Sania Gailea, Berjuang Bersama BAZNAS untuk Pendidikan Anak di Tengah Kehilangan (Foto: BAZNAS)

Sania Gailea, Berjuang Bersama BAZNAS untuk Pendidikan Anak di Tengah Kehilangan

19/11/2024 | Humas BAZNAS

Di sebuah sudut kecil Kelurahan Soa, Kecamatan Ternate Utara, Kota Ternate, Sania Gailea menjalani harinya dengan semangat dan keikhlasan yang luar biasa. Wanita tangguh ini tak pernah menyerah, meskipun hidup memberinya ujian berat: kehilangan sang suami, tulang punggung keluarga. Sejak saat itu, Sania berjuang sendirian menghidupi keluarganya dan memastikan pendidikan anak-anaknya tidak terputus.

Setiap pagi, Sania menata dagangannya di sebuah warung sederhana yang ia kelola. Rak-rak kecil berisi barang dagangan berjejer rapi, ditemani barang-barang lainnya yang digantung di tali. “Saya baru pulang belanja,” katanya dengan senyum. “Biasanya, saya kumpulkan uang sampai tiga juta rupiah baru bisa pergi belanja lagi.”

Warung ini bukan hanya menjadi tempat mencari nafkah, tetapi juga simbol ketangguhan dan harapan. Hasil dari warung digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menabung untuk biaya pendidikan anak keduanya, yang kini berada di semester tujuh Fakultas Teknik Universitas Khairun Ternate.

“Alhamdulillah, keuntungan dari warung saya tabung untuk pendidikan anak. Kalau ada lebih, baru untuk kebutuhan makan,” tuturnya.

Namun, Sania tidak hanya bergantung pada warungnya. Ia membuka penitipan anak di rumahnya. “Ada ASN yang menitipkan anak-anak mereka, jadi ada tambahan penghasilan untuk biaya sehari-hari,” tambahnya.

Meskipun hari-harinya penuh dengan kerja keras, Sania tak pernah kehilangan rasa syukur. Bantuan dari BAZNAS RI, katanya, menjadi berkah besar yang meringankan perjuangannya. “Pendapatan saya meningkat, alhamdulillah, bantuan ini sangat membantu. Terima kasih BAZNAS dan muzaki,” katanya dengan penuh haru.

Sania adalah gambaran nyata seorang ibu yang rela mengorbankan segalanya demi anak-anaknya. Anak pertamanya sudah lulus kuliah dan kini bekerja di sebuah rumah sakit di Sofifi. Harapannya kini bertumpu pada anak kedua, yang ia doakan bisa segera menyelesaikan pendidikannya.

“Saya harus mengelola semuanya sebaik mungkin,” katanya dengan mata yang memancarkan tekad.

Dalam diamnya, Sania menunjukkan kepada dunia bahwa cinta seorang ibu mampu melampaui batas, mengatasi kesulitan, dan menciptakan masa depan yang lebih baik untuk anak-anaknya.

Bagi Sania, kehilangan bukanlah akhir dari segalanya. Itu adalah awal dari perjuangan baru, perjuangan yang ia jalani dengan penuh keberanian dan doa.

Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.

Follow us

Copyright © 2024 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ