Margaretha Ayu dari Mualaf Menjadi Saudagar Muda Zmart yang Kreatif dan Militan

Margaretha Ayu dari Mualaf Menjadi Saudagar Muda Zmart yang Kreatif dan Militan

22/05/2025 | Humas BAZNAS

Di sudut Padukuhan Sambisari, Kelurahan Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman, berdiri sebuah warung kecil namun penuh semangat besar. Di sanalah Margaretha Ayu, seorang perempuan muda mualaf, menata mimpi-mimpinya dengan ketekunan dan kreativitas luar biasa.

Ayu, begitu ia akrab disapa, bukanlah perempuan biasa. Ia adalah contoh nyata bagaimana perubahan hidup bisa dimulai dari niat tulus, semangat belajar, dan keberanian untuk melangkah. Mantan sales promotion girl (SPG) di sebuah toko ternama di Yogyakarta ini kini menjelma menjadi pengusaha muda penuh semangat, berkat dukungan dari program Zmart BAZNAS Sleman.

Menjadi mualaf bukanlah titik akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang bagi Ayu. Ia tidak hanya beradaptasi dengan keyakinan barunya, tapi juga menjadikannya sebagai motivasi untuk terus bertumbuh.

"Good saja tidak cukup, harus up to great," ucap Ayu penuh semangat, sembari tersenyum ketika ditemui di warungnya.

Keputusan Ayu memeluk Islam diiringi tekad besar untuk memperbaiki kualitas hidup. Program Zmart dari BAZNAS Sleman datang di saat yang tepat, memberinya modal usaha, pelatihan, serta pendampingan untuk membangun warung kelontong yang kini menjadi sumber penghidupan sekaligus ruang aktualisasi diri.

Kini, warung Zmart milik Ayu tampil lebih cantik dan rapi. Rolling door baru dipasang, rak-rak display yang diberikan BAZNAS dimanfaatkan maksimal. Bahkan, dengan kreativitasnya, Ayu menyulap lemari dapur bekas yang semula tak terpakai menjadi rak dagangan yang apik, hanya dengan melapisinya menggunakan kalender putih bekas. Solusi murah meriah yang membuktikan bahwa keterbatasan bukan halangan untuk tampil profesional.

Tapi Ayu tak berhenti di situ. Ia memperluas segmen usahanya dengan menjual produk kebutuhan bayi seperti popok, baju, kosmetik bayi, hingga sandal anak. Barang-barang tersebut ia beli secara online saat promo di platform seperti Shopee, lalu dijual kembali secara online dengan sistem COD dan gratis ongkir. Meski terdengar sederhana, strategi ini justru menghasilkan keuntungan yang lumayan—hingga Rp1 juta per bulan hanya dari penjualan popok bayi.

"Kalau beli promo Rp30 ribu, saya jual Rp45 ribu, masih di bawah harga pasar. Di toko lain bisa sampai Rp50 ribu lebih. Jadi pembeli senang, saya juga untung," jelas Ayu, sambil menunjukkan beberapa paket yang siap dikirim ke pelanggan.

Di balik semangat dagangnya, Ayu juga dikenal sebagai mualaf yang aktif memperdalam ilmu agama. Yatini, Penyuluh Agama Islam Fungsional (PAIF) dari KUA Kecamatan Kalasan, menyebut Ayu sebagai binaan yang sangat kooperatif dan antusias mengikuti pembelajaran.

Tak jarang, Ayu membagi waktunya antara mengelola warung, melayani pembeli online, dan mengikuti kajian atau bimbingan agama. Semua itu ia jalani dengan penuh kesungguhan, seolah mengamini bahwa menjadi pengusaha sukses tak hanya soal untung-rugi, tapi juga keberkahan.

Perjalanan Ayu bukan hanya soal bisnis, tapi juga tentang transformasi diri. Dari seorang perempuan muda biasa, kini ia menjelma menjadi pribadi yang inspiratif—seorang saudagar mualaf yang religius, kreatif, inovatif, dan militan.

"Apa yang saya jalani sekarang bukan hanya untuk diri sendiri, tapi saya juga ingin memberi contoh bahwa siapa pun bisa berubah, bisa tumbuh, asalkan mau belajar dan pantang menyerah," ujarnya.

Semangat Ayu seolah menjadi pengingat bahwa jalan sukses bisa datang dari mana saja, bahkan dari jalan yang tampak kecil—seperti warung di pinggir jalan, atau dari seseorang yang memulai segalanya dari nol. Dan ketika semangat itu ditopang oleh program yang tepat seperti Zmart BAZNAS, maka lahirlah sosok-sosok muda seperti Ayu, yang tak hanya berdagang, tapi juga menginspirasi.

Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.

Follow us

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ