(Dok. Humas/BAZNAS RI)
BAZNAS RI dan UIN Jakarta Dorong Digitalisasi dan Riset Zakat Nasional
06/11/2025 | Humas BAZNAS RIBadan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menyelenggarakan kegiatan Insightful Talk with BAZNAS RI bertajuk “Digital Philanthropy and Entrepreneurship” yang diikuti 100 mahasiswa dan dosen perwakilan dari 11 perguruan tinggi peserta program The 2nd International Summer Class (ISC) yang digelar oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Kegiatan yang berlangsung di Kantor BAZNAS RI, Jakarta, Rabu (5/11/2025), menghadirkan Direktur Kajian dan Pengembangan ZIS DSKL Nasional BAZNAS RI, Dr. M. Hasbi Zaenal, Ph.D, yang mewakili Pimpinan BAZNAS RI Prof. Dr. Zainulbahar Noor, SE, M. tampil dengan materi bertajuk “Riset Zakat: Menyelami Praktik dan Inovasi Zakat di Indonesia”.
Dalam paparannya, Hasbi menjelaskan bahwa riset dan pengembangan menjadi pilar penting dalam memperkuat tata kelola zakat nasional agar semakin profesional, transparan, dan adaptif terhadap perkembangan zaman. Melalui riset, BAZNAS dapat memastikan pelaksanaan pengelolaan zakat sejalan dengan prinsip "Tiga Aman", yakni Aman Syar’i, Aman Regulasi, dan Aman NKRI.
“Riset memiliki peran strategis dalam memastikan setiap kebijakan dan program zakat nasional berbasis pada data, sesuai dengan koridor syariat Islam, serta memperkuat kepercayaan publik terhadap lembaga amil zakat,” ujar Hasbi.
Dia menekankan bahwa BAZNAS sebagai lembaga pemerintah non-struktural yang berwenang menghimpun dan menyalurkan dana zakat, infak, sedekah (ZIS), dan Dana Sosial Keagamaan Lainnya (DSKL) terus mengembangkan standar tata kelola zakat nasional yang mencakup pengumpulan, pendistribusian, pendayagunaan, koordinasi, operasional, hingga pengendalian zakat.
Ia juga memaparkan urgensi penguatan SDM amil zakat yang profesional, pemanfaatan digitalisasi sistem pengelolaan zakat, serta peningkatan literasi masyarakat tentang zakat agar pengelolaan dana umat semakin tepat sasaran dan berdaya guna.
“BAZNAS berkomitmen memperkuat sistem perencanaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban zakat berbasis digital agar lebih cepat, tepat, dan transparan. Upaya ini juga menjadi bagian dari modernisasi pengelolaan zakat nasional yang mendukung visi BAZNAS menjadi Lembaga Utama Menyejahterakan Umat,” ucap dia menjelaskan.
Dalam kesempatan itu, Hasbi turut menyoroti potensi zakat nasional yang sangat besar, mencapai Rp327 triliun berdasarkan hasil kajian BAZNAS tahun 2022. Potensi tersebut terdiri dari zakat pertanian, peternakan, tabungan, pendapatan, dan zakat badan usaha. Namun, realisasi penghimpunan zakat masih perlu ditingkatkan melalui penguatan riset, inovasi layanan, dan kolaborasi lintas sektor.
Selain itu, peserta juga diajak memahami peran riset dalam mendukung pelaksanaan klasterisasi pengentasan kemiskinan melalui berbagai program pendayagunaan zakat seperti Z-Mart, Z-Chicken, Santripreneur, Lumbung Pangan, hingga Zakat Community Development (ZCD) yang terbukti mampu mengubah mustahik menjadi muzaki.
Melalui forum ini, BAZNAS menegaskan komitmen untuk menjadikan riset dan inovasi sebagai motor penggerak pembangunan zakat nasional yang berkontribusi nyata terhadap pengentasan kemiskinan, peningkatan kesejahteraan umat, serta penguatan ekonomi berkeadilan.
Kegiatan Insightful Talk with BAZNAS RI juga menjadi wadah bagi mahasiswa internasional untuk memahami praktik tata kelola zakat di Indonesia yang kini telah terintegrasi secara digital, berlandaskan regulasi yang kuat, serta berorientasi pada kesejahteraan dan kemandirian umat.
Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.
Follow us