Perjalanan Sukses Warung Nurdiana Bersama BAZNAS
Perjalanan Sukses Warung Nurdiana Bersama BAZNAS
02/05/2025 | Humas BAZNASDi kampung di Waru Jaya, Parung, Bogor, Jawa Barat, terdapat warung jajanan sederhana yang kini menjadi primadona anak-anak sekolah. Warung itu milik Nurdiana, seorang ibu muda berusia 30 tahun yang membuktikan bahwa kegigihan, dibarengi dengan pendampingan yang tepat, bisa membawa perubahan besar.
Bermula dari 2020, usaha kecil Nurdiana berdiri di depan SDN Jabon Mekar, tepatnya di Kampung Sawah, Jalan Balai Desa Jabon Mekar RT 05/03. Awalnya, warungnya hanya menjual beberapa jenis jajanan. Stok terbatas, pelanggan pun belum banyak. Namun, semuanya mulai berubah ketika ia mendapatkan pendampingan dari BAZNAS melalui program BMD (BAZNAS Microfinance Desa).
“Dulu, warung saya belum banyak stok jajanannya, belum berkembang dan ramai,” kenang Nurdiana. Dengan suara lirih namun penuh semangat, ia menceritakan masa awal usahanya kepada pendamping dari BAZNAS.
Namun keadaan mulai berubah saat ia mulai belajar strategi bisnis dari pendamping BAZNAS. Ia dibimbing untuk lebih memahami kebutuhan pasar, menetapkan harga yang sesuai, serta menyesuaikan lokasi penjualan agar lebih dekat dengan sasaran utama: anak-anak sekolah.
“Sekarang saya fokus ke anak sekolah dan mengedepankan kualitas dan harga. Konsumen jadi percaya untuk membeli di warung saya,” tuturnya dengan senyum puas.
Kunci keberhasilan Nurdiana adalah kombinasi antara harga bersahabat dan lokasi strategis. Dengan jajanan anak yang bervariasi dan selalu segar, warungnya mulai ramai pembeli. Anak-anak sekolah, para orang tua, bahkan guru-guru kerap mampir untuk membeli camilan ringan.
Setiap hari, omzet warung Nurdiana kini mencapai Rp 120 ribu, angka yang cukup signifikan bagi usaha mikro sepertinya. Meski terlihat kecil, angka ini menjadi nafas baru bagi keluarganya—memberikan harapan untuk kehidupan yang lebih baik dan stabil.
Keberhasilan Nurdiana bukan hanya hasil dari kerja keras pribadi, tetapi juga hasil dari sistem pemberdayaan yang dirancang oleh BAZNAS. Melalui pinjaman dana bergulir nonprofit, Nurdiana tak hanya mendapatkan modal, tapi juga pendampingan intensif yang menyasar strategi usaha, pencatatan keuangan, hingga cara mengelola stok.
Pendamping dari BAZNAS tak hanya hadir sebagai pemberi bantuan, tetapi sebagai mitra belajar. Mereka rutin berkunjung, mengevaluasi perkembangan warung, serta memberikan arahan untuk pengembangan yang berkelanjutan.
Kisah Nurdiana mencerminkan cita-cita besar dari program pemberdayaan BAZNAS: mengubah mustahik menjadi muzaki. Artinya, dari orang yang dulunya menerima zakat, menjadi orang yang mampu memberi zakat. Sebuah perjalanan mulia yang tak hanya meningkatkan taraf hidup, tetapi juga membangun rasa percaya diri dan kemandirian ekonomi.
Melalui warung kecilnya, Nurdiana tidak hanya menjual makanan, tapi juga menanam harapan—bahwa setiap orang punya kesempatan untuk berkembang, asalkan dibekali dengan pendampingan, ilmu, dan kepercayaan diri.
“Saya berharap warung ini bisa terus berkembang, bisa menambah produk, bahkan kalau bisa suatu saat punya toko yang lebih besar,” ucapnya penuh harap.
Kisah sukses Nurdiana adalah inspirasi bagi para pelaku usaha kecil di pelosok Indonesia. Dengan tekad kuat dan sentuhan pemberdayaan yang tepat, usaha mikro mampu menjadi tumpuan ekonomi keluarga dan membuka jalan keluar dari kemiskinan.
Melalui pemanfaatan dana zakat, infak, dan sedekah yang disalurkan secara produktif, BAZNAS terus mendorong lahirnya wirausahawan tangguh dari kalangan dhuafa. Bukan hanya sekadar memberi bantuan, tapi membangun masa depan.
Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.
Follow us
