Antung, seorang perempuan tangguh yang menjalani dua peran penting (Foto: BAZNAS)

Kisah Sukses Antung, Saudagar Zmart BAZNAS yang Menginspirasi

31/12/2024 | Humas BAZNAS

Di sebuah sudut kampung yang asri, berdiri sebuah warung kecil yang menjadi tumpuan hidup dan harapan banyak orang. Warung itu milik Antung, seorang perempuan tangguh yang menjalani dua peran penting: sebagai saudagar Zmart yang sukses dan guru mengaji bagi anak-anak di lingkungannya.

Di bulan Desember ini, warung Antung mencatatkan omzet stabil, rata-rata Rp250 ribu per hari. Namun, di balik angka-angka itu, ada cerita tentang manajemen keuangan yang cermat dan semangat kerja keras yang tak pernah padam.

“Keuntungan dari warung saya manfaatkan sebaik mungkin,” ujar Antung dengan senyum hangat.

Sebagian besar laba ia sisihkan sebagai tabungan, persiapan untuk masa depan keluarganya. Sisa keuntungan digunakan untuk kebutuhan rumah tangga dan belanja stok warung. Rutinitas ini menjadi kunci keberlanjutan usaha kecilnya.

Setiap pagi, Antung berbelanja stok barang dengan anggaran Rp150-200 ribu. Ia paham bahwa ketersediaan barang adalah salah satu cara terbaik menjaga kepercayaan pelanggan.

“Saya ingin pembeli merasa puas dan nyaman belanja di sini,” ungkapnya.

Semangat melayani inilah yang ia pelajari dan perkuat setelah mendapatkan pendampingan dari program Zmart.

Sebagai bagian dari komunitas Zmart, Antung mendapat pelatihan tentang manajemen usaha, termasuk pentingnya mendengar kebutuhan pelanggan. Tak jarang, jika ada barang yang tidak tersedia di warungnya, ia rela mencarikan ke tempat lain demi memenuhi kebutuhan pembeli.

Semangat inovasi juga mendorongnya untuk mencoba hal baru. Kini, di samping menjual kebutuhan sehari-hari, Antung menawarkan produk non-retail seperti piscok (pisang cokelat) dan pentol pedas, dua camilan favorit yang mulai menjadi primadona di kalangan pelanggan. Kedua produk ini tidak hanya menambah variasi dagangan tetapi juga meningkatkan omzet harian warungnya.

Namun, kesuksesan warung hanyalah satu sisi dari kehidupan Antung. Di sisi lain, ia adalah seorang guru mengaji yang berdedikasi. Setiap sore, ia membuka pintu rumahnya untuk anak-anak di lingkungan sekitar, mengajarkan mereka membaca Al-Qur'an dengan penuh kesabaran dan kasih sayang.

“Bagi saya, mengajar mengaji adalah bentuk syukur kepada Allah,” katanya. Baginya, keberkahan tidak hanya datang dari hasil usaha, tetapi juga dari upayanya berbagi ilmu dan kebaikan kepada orang lain.

Kisah Antung adalah bukti bahwa keberhasilan tidak datang secara instan. Dibutuhkan kerja keras, kesabaran, dan manajemen yang baik untuk mencapai apa yang ia raih hari ini. Dengan warungnya yang terus berkembang dan semangatnya melayani masyarakat, Antung tidak hanya menjadi inspirasi bagi para pelaku usaha kecil tetapi juga menjadi teladan di lingkungannya.

“Kalau kita yakin dan bersungguh-sungguh, insyaAllah jalan selalu ada,” ucapnya menutup perbincangan dengan penuh keyakinan.

 

Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.

Follow us

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ