BAZNAS RI Apresiasi BMD Malang Sukses Berdayakan Mustahik

Dokumentasi BAZNAS RI

BAZNAS RI Apresiasi BMD Malang Sukses Berdayakan Mustahik

25/07/2025 | Humas BAZNAS RI

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI mengapresiasi keberhasilan program BAZNAS Microfinance Desa (BMD) di Malang dalam memberdayakan pelaku usaha mikro berbasis syariah. Keberhasilan ini, menjadikannya model percontohan bagi daerah lain dalam upaya pengentasan kemiskinan dan penguatan ekonomi umat

Hal ini disampaikan dalam Pengajian Selasa Pagi bertema “Peran Strategis BMD Malang dalam Melayani Umat serta Menanggulangi Kemiskinan” yang diselenggarakan oleh Pusdiklat BAZNAS RI dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube BAZNAS TV, Selasa (23/7/2025). Hadir dalam kegiatan tersebut Pimpinan BAZNAS RI Bidang Transformasi Digital Nasional, Prof. Ir. Nadratuzzaman Hosen, MS., M.Ec., Ph.D., Manajer BMD Malang, Rr. Suci Palasari, S.E., MM., serta Pimpinan dan amil BAZNAS Provinsi/Kabupaten/Kota seluruh Indonesia yang hadir secara daring.

Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI Bidang Transformasi Digital Nasional Prof. Ir. H. M. Nadratuzzaman Hosen M.S., M.Sc., mendorong daerah lain agar dapat meniru praktik-praktik terbaik dari keberhasilan BMD Malang dalam memberdayakan mustahik pelaku usaha mikro.

“Keberhasilan BMD Malang membuktikan bahwa pendekatan yang tepat mampu mengangkat mustahik keluar dari garis kemiskinan. Ini patut ditiru oleh BMD daerah di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Nadratuzzaman menyampaikan, program BMD Malang berhasil mencatatkan dampak signifikan, termasuk peningkatan penghasilan pada 25 persen mustahik dan keberlanjutan usaha bagi ratusan pelaku UMKM pascapandemi. Selain itu, literasi keuangan syariah dan kesadaran berinfaq di masyarakat juga meningkat.

"Dari 591 mustahik binaan, sebanyak 148 orang telah memiliki penghasilan di atas Had Kifayah, bahkan dua di antaranya sudah menjadi muzaki. Ini adalah capaian luar biasa, karena bukan hanya mustahik bisa bertahan, tetapi mereka juga naik kelas secara ekonomi dan spiritual,” tambahnya.

Sementara itu, Manajer BMD Malang, Rr. Suci Palasari, S.E., MM., menjelaskan, keberhasilan ini tidak lepas dari penerapan strategi komprehensif yang diformulasikan dalam konsep 4P (pendampingan UMKM, peningkatan usaha, kemitraan, dan kemandirian), 3K (kemitraan, kemandirian, keberlanjutan), dan 2M (pemetaan mustahik dan pembiayaan syariah).

Ia menyampaikan, mayoritas pelaku UMKM di Malang berasal dari masyarakat kelas menengah ke bawah, yang memulai usaha karena keterbatasan lapangan pekerjaan dan menjalankan usaha secara konvensional tanpa dukungan teknologi digital.

“Mereka kami dampingi mulai dari pelatihan manajemen usaha, foto produk, legalitas, pemasaran digital, hingga pelaporan keuangan. Tujuannya agar mereka naik kelas dan mampu bersaing,” jelas Suci.

Tak hanya pelatihan, lanjutnya,  BMD Malang juga secara aktif menggelar berbagai program dukungan seperti bazar Ramadhan, penyediaan fasilitas kemasan, hingga perluasan jaringan mitra usaha. “Kami bantu agar produk mereka tidak hanya eksis di lokal tapi juga kompetitif secara nasional,” ujarnya.

"Penguatan jejaring dan kolaborasi dengan pemerintah daerah, lembaga pendidikan, organisasi, serta mitra bisnis digital seperti Shopeefood, gofood, grabfood dan pemasaran digital lainnya, membuat BMD Malang semakin memperluas dampak sosial-ekonomi di tengah masyarakat," jelas Suci.

-------------

Informasi Pusdiklat 0822-2706-0666

Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.

Follow us

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ