(Dok. Humas/BAZNAS RI)
Di Hadapan DPR, BAZNAS Komitmen Perkuat Program Penanggulangan Bencana
06/11/2025 | Humas BAZNAS RIBadan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menegaskan komitmen untuk terus memperkuat peran dalam penanggulangan bencana di Indonesia melalui zakat, infak, dan sedekah (ZIS), serta memperluas sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan.
Hal tersebut mengemuka dalam Rapat Kerja dan Rapat Dengar Pendapat bertema Pelaksanaan Program Kerja dan Anggaran Tahun 2025 dan Rencana Kerja Tahun 2026 terkait Bidang Kebencanaan, di Gedung Nusantara II MPR/DPR RI, Jakarta, Rabu (5/11/2025).
Rapat ini dihadiri oleh Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal; Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA; Wakil Ketua BAZNAS RI, H. Mo Mahdum, Ph.D.; Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Hj. Saidah Sakwan, MA.; Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pengumpulan, H. Rizaludin Kurniawan, S.Ag, M.Si, CFRM.; Deputi II, Dr. H. M. Imdadun Rahmat M.Si.; Direktur Pendayagunaan dan Layanan UPZ dan CSR, Eka Budhi Sulistyo; Direktur Pendistribusian, Ahmad Fikri; Kabag Tata Usaha dan Protokoler Deddy Sussantho.
Dalam kesempatan itu, Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, menyampaikan apresiasi terhadap kinerja kementerian dan lembaga, termasuk BAZNAS, dalam penanganan bencana di Indonesia, baik pada tahap prabencana, tanggap darurat, maupun pascabencana.
Dalam hal itu, Cucun juga menekankan, urgensi penyelarasan regulasi agar tidak terjadi tumpang tindih kewenangan dalam penanganan bencana. Ia juga mendorong peningkatan koordinasi antarkementerian dan lembaga untuk mewujudkan sistem layanan kedaruratan terpadu, seperti single emergency number, single command center, dan aplikasi tunggal penanganan bencana.
“Melalui rapat kerja atau RDP ini, diharapkan dapat diidentifikasi tantangan dan peluang yang ada, serta dirumuskan solusi praktis dan implementatif untuk meningkatkan efektivitas penanggulangan bencana di Indonesia di masa depan,” ujar Cucun.
Menanggapi hal itu, Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA, menegaskan bahwa BAZNAS, sebagai lembaga pemerintah nonstruktural yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden dan berada di bawah pembinaan Kementerian Agama, memiliki mandat besar dalam misi kemanusiaan, termasuk dalam penanggulangan bencana.
“Penanggulangan bencana menjadi bagian penting dari misi ketiga dan kedelapan BAZNAS, yakni memaksimalkan pendayagunaan zakat untuk kesejahteraan umat, serta memperkuat sinergi dan kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan,” ujar Kiai Noor.
Ia menjelaskan, BAZNAS menjalankan sepuluh program prioritas nasional yang berlandaskan prinsip syariah dan sejalan dengan Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden RI. Salah satunya adalah program BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) yang menjadi ujung tombak dalam aksi cepat tanggap di daerah terdampak bencana.
"Pada tahap pra-bencana, BAZNAS fokus pada kegiatan mitigasi dan edukasi kebencanaan, sedangkan pada tahap tanggap darurat, BAZNAS melalui program BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) bergerak cepat menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi korban terdampak," ucap Kiai Noor.
Dia menandaskan, BAZNAS juga berpedoman pada Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menegaskan bahwa zakat, infak, dan sedekah dapat digunakan untuk penanggulangan bencana tanpa melihat latar belakang penerima. "Prinsip inilah yang membuat zakat bersifat inklusif dan relevan dalam konteks kemanusiaan,” kata Kiai Noor.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, BAZNAS tidak menerima dana dari pemerintah dalam pelaksanaan penanggulangan bencana. “Seluruh penghimpunan dana dilakukan secara mandiri melalui kerja sama dan kolaborasi dengan berbagai pihak,” ujar dia.
Kiai Noor menampaikan, secara nasional, realisasi program kebencanaan BAZNAS tahun 2025 mencapai Rp492 miliar, dengan proyeksi peningkatan hingga 34,58 persen. Jumlah penerima manfaat tercatat sebanyak 3,07 juta orang di seluruh Indonesia.
"Hingga kini, BAZNAS memiliki 21.281 personel BTB yang tersebar di 32 provinsi dan 383 kabupaten/kota, didukung 191 lembaga amil zakat. Seluruh personel kami tersertifikasi dan bekerja sama dengan BNPB, Basarnas, dan lembaga terkait untuk memastikan kesiapan dalam setiap tahap kebencanaan,” kata dia.
Kiai Noor mengatakan, selain sumber daya manusia, BAZNAS juga memperkuat sarana operasional dengan 101 unit ambulans, 50 kendaraan rescue 4x4, 110 kendaraan layanan kebencanaan, serta dua kapal klinik di Kepulauan Sangihe dan Talaud, tenda 448 unit, pertolongan di air 61 set, perlengkapan layanan kebencanaan 348 set. BAZNAS juga mengoperasikan dapur umum mobile yang mampu menyediakan 3.000 porsi per hari, hingga peralatan SAR gedung runtuh.
Selain tanggap darurat, lanjut Kiai Noor, BAZNAS juga aktif pada tahap mitigasi dan pemulihan, antara lain melalui pembangunan hunian sementara, MCK, masjid dan sekolah darurat, hingga pasar darurat untuk membantu pemulihan ekonomi warga terdampak.
“Tidak hanya itu, Program edukasi seperti BAZNAS Tanggap Bencana Goes to School, Sekolah Sungai, dan Madrasah Aman Tanggap Bencana juga terus kami perluas untuk menumbuhkan literasi kebencanaan di kalangan masyarakat, santri, dan pelajar agar mereka lebih siap menghadapi risiko bencana,” ujar Kiai Noor.
Dana yang kami gunakan sepenuhnya berasal dari zakat, infak, dan sedekah masyarakat. "Ini menunjukkan bagaimana dana umat dapat menjadi solusi konkret dalam kerja-kerja kemanusiaan,” kata dia.
Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.
Follow us