuk BBM, BAZNAS sementara membantu dengan dukungan Rp1 miliar. Tapi ke depan, pemerintah daerah juga perlu memikirkan alokasi anggarannya,” kata Tito.
Ia menambahkan, jika alokasi anggaran daerah memadai, kapal tersebut dapat dimanfaatkan tidak hanya untuk pelayanan darurat, tetapi juga kegiatan sosialisasi dan edukasi kesehatan di wilayah terpencil. “Tugas utama kapal ini tetap membantu masyarakat dalam kondisi darurat dengan memastikan pasokan BBM selalu tersedia,” kata Tito.
Lebih lanjut, Tito menegaskan, komitmen pemerintah pusat terhadap pembangunan kawasan perbatasan terus diperkuat. Salah satu fokusnya adalah program kampung nelayan yang tengah digalakkan secara besar-besaran oleh Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.
“BNPP sangat ingin membangun daerah-daerah perbatasan. Salah satu tugas pokoknya memang itu. Kami mengoordinasikan pemerintah pusat maupun lembaga nonstruktural seperti BAZNAS yang memiliki kapasitas dalam pembiayaan, anggaran, dan program. Kami memetakan permasalahan di daerah perbatasan, apa yang dibutuhkan, apa yang masih kurang, dan apa yang realistis untuk dilakukan,” kata Tito.
Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.
Follow us