Cetak Amil Berkarakter, BAZNAS RI Gelar Forum Management Upgrade

Dokumentasi BAZNAS RI

Cetak Amil Berkarakter, BAZNAS RI Gelar Forum Management Upgrade

31/07/2025 | Humas BAZNAS RI

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menggelar Forum Management Upgrade dengan topik 'Karakter Pemimpin', sebagai upaya untuk membentuk karakter kepemimpinan para amil, guna mencetak amil yang cerdas, kreatif, dan efektif dalam melayani umat serta mendorong pemberdayaan masyarakat.

Kegiatan ini diselenggarakan Pusdiklat di Gedung BAZNAS RI, Jakarta, dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube BAZNAS TV pada Rabu (30/7/2025). Hadir sebagai narasumber Pimpinan BAZNAS RI Bidang Transformasi Digital Nasional, Prof. Ir. Nadratuzzaman Hosen, MS., M.Ec., Ph.D., serta diikuti oleh para amil dari berbagai divisi dan jenjang jabatan.

Dalam paparannya, Nadratuzzaman menegaskan, pentingnya membangun karakter kepemimpinan sejati tanpa harus menunggu jabatan formal. Menurutnya, kepemimpinan yang efektif justru lahir dari karakter, inisiatif, dan kontribusi nyata terhadap kemajuan organisasi.

"Ada sepuluh karakter utama pemimpin yang dibutuhkan, mulai dari  inisiatif tinggi, bertanggung jawab, konsisten membantu orang lain, mampu berkomunikasi dengan jelas dan tegas, serta bersikap solutif dalam menghadapi tantangan," ujar Nadratuzzaman. 

"Karakter lainnya adalah growth mindset, fokus pada tim, dapat diandalkan, mampu membangun relasi, dan berpikir jangka panjang. Kesepuluh karakter ini menjadi landasan pembentukan budaya kerja yang kolaboratif, profesional, dan berorientasi pada tujuan bersama di lingkungan BAZNAS," tambahnya.

Lebih lanjut, Nadratuzzaman juga mengatakan, amil yang aktif dan kreatif lebih dibutuhkan ketimbang yang sekadar unggul secara akademik. “Orang dengan IPK tinggi belum tentu aktif. Sementara yang aktif dan kreatif seringkali tampak ‘berbeda’, tapi justru  sring menghadirkan terobosan,” jelasnya.

Ia menegaskan, kepemimpinan yang kuat sangat penting dalam konteks negara berkembang. “Kenapa saya mulai dari karakter pemimpin? karena saya pernah membaca sebuah buku yang menyebut bahwa ada dua kegagalan besar di negara berkembang: market failure dan public policy failure. Dua hal ini hanya bisa ditutupi dengan kepemimpinan yang kuat,” jelas Nadratuzzaman.

Dalam konteks pengelolaan zakat, Nadratuzzaman menilai aspek manajerial kerap kali kurang mendapat perhatian. “Undang-undang menyebut pengelolaan zakat, yang berarti manajemen. Namun selama ini fokus justru lebih banyak pada aspek fikih zakat dan modernisasi beragama. Dua hal inilah yang tampaknya lebih dominan," katanya.

Karena itu, ia menekankan perlunya memperkuat manajemen kelembagaan melalui keberagaman latar belakang keilmuan SDM. "BAZNAS tidak cukup diisi oleh orang-orang berlatar belakang agama murni saja. Kita butuh profesional dari berbagai disiplin ilmu seperti manajemen keuangan, pengelolaan program, dan lainnya. BAZNAS harus menjadi lembaga yang multidisipliner, tidak cukup dengan satu atau dua bidang saja," tegasnya.

Lebih lanjut, ia mendorong penguatan kolaborasi dalam bentuk teamwork, bukan hanya berdasarkan struktur jabatan. "Kita ingin setiap orang berkontribusi. Semua harus terlibat aktif dan bertanggung jawab atas peran masing-masing, bukan hanya memerintah," jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Nadratuzzaman juga mengapresiasi kepemimpinan Ketua BAZNAS RI saat ini yang dinilai berhasil membangun relasi dan kepercayaan publik. 

“Dulu sulit sekali menjalin komunikasi dengan menteri atau tokoh politik. Sekarang jauh lebih terbuka dan mudah. Ini kekuatan kepemimpinan yang harus kita akui,”  ucapnya.

-------------

Informasi Pusdiklat 0822-2706-0666

Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.

Follow us

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ