
Dokumentasi BAZNAS RI
BAZNAS RI Tekankan Pentingnya Kolaborasi dalam Penanggulangan Bencana di Indonesia
06/10/2025 | Humas BAZNAS RIBadan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menegaskan pentingnya kolaborasi lintas agama dan ekosistem respon cepat dalam memperkuat ketangguhan masyarakat menghadapi bencana di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Deputi II BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Dr. H.M. Imdadun Rahmat, M.Si, saat menjadi narasumber dalam Indonesian Humanitarian Dialogue 2025 dalam rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun ke-17 Humanitarian Forum Indonesia (HFI), bertema “Harmonisasi menuju Dampak – Kolaborasi Kemanusiaan yang Berkelanjutan dan Bermartabat” di Jakarta, Rabu (24/9/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Imdadun mengatakan, Indonesia merupakan salah satu negara paling rawan bencana. Kondisi ini, kata dia, tidak hanya menyebabkan kerugian fisik, tetapi juga memperparah kemiskinan. Karena itu, dibutuhkan pendekatan yang menyeluruh dan inklusif dalam penanggulangannya.
“BAZNAS melalui program BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) terus berupaya hadir sebagai lembaga yang handal dalam pengurangan risiko bencana, cepat memberikan bantuan darurat, serta membangun kemandirian masyarakat. Visi tersebut dijalankan dengan prinsip cepat, tepat, berdaya guna, koordinasi, dan akuntabilitas,” ujar Imdadun.
Ia menjelaskan, BAZNAS punya tiga pilar utama dalam memperkuat ketangguhan bencana. Pilar pertama adalah edukasi literasi kebencanaan, salah satunya lewat program BTB Goes to School dan Madrasah Aman Tanggap Bencana (MANTAB) yang melatih siswa simulasi evakuasi hingga pembuatan rencana kontinjensi dan pembentukan Kampung Tanggap Bencana (KATANA).
"Pilar kedua adalah pemanfaatan rumah ibadah dan fasilitas komunitas sebagai infrastruktur tangguh. BAZNAS memandang rumah ibadah dapat berfungsi ganda, tidak hanya sebagai pusat spiritual, tetapi juga sebagai titik kumpul, pusat logistik, hingga lokasi pemulihan sementara bagi warga terdampak bencana," ujar Imdadun.
Sementara itu, lanjut Imdadun, pilar ketiga adalah membangun kemitraan lintas agama dalam ekosistem respons cepat. BAZNAS secara aktif bersinergi dengan BNPB, BPBD, PMI, TNI/Polri, relawan lokal, perguruan tinggi, hingga lembaga internasional seperti UN-OCHA dalam setiap siklus kebencanaan.
“Kolaborasi lintas agama adalah kunci. Kerja sama ini sudah terbukti mempercepat respons darurat di lapangan sekaligus memperkuat gerakan mitigasi bencana. Dengan bekerja bersama, kita bisa memastikan respon kemanusiaan yang lebih cepat, inklusif, dan berkelanjutan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Imdadun menyampaikan, selain strategi tiga pilar tersebut, BAZNAS juga menekankan pentingnya integrasi nilai zakat dalam aksi kemanusiaan.
Menurutnya, dana zakat, infak, dan sedekah yang dikelola BAZNAS dapat menghadirkan solusi yang lebih luas, tidak hanya untuk bantuan ekonomi, tetapi juga mendukung kegiatan kemanusiaan lintas kelompok tanpa diskriminasi.
Ia menegaskan, tantangan bencana tidak dapat dihadapi sendirian, melainkan melalui kolaborasi semua pihak. “Semangat yang kami (BAZNAS) bawa adalah kemanusiaan universal. BAZNAS ingin memastikan setiap bantuan diberikan secara inklusif, bermartabat, dan berkelanjutan,” ujarnya.
Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.
Follow us
