
Dokumentasi BAZNAS RI
BAZNAS RI Tekankan Pentingnya Keamanan Data di Era Digital
08/05/2025 | Humas BAZNAS RIBadan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI terus berupaya untuk meningkatkan perlindungan perangkat digital BAZNAS, baik SIMBA maupun Website BAZNAS. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya BAZNAS dalam menjaga kerahasiaan data pribadi dalam proses pengelolaan zakat yang amanah dan transparan.
Hal ini disampaikan Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI Bidang Transformasi Digital NasionalProf. Ir. Muh. Nadratuzzaman, M.S., MSc. Ph.D dalam Pengajian Selasa Pagi, melalui kanal Youtube BAZNAS TV, Selasa (6/5/2025), dengan tema “Keamanan SIMBA dan Website di Era Digital”, yang juga turut dihadiri oleh perwakilan BAZNAS Provinsi/Kabupaten/Kota se-Indonesia.
Menurut Prof. Nadra, tantangan menjaga keamanan data di era digital menjadi semakin kompleks dengan ancaman siber yang semakin canggih. Karenanya, menjaga keamanan siber, sangat penting untuk kita semua, baik secara pribadi maupun lembaga seperti BAZNAS.
“BAZNAS RI, kalau kalian tahu dalam pengembangan SIMBA dan Website digital, kita itu menghadapi para peretas atau hacker. Mereka mengganggu sistem digitalisasi kita. Website kita bisa saja diretas menjadi website judi online bahkan pornografi,” kata Prof Nadra.
Para peretas ini, lanjut Prof Nadra, bukanlah orang-orang bodoh tetapi orang-orang pintar yang mengikuti perkembangan teknologi namun memanfaatkan pengetahuan mereka untuk berbuat jahat. Seperti meretas BAZNAS untuk meminta uang tebusan atau untuk merusak repustasi BAZNAS.
“Jadi kenapa BAZNAS RI kemudian membuat kantor digital ya untuk menjaga keamanannya, ada SIMBA, ada Website BAZNAS serta data-data para muzakki dan mustahik di dalamnya yang perlu kita jaga keamanannya,” terang Prof Nadra.
Pada kesempatan ini, Direktur Keamanan Informasi, Data dan Layanan Digital BAZNAS RI, Andrian Johnson selaku pemateri kajian pagi menjelaskan, BAZNAS memanfaatkan aplikasi dan website untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan zakat, infak, dan sedekah (ZIS). Sistem Informasi Manajemen BAZNAS (SIMBA) adalah salah satu contohnya.
Aplikasi ini memudahkan untuk melakukan pencatatan, pengelolaan, dan pelaporan dana ZIS sehingga dapat dilakukan secara online dan terintegrasi. Namun di balik kemudahan ini, ada segudang ancaman yang kian kompleks dan canggih.
BAZNAS, kata Andrian, merekrut orang-orang yang berkapabilitas untuk mengelola basis data, termasuk bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) meluncurkan BAZNAS-Computer Security Incident Response Team (BAZNAS-CSIRT) dalam upaya mengamankan sistem data dan informasi dari serangan siber.
Andrian juga memastikan, BAZNAS memiliki perlindungan data pribadi melalui sistem keamanan server yang berlapis-lapis. Hal ini dilakukan untuk menjamin keamanan data para muzakki, mustahik, dan amil.
Menurut Andrian, BAZNAS sebagai lembaga Filantropi yang bekerja untuk mengelola dana zakat, infak, dan sedekah tentu saja menjadi incaran yang sangat empuk dari para pelaku kejahatan. Karenanya BAZNAS membutuhkan sistem kemanan yang kuat untuk menjaga dan melindungi data para muzaki, termasuk informasi pribadi dan keuangan, harus dijaga kerahasiaannya dan keamanannya untuk menjaga kepercayaan.
“Kenapa harus dijaga? karena mereka mempercayakan data mereka kepada kita untuk dijaga, kalau seandainya kita tidak bisa menjaga keamanan data mereka, tidak bisa memastikan bahwa mereka itu aman bertransaksi di BAZNAS, apakah mereka akan mempercayai dana zakat mereka dikelola kita?” tanya Andrian.
“Kita itu lembaga zakat yang bekerja dengan kepercayaan masyarakat. Jadi tugas kita membangun kepercayaan itu,” tambahnya.
Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.
Follow us
