Melalui FDP, BAZNAS RI Fokus Tingkatkan Kompetensi Amil Profesional

Melalui FDP, BAZNAS RI Fokus Tingkatkan Kompetensi Amil Profesional (Dok. BAZNAS RI/Humas)

Melalui FDP, BAZNAS RI Fokus Tingkatkan Kompetensi Amil Profesional

03/01/2025 | Humas BAZNAS RI

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI terus mendorong peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) amil melalui Fundraising Development Program (FDP), sebagai fondasi utama tata kelola zakat nasional yang lebih efektif, profesional, dan berdampak luas.

Hal ini disampaikan Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI Bidang SDM, Keuangan, dan Umum Kol. CAJ (Purn.) Drs. Nur Chamdani saat mengisi materi dalam acara Fundraising Development Program (FDP) yang digelar di Jakarta, Selasa (2/1/2025).

FDP ini merupakan program pendidikan dan pelatihan yang dirancang khusus untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan kompetisi para fundraiser di BAZNAS Pusat, BAZNAS Provinsi/Kabupaten/kota.

Dalam paparannya, Nur Chamdani menegaskan,  pengelolaan zakat yang profesional dimulai dari pengelolaan SDM yang andal dan kompeten.

“Fundraising adalah ujung tombak zakat. Tanpa SDM amil yang kompeten, pengelolaan zakat tidak akan mampu menjawab tantangan zaman. Melalui program ini, kami ingin mencetak amil yang tidak hanya profesional, tetapi juga memiliki kemampuan inovatif untuk memaksimalkan potensi zakat,” ujar Nur Chamdani.

Adapun strategi pengembangan kompetensi amil yang diterapkan BAZNAS mencakup berbagai program, seperti pelatihan berbasis kompetensi, pelatihan tematik, diklat prajab pimpinan, dan diklat amil zakat nasional.

"Selain itu, program Business Empowerment Development Program (BEDP) dan sertifikasi amil turut diperkenalkan untuk meningkatkan kualitas SDM amil secara menyeluruh, sehingga mampu mendukung tata kelola zakat yang profesional dan berdampak luas," jelasnya.

Menurutnya, kompetensi SDM amil harus mencakup profesionalitas, keterampilan teknis, serta keilmuan yang relevan dengan kebutuhan zaman. SDM yang kuat, profesional, dan andal adalah kunci keberhasilan misi zakat untuk kesejahteraan umat.

FDP menjadi momentum penting bagi BAZNAS untuk merumuskan strategi penguatan SDM guna mendukung fundraising yang efektif. Nur Chamdani menjelaskan, pelatihan dan sertifikasi berbasis Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) menjadi salah satu prioritas utama.

"Amil yang tersertifikasi memiliki kemampuan yang terstandar dalam mengelola zakat, termasuk kemampuan komunikasi untuk menarik partisipasi masyarakat," ungkapnya.

Tidak hanya itu, peningkatan kompetensi SDM amil tidak hanya berhenti pada kemampuan teknis. Nur Chamdani menekankan bahwa nilai-nilai moral dan spiritual juga harus menjadi bagian dari pengembangan SDM. 

“Amil adalah wajah pengelolaan zakat di Indonesia. Mereka harus memiliki akhlak yang baik, amanah, dan dapat dipercaya oleh masyarakat,” jelasnya. 

Untuk itu, BAZNAS terus mengembangkan program pendidikan karakter guna mencetak amil yang berintegritas tinggi.

Nur Chamdani turut mengapresiasi antusiasme para peserta FDP yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Ia berharap, kegiatan ini dapat menjadi wadah untuk berbagi pengalaman dan strategi dalam meningkatkan kualitas SDM amil di masing-masing wilayah.

“Amil bukan sekadar profesi, tetapi amanah besar. Mereka adalah penggerak perubahan sosial melalui zakat. Dengan SDM amil yang kompeten dan profesional, kita akan mampu mewujudkan pengelolaan zakat yang lebih baik untuk kesejahteraan umat,” ucapnya.

Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.

Follow us

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ