Semangat Ibu Sri Wahyuni Menjual Harapan Lewat ZChicken Demi Masa Depan Anak
Semangat Ibu Sri Wahyuni Menjual Harapan Lewat ZChicken Demi Masa Depan Anak
15/12/2025 | Humas BAZNASPagi-pagi benar, saat sebagian orang masih memeluk sisa kantuk, Ibu Sri Wahyuni sudah berdiri di dapur kecilnya. Tangannya sibuk menyiapkan adonan ayam, sementara pikirannya tertuju pada satu hal yang sama setiap hari: bagaimana memastikan anak-anaknya tetap bisa bersekolah dan meraih masa depan yang lebih baik. Dari balik gerobak ZChicken itulah, harapan itu perlahan ia bangun—berkat dukungan BAZNAS.
Ibu Sri Wahyuni, warga Kelurahan Simpang IV Sipin, Kecamatan Danau Sipin, Jambi, merupakan salah satu mustahik penerima manfaat Program ZChicken BAZNAS. Program pemberdayaan ekonomi ini menjadi jalan baginya untuk bangkit dan bertahan, sekaligus memperjuangkan pendidikan anak-anaknya di tengah keterbatasan ekonomi keluarga.
Melalui usaha berjualan ZChicken, Ibu Sri Wahyuni kini mampu meraih omzet harian sekitar Rp400.000 hingga Rp500.000. Penghasilan tersebut menjadi sumber nafkah utama untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, sekaligus disisihkan secara perlahan untuk biaya sekolah anak-anaknya. Baginya, setiap potong ayam yang terjual bukan sekadar pemasukan, melainkan langkah kecil menuju masa depan yang lebih terang.
Setiap hari, Ibu Sri Wahyuni mengelola usahanya dengan penuh ketekunan. Ia menyiapkan bahan, mengolah ayam, hingga melayani pembeli seorang diri dengan senyum yang tak pernah absen. Tantangan kerap datang silih berganti—mulai dari cuaca yang tak menentu hingga jumlah pembeli yang naik turun—namun semangatnya tak pernah surut.
“Dari hasil jualan ini, saya bisa membantu kebutuhan sehari-hari dan menyisihkan untuk biaya sekolah anak-anak. Harapan saya sederhana, anak-anak bisa terus sekolah dan hidupnya nanti lebih baik dari saya,” tutur Ibu Sri Wahyuni lirih, namun penuh keyakinan.
Program ZChicken yang digagas BAZNAS bukan sekadar memberikan bantuan sarana usaha. Lebih dari itu, BAZNAS menghadirkan pendampingan dan pembinaan agar para mustahik mampu mengelola usaha secara mandiri dan berkelanjutan. Melalui pendekatan ini, zakat tidak hanya menjadi bantuan sesaat, tetapi berubah menjadi pengungkit kemandirian ekonomi keluarga.
Kisah Ibu Sri Wahyuni menjadi bukti nyata bahwa zakat yang dikelola secara produktif mampu menyalakan harapan dan membuka peluang masa depan. Dengan dukungan zakat, infak, dan sedekah yang ditunaikan para muzaki melalui BAZNAS, semakin banyak keluarga mustahik yang bangkit, mandiri, dan mampu menjaga asa pendidikan bagi generasi penerus bangsa.
Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.
Follow us