Perjuangan Dahriani Menjaga Asa: ZChicken BAZNAS Menjadi Jalan Ikhtiar dari Celae

Perjuangan Dahriani Menjaga Asa, ZChicken BAZNAS Menjadi Jalan Ikhtiar dari Celae

17/11/2025 | Humas BAZNAS

Di sebuah sudut kampung di Ce’lae, Kelurahan Balleanging, Kecamatan Balocci, Kabupaten Pangkep, aroma ayam krispi yang baru digoreng kerap tercium dari rumah sederhana milik Dahriani. Di sanalah seorang ibu tangguh ini menjalankan usaha kecilnya—ZChicken—sebuah program pemberdayaan ekonomi dari BAZNAS RI yang telah menjadi harapan baru bagi keluarganya.

Sebagai mustahik penerima manfaat, Dahriani mendapatkan bantuan modal serta pendampingan usaha dari BAZNAS untuk membangun sumber penghasilan mandiri. Bantuan itu menjadi pijakan penting baginya untuk bangkit dan perlahan memperkuat ekonomi keluarga melalui usaha kuliner yang ia jalankan dengan tekun setiap hari.

ZChicken milik Dahriani biasanya buka pada siang hari. Setiap pagi, ia mulai dengan mempersiapkan bahan, meracik bumbu, dan memanaskan minyak. Namun belakangan ini, penjualan yang menurun membuatnya harus lebih berhati-hati dalam mengatur stok. Ia kini menggoreng hanya 5 hingga 8 potong ayam per hari—sekadar menyesuaikan permintaan agar tidak mengalami kerugian.

“Lebih baik sedikit tapi habis, daripada banyak tapi mubazir,” begitu prinsip yang ia pegang dalam menjalankan usahanya.

Tantangan Akses yang Tak Menghalangi Semangat

Bagi sebagian orang, membeli bahan mungkin hal yang mudah. Namun bagi Dahriani, jarak rumahnya ke SP—tempat ia membeli ayam, minyak, dan tepung—cukup jauh. Ketika stok habis, ia tidak selalu bisa langsung pergi. Kondisi itu kerap membuat proses produksi terhambat.

Dalam keterbatasan itu, terlihat kuatnya semangat gotong royong masyarakat kampung. Dahriani sering meminta bantuan tetangga atau keluarga untuk membelikan bahan ketika mereka melewati SP. Dukungan lingkungan sekitar menjadi salah satu energi tambahan baginya untuk terus bertahan.

Menambah Penghasilan dari Kue Tradisional

Tak berhenti pada ayam krispi, Dahriani juga memanfaatkan keahliannya membuat kue tradisional. Setiap pagi, apang panas, dadar, hingga jalangkote ia siapkan untuk dijual kepada tetangga atau warga sekitar. Kue-kue ini cukup diminati dan menjadi pemasukan harian yang sangat membantu.

“Kue-kue itu kadang cepat habis, Alhamdulillah bisa jadi tambahan untuk kebutuhan rumah,” ujar Dahriani.

Peran BAZNAS: Menyalakan Asa, Menguatkan Langkah

Usaha kecil Dahriani mungkin terlihat sederhana, namun di balik itu ada proses besar yang ia jalani. Pendampingan dari BAZNAS tidak hanya memberinya modal usaha, tetapi juga wawasan tentang bagaimana mengelola usaha, mengatur stok, hingga menjaga kualitas produk agar tetap diminati pembeli.

BAZNAS terus memonitor perkembangan usahanya dan memberikan semangat agar Dahriani bisa mengembangkan potensi yang dimilikinya.

Bagi BAZNAS, pemberdayaan ekonomi bukan hanya soal memberikan modal, melainkan membentuk kemandirian. Dan bagi Dahriani, kehadiran BAZNAS menjadi penyokong yang menguatkan langkahnya menghadapi berbagai keterbatasan.

Di tengah tantangan penjualan, jarak, dan keterbatasan produksi, Dahriani tetap memilih untuk melangkah. Sedikit demi sedikit, ia memperbaiki kondisi ekonomi keluarganya melalui usahanya yang lahir dari ketekunan dan harapan.

Kisahnya adalah gambaran nyata bagaimana program pemberdayaan BAZNAS mampu memberi ruang bagi mustahik untuk berkembang. ZChicken bukan sekadar usaha ayam krispi—ia adalah simbol perjuangan, harapan, dan ikhtiar seorang ibu dari Ce’lae yang ingin keluarganya memiliki kehidupan yang lebih baik.

Dan selama ada semangat seperti milik Dahriani, BAZNAS akan terus hadir menemani langkah-langkah kecil menuju perubahan besar.

Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.

Follow us

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ