Lumbung Pangan BAZNAS Hidupkan Perekonomian Keluarga Jonih (Foto: BAZNAS)

Lumbung Pangan BAZNAS Hidupkan Perekonomian Keluarga Jonih

25/11/2021 | Markom BAZNAS

Ditinggal istri yang meninggal dunia karena kanker serviks menjadi titik balik bagi kehidupan Jonih Kusnadi, pria berusia 56 tahun asal Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Sepeninggal istrinya, praktis Jonih harus sendirian menghidupi ketiga anak dan seorang cucu. Tak ada lagi tempat bersandar untuk berkeluh kesah menghadapi kesulitan dunia yang dihadapi. 

Selain itu, Jonih juga diharuskan melunasi utang untuk membiayai pengobatan kanker serviks istrinya semasa hidup. 

"Saya saat itu meminjam uang kepada kerabat untuk biaya pengobatan istri, sambil berharap istri saya diberi kesembuhan. Ternyata Allah lebih sayang istri saya,"  kata Jonih. 

Tak hanya utang pengobatan, Jonih juga dihadapkan dengan biaya hidup dan pendidikan anak-anaknya. Penghasilan sebagai petani yang telah dijalaninya selama 20 tahun dan menyambi sopir truk sering kurang yang mengakibatkan kebutuhan keluarganya jauh dari kata cukup. Maklum saja, dalam sebulan Jonih seringnya hanya menghasilkan kurang dari Rp2 juta.

"Saya menjalani dua profesi sekaligus, tapi hasil yang didapat sangat kurang. Anak kedua saya masih SMA dan yang bungsu masih duduk di bangku SD," ucapnya. 

Harapan untuk memperbaiki perekonomian keluarga muncul saat Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) hadir melalui program Lumbung Pangan BAZNAS, yang merupakan program pemberdayaan ekonomi mustahik dalam sektor pertanian. Dalam program ini, mustahik akan diberikan bantuan pelatihan, sarana produksi, teknologi, dan akses pemasaran. Tanpa butuh waktu lama, Jonih lantas bergabung bersama BAZNAS. Dia mendapat bantuan dan pelatihan intensif yang diadakan BAZNAS, guna mengawal perkembangan mustahik binaan.

"Awal bergabung saat itu ketua kelompok mengajak untuk ikut program lumbung pangan, kemudian saya mendapat pelatihan budi daya padi organik di Sekolah Tani dari BAZNAS selama 3 hari, saat awal ikut program baru menggarap seluas 0,5 hektare," kata Jonih.

Setelah menjadi binaan BAZNAS, Jonih mendapat banyak perkembangan positif. Kini laba bersihnya bisa mencapai lebih dari Rp3 juta. Perlahan ekonomi keluarganya dapat pulih dan bangkit.

"Kini penghasilan saya gunakan untuk kebutuhan makan sehari-hari, biaya sekolah anak-anak dan juga membayar utang kepada orang yang sempat meminjamkan uang untuk pengobatan istrinya," ucapnya.

"Alhamdulillah saya sangat bersyukur. Semoga dengan berjalannya program lumbung pangan ini, hasil panen meningkat terus, dan program BAZNAS agar semakin berkah dan terus membantu para mustahik agar semakin berkembang. Saya sangat berterima kasih atas dana zakat yang sudah disalurkan, semoga menjadi pahala yang berlipat," kata Jonih.

Kini harapan Joni adalah ingin anak-anaknya kelak mendapatkan pendidikan yang layak dan memiliki ilmu lebih dalam bertani. Dia memimpikan masa depan anak-anaknya yang lebih baik. 

BAZNAS mengajak Anda untuk turut membantu mewujudkan mimpi mustahik seperti Jonih agar bisa mewujudkan mimpinya, dengan menyalurkan donasi terbaik melalui Zakat Online BAZNAS di link https://baznas.go.id/bayarzakat, atau melakukan transfer ke daftar rekening yang tertera di link https://baznas.go.id/rekening . 

Anda juga bisa melakukan transfer bank, lalu salin nomor rekening zakat bank yang diinginkan, setelah itu simpan bukti transfer, kemudian konfirmasi melalui https://baznas.go.id/konfirmasi atau klik https://bit.ly WhatsApp-087877373555. 

Anda juga bisa menunaikan zakat melalui berbagai rekening bank berikut: 

BSI 9555.555.400 

BCA 686.0148.755 

BNI 555.5505.027 

Mandiri 0700.0018.55555 

a.n Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)

Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.

Follow us

Copyright © 2024 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ