Menembus Mimpi ke Negeri Kanguru, Perjalanan Haris Menuju ANU Australia

Menembus Mimpi ke Negeri Kanguru, Perjalanan Haris Menuju ANU Australia

23/05/2025 | Humas BAZNAS

Di sebuah ruang belajar kecil, dengan hanya setumpuk buku persiapan IELTS dan laptop tua sebagai teman setia, Muhammad Haris Makarim menuliskan impian lamanya: belajar ke luar negeri, tepatnya Australia. Bagi pemuda berlatar belakang hukum tata negara ini, negeri kanguru bukan sekadar tujuan akademik, tetapi simbol pencapaian dari cita-cita panjang dan kerja keras tanpa henti.

Namun, jalan menuju mimpi itu tidak pernah mudah. Haris sempat merasa seperti berjalan sendiri di lorong panjang yang gelap—tak ada mentor, tak ada teman seperjuangan. Kursus IELTS yang ia ikuti pun terasa berat, bukan karena materinya, melainkan karena sunyinya proses. Dalam keheningan itu, keraguan mulai mengetuk: benarkah ia mampu?

Hingga akhirnya, Haris bertemu dengan sebuah nama yang mengubah segalanya: NU Scholarship, program beasiswa hasil kerja sama antara PBNU dan BAZNAS, yang dijalankan oleh Lakpesdam PBNU. Ia tidak hanya menemukan informasi beasiswa, tetapi juga rumah kedua bagi para pejuang mimpi sepertinya.

Karantina NU Scholarship: Titik Balik yang Menguatkan

Bergabung dalam program karantina NU Scholarship menjadi momen yang membalikkan keadaan. Di sana, Haris bertemu banyak wajah muda penuh semangat. Mereka datang dari berbagai latar belakang, namun punya tujuan yang sama: belajar, tumbuh, dan menembus batas. Di balik kesibukan belajar dan diskusi, Haris menyaksikan satu per satu teman-temannya berhasil: ke China, Taiwan, dan negara-negara lain. Ia tidak lagi merasa sendiri.

“Di situ saya merasa, ‘oh saya nggak gila bermimpi tinggi’. Saya menemukan energi kolektif yang luar biasa,” ujar Haris.

Semangatnya pun bangkit kembali. Ia mulai giat mencari informasi tentang beasiswa dan universitas di Australia, berkonsultasi dengan agen pendidikan, dan mempersiapkan segala dokumen yang dibutuhkan. Salah satu hasilnya: ia diterima di Australian National University (ANU), salah satu kampus terbaik di dunia, dalam program Master of Laws.

Lebih dari Sekadar Beasiswa

Bagi Haris, NU Scholarship bukan hanya jalan menuju beasiswa, tetapi tempat ia belajar membangun ulang kepercayaan diri. Di sana, ia tak hanya dibekali materi teknis seperti menulis esai atau wawancara beasiswa, tapi juga mendapat suntikan semangat spiritual, etos keilmuan, dan solidaritas sesama pelamar.

“NU Scholarship bukan cuma program belajar. Ini tempat bertumbuh. Saya dilatih untuk percaya pada diri sendiri, untuk yakin bahwa Allah pasti membuka jalan selama kita terus berusaha,” ungkap Haris dengan penuh haru.

Kini, Haris bersiap terbang ke Canberra. Di balik koper dan dokumen perjalanan, terselip rasa syukur mendalam. Ia tahu, perjalanannya tak akan mudah, tapi kali ini ia melangkah dengan penuh keyakinan—karena ia tidak lagi sendiri.

Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.

Follow us

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ