Gagas Pesantren Marjinal, BAZNAS Beri Pelatihan Bagi 35 Mitra Dakwah di Jakarta

Gagas Pesantren Marjinal, BAZNAS Beri Pelatihan Bagi 35 Mitra Dakwah di Jakarta (Dok. BAZNAS RI/Humas)

Gagas Pesantren Marjinal, BAZNAS Beri Pelatihan Bagi 35 Mitra Dakwah di Jakarta

27/02/2025 | Humas BAZNAS RI

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI memberikan pelatihan bagi 35 mitra dakwah di Jakarta untuk menyukseskan Program Pesantren Marjinal, sebagai upaya menciptakan kesetaraan dan keadilan sosial bagi seluruh lapisan masyarakat.

Program Pesantren Marjinal berlangsung mulai 5 hingga 27 Maret 2025 di Jakarta, dengan berbagai kegiatan pendidikan, pembinaan keagamaan, serta pemberdayaan bagi masyarakat marjinal. Dengan adanya sinergi antara BAZNAS RI dan mitra-mitra dakwah, program ini dapat menjadi tonggak penting dalam upaya menciptakan kesetaraan dan keadilan sosial bagi seluruh lapisan masyarakat.

Deputi II BAZNAS RI, Dr. H. M. Imdadun Rahmat, M.Si., menyampaikan, program tersebut akan menyasar sekitar 1.500 orang yang akan mendapatkan kesempatan memperoleh manfaat dari bulan Ramadan. 

“Spiritnya adalah spirit mengajak semua. Pendidikan dakwah yang kita lakukan adalah pendidikan dan dakwah yang inklusif, sehingga tidak membiarkan mereka yang terstigma oleh sosial di lingkungan mereka terlupakan,” ujar Imdadun dalam acara Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi 35 lembaga mitra dakwah di Jakarta, Rabu (26/2/2025).

“Kelompok yang masuk dalam kategori marjinal yaitu anak jalanan, anak punk, kelompok miskin kota, kaum pemulung, penyandang disabilitas baik netra, rungu, maupun wicara, yang ditargetkan ada 1.500 penerima program tersebut,” tambahnya.

Dari data yang ada, ungkap Imdadun, sekitar 60 persen dari 16.000 anak jalanan di Jakarta tidak pernah mengenyam pendidikan formal sama sekali. Karenanya, BAZNAS RI memberikan solusi, terutama di bulan Ramadan ini. 

“Kita melaksanakan pesantren mobile, pesantren yang datang menyapa mereka dan disertai dengan kegiatan-kegiatan psikososial. Jadi mereka setidaknya dalam bulan Ramadan ini tersentuh oleh pendidikan dan dakwah. Begitu juga dengan anak punk yang mencapai 10.000 orang,” ucap Imdadun.

Imdadun mengatakan, di bulan Ramadan ini, BAZNAS RI akan melatih mereka ilmu kewirausahaan, membekali mereka dengan keterampilan dan lain-lain. Jadi tidak berhenti pada memberikan stigma kepada mereka, tetapi mari berikan solusi. 

“Begitu juga sekitar 3,5 juta pemulung ada di Jakarta itu ada di bawah garis kemiskinan. Maka di bulan Ramadan ini pesantren keliling kita menyapa mereka sekaligus akan memberikan bantuan modal usaha syariah,” ungkapnya.

Sementara penyandang disabilitas, menurut data WHO, dari 3,2 juta penderita, hanya 5 persen yang mendapat akses pendidikan agama dalam bentuk tulisan braile atau alat bantu audio. Maka, solusinya BAZNAS RI akan ajarkan membaca Al-Qur’an braile dan melakukan pelatihan guru mode sensorik.

"Harapan kami, melalui program ini, kita bisa membuka sekat-sekat yang membatasi mereka, sehingga mereka memiliki akses lebih luas terhadap pendidikan dan dakwah Islam," kata Imdadun.

Sebagai wujud komitmen terhadap inklusi sosial, BAZNAS RI juga menyediakan juru bahasa isyarat dalam Bimtek ini, memastikan peserta dengan disabilitas dapat mengikuti seluruh sesi dengan optimal. Langkah ini sejalan dengan visi BAZNAS RI untuk menjadikan dakwah lebih inklusif dan merangkul semua kalangan tanpa terkecuali.

Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.

Follow us

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ