(Dok. Humas/BAZNAS RI)
BAZNAS RI Luncurkan Tiga Balai Ternak di Sulsel
06/11/2025 | Humas BAZNAS RIBadan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI meluncurkan tiga Balai Ternak di Provinsi Sulawesi Selatan, masing-masing di Kabupaten Selayar, Barru, dan Enrekang, dengan total bantuan mencapai Rp2.113.245.130.
Peluncuran tiga balai ternak BAZNAS tersebut digelar di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, Rabu (5/11/2025), yang dihadiri Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan mewakili Gubernur Sulsel, Andi Bakti; Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf (Ditzawa) Kementerian Agama RI, Prof. Dr. Waryono Abdul Ghafur; Ketua BAZNAS Provinsi Sulawesi Selatan Dr. dr. H. M. Khidri Alwi, M.Kes., MA.; Wakil Bupati Barru Dr. Ir. Abustan A.; serta Pimpinan BAZNAS Kabupten Selayar, Barru, dan Enrekang, beserta jajarannya.
Deputi II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS RI, Dr. H.M. Imdadun Rahmat, M.Si., mengatakan, tiga Balai Ternak tersebut menjadi bagian dari 57 titik program nasional BAZNAS yang tersebar di berbagai daerah Indonesia. Menurut dia, peluncuran ini merupakan wujud nyata keseriusan BAZNAS untuk menciptakan model pemberdayaan yang berkelanjutan dan berorientasi pada kemandirian.
“Kabupaten Selayar merupakan Balai Ternak ke-52 dari 57 balai ternak, fokus pada pengembangan ternak sapi dengan total dana bantuan sebesar Rp628.140.000. Di Kabupaten Barru, yang menjadi lokasi peluncuran ini, menjadi Balai Ternak ke-53 dengan dana bantuan sebesar Rp716.230.550, sementara di Enrekang, Balai Ternak ke-54 fokus pada pengembangan ternak kambing dengan dana bantuan sebesar Rp768.874.580,” ucap Imdad dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (5/11/2025).
Ia menambahkan, sumber pendanaan berasal dari sinergi antara BAZNAS RI, BAZNAS provinsi/kabupaten, pemkab, serta kontribusi swadaya kelompok. Dia menjelaskan, kolaborasi ini menjadi kunci utama dalam memastikan keberlanjutan dan keberhasilan program di tingkat akar rumput.
Lebih lanjut, Imdad menyampaikan, selain program balai ternak, BAZNAS turut menggulirkan Kampung Zakat yang merupakan program Kemenag, melalui Program Zakat Community Development (ZCD) di dua wilayah lain, yakni Kabupaten Pangkep dan Kabupaten Gowa yang bekerja sama dengan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana.
Total dukungan untuk dua daerah tersebut mencapai lebih dari Rp463 juta, dengan sasaran 64 penerima manfaat. “Program-program ini adalah bagian dari zakat produktif. Kami ingin penerima manfaat tidak hanya menerima bantuan, tetapi bisa mandiri dan pada saatnya menjadi muzaki," ucap Imdad.
Dia juga menyampaikan apresiasi kepada pemerintah daerah di Provinsi Sulawesi Selatan yang terus mendukung pelaksanaan program BAZNAS di daerah. “Kemiskinan mungkin tidak bisa dihapus sepenuhnya, tetapi kita bisa menurunkannya dengan kerja keras dan sinergi yang berkelanjutan,” ujar dia.
Sementara itu, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf (Ditzawa) Kementerian Agama RI, Prof. Dr. Waryono Abdul Ghafur, menilai program Balai Ternak BAZNAS sebagai contoh kolaborasi efektif antara lembaga zakat, pemerintah daerah, dan masyarakat. "Upaya pengentasan kemiskinan tidak bisa dilakukan secara sendiri-sendiri. Karena itu, kolaborasi menjadi kunci. Kami membuka ruang sinergi dengan BAZNAS dan pihak lain yang memiliki keahlian untuk berkontribusi dalam pengembangan zakat dan wakaf produktif,” kata Prof. Waryono.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, termasuk BAZNAS dan pemerintah daerah Provinsi Sulawesi Selatan yang telah memfasilitasi dan mendukung penuh pelaksanaan program pemberdayaan zakat dan wakaf ini di Sulawesi Selatan. “Semoga sinergi ini terus berlanjut demi terwujudnya umat yang berdaya dan sejahtera,” kata dia menambahkan.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Sulawesi Selatan, yang diwakili oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Sulawesi Selatan, Dr. dr. HM Ishaq Iskandar. M.kes, MM. MH, menyampaikan apresiasi atas kontribusi BAZNAS dalam memperkuat ekonomi masyarakat melalui program berbasis peternakan.
Menurut dia, sektor peternakan merupakan salah satu potensi unggulan di Sulawesi Selatan yang jika dikelola dengan baik dan berkelanjutan dapat menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat pedesaan. “Program Balai Ternak BAZNAS ini adalah bukti nyata bahwa dana zakat, infak, dan sedekah dapat dimanfaatkan secara produktif untuk memberdayakan ekonomi umat, khususnya bagi para peternak mustahik,” ujar dia.
Ia berharap melalui bimbingan dan pendampingan berkelanjutan dari BAZNAS, para peternak binaan dapat mengelola usaha ternak secara mandiri hingga akhirnya meningkat statusnya dari mustahik menjadi muzaki. “Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus bersinergi dengan BAZNAS dalam mendukung pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ujar Ishaq.
Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.
Follow us