Semangat Baru Warung Makan Siti Masitah Usai Dibantu BAZNAS
Semangat Baru Warung Makan Siti Masitah Usai Dibantu BAZNAS
11/09/2025 | Humas BAZNASAroma masakan hangat menyeruak dari sebuah warung sederhana di Gang Penatu, Banjarmasin. Siang itu, beberapa pelanggan tampak duduk menikmati sepiring nasi dengan lauk pauk yang menggugah selera. Di balik kesibukan dapur, sosok Ibu Siti Masitah dengan cekatan menyajikan makanan sambil sesekali menyapa pembeli dengan senyum ramahnya.
Sebagai seorang single parent sekaligus ibu dari empat anak, Siti Masitah telah bertahun-tahun menekuni usaha warung makan. Perjalanan usahanya dimulai dari halaman rumah yang kebetulan bersebelahan dengan sekolah. “Awalnya berjualan di depan rumah, lumayan ramai karena banyak anak sekolah yang jajan. Sekitar lima tahun lalu pindah ke sini, alhamdulillah tempat ini milik orang tua saya dan strategis karena dekat pasar,” kisahnya.
Kini, warung yang dikelolanya tak pernah sepi, terutama saat jam makan siang. “Paling ramai sekitar pukul 12 sampai 2 siang. Banyak karyawan datang cari makan siang. Alhamdulillah omzet bisa mencapai Rp600 ribu sampai Rp800 ribu per hari,” tutur Siti, bangga sekaligus bersyukur.
Namun, perjalanan usahanya tidak selalu mudah. Terbatasnya peralatan membuat Siti dulu harus memasak di rumah dan bolak-balik mengantarkan masakan ke warung. “Ribet sekali, makanan cepat dingin juga. Tapi alhamdulillah sekarang sudah jauh lebih baik,” kenangnya.
Harapan baru itu datang lewat Baznas Microfinance Desa (BMD) Banjarmasin. Program pendampingan dan pembiayaan yang digulirkan BAZNAS ini menjadi tonggak penting bagi Siti untuk terus mengembangkan usahanya. Melalui pembiayaan tahap pertama, ia mulai bisa memperbaiki cara pengelolaan usahanya. Ke depan, ia berencana memanfaatkan dana pembiayaan tahap kedua untuk membeli kompor, panci, wajan, perlengkapan makan, hingga menambah kursi agar pelanggan lebih nyaman.
Bukan hanya modal usaha, BMD Banjarmasin juga memberikan perhatian pada detail kecil yang mendukung profesionalitas. Salah satunya dengan memberikan bantuan apron baru bagi Siti dan kelompok usahanya, KMB 89. Meski sederhana, bantuan itu begitu berarti bagi Siti. “Saya sangat senang sekali diberi apron ini. Penampilan jadi lebih rapi, dan alhamdulillah selalu mensupport usaha saya,” ungkapnya dengan mata berbinar.
Menurut pendamping BMD Banjarmasin, Muhammad Ikhza, dukungan seperti ini bukan sekadar simbol, melainkan bukti nyata bahwa program BAZNAS mampu memberi dampak positif. “Alhamdulillah, usaha Ibu Siti Masitah terus berkembang. Kelompok beliau juga kompak, bahkan rutin berinfak setiap bulan. Ini menjadi contoh baik bagi mustahik lainnya,” ujarnya.
Perjalanan Siti Masitah adalah gambaran nyata bagaimana program BAZNAS melalui BMD tidak hanya sekadar memberi modal, tetapi juga pendampingan, perhatian, dan motivasi agar mustahik benar-benar berdaya. Dari apron sederhana, lahir semangat baru untuk terus bangkit, mandiri, dan memberi manfaat bagi sekitar.
Melalui langkah-langkah kecil namun berkesinambungan, BMD Banjarmasin berharap semakin banyak pelaku UMKM yang bisa tumbuh dan berkembang, menjadikan zakat bukan hanya sebagai bantuan, tetapi sebagai pintu menuju kemandirian.
Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.
Follow us
