Kisah Sarah, Bintang Cendekia BAZNAS yang Siap Menerangi NTT
Kisah Sarah, Bintang Cendekia BAZNAS yang Siap Menerangi NTT
20/05/2025 | Humas BAZNASDi tengah teriknya matahari Nusa Tenggara Timur yang dikenal kering dan tandus, akan hadir sosok muda penuh semangat dari Bogor yang siap mengabdi. Namanya Sarah Al Zajirah. Di balik senyumnya yang menenangkan dan tutur katanya yang santun, tersimpan kisah perjuangan luar biasa yang dimulai dari sebuah sekolah bernama Sekolah Cendekia BAZNAS (SCB)—tempat di mana mimpi-mimpi besar ditanamkan, dan masa depan dibentuk.
Kini, Sarah bukan hanya mahasiswa aktif Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), tapi juga terpilih sebagai delegasi pengabdian mahasiswa ke NTT. Agustus 2025 nanti, dia akan menjejakkan kaki di tanah yang jauh dari rumahnya, bukan untuk jalan-jalan atau mencari eksistensi, melainkan untuk mengabdi. Untuk menerapkan ilmu konstruksi bangunan air yang dipelajarinya di kampus demi membantu masyarakat yang membutuhkan.
Namun, sejatinya kisah Sarah dimulai jauh sebelum itu. Di Sekolah Cendekia BAZNAS, tempat di mana ia menempa diri bukan hanya sebagai pelajar berprestasi, tapi juga sebagai insan yang beriman, cerdas, dan peduli.
Sekolah Cendekia BAZNAS: Tempat Tumbuhnya Generasi Emas
SCB bukanlah sekolah biasa. Lembaga ini merupakan bagian dari program unggulan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dalam menciptakan generasi unggul dari kalangan mustahik. Berdiri di atas semangat zakat sebagai alat pemberdayaan, SCB menjadi kawah candradimuka yang melahirkan anak-anak cerdas dari keluarga kurang mampu, dengan pendidikan berbasis Islam yang kuat dan standar akademik tinggi.
Sarah adalah bukti nyata keberhasilan program ini. Berasal dari keluarga sederhana di Bogor, ia diterima di SCB angkatan kedua, dan sejak awal menunjukkan sinar yang berbeda. Tak hanya unggul dalam akademik, Sarah juga membuktikan diri sebagai hafidzah yang gigih, menghafal 11 juz Al-Qur’an, 120 hadits pilihan, serta 96 doa harian selama masa belajarnya.
“Sekolah Cendekia BAZNAS memberi saya lebih dari sekadar pendidikan,” kata Sarah. “Di sana, saya menemukan jati diri, semangat untuk bermimpi besar, dan tekad untuk terus mengabdi.”
Bukan Sekadar Prestasi, Tapi Juga Pengabdian
Prestasi Sarah tak main-main. Ia berhasil meraih Medali Emas di bidang Fisika dalam ajang South East Asia Olympiad of Science Medicine (SEAOSM) 2023, serta Medali Emas Olimpiade Sains Pelajar Nasional (OSPN) 2023. Ia juga pernah menjabat sebagai Vice President of OCEANS 2022/2023, organisasi siswa SCB yang aktif mengembangkan minat dan bakat santri.
Prestasi itu membawanya melangkah lebih jauh. Sarah diterima di ITS, salah satu kampus teknik terbaik di Indonesia, melalui jalur prestasi atau SNBP—menyingkirkan ribuan pesaing dari seluruh negeri.
Namun, bagi Sarah, ilmu bukan sekadar untuk pribadi. Ilmu adalah amanah, dan ia tahu betul bahwa ilmu harus dibagikan. Itulah mengapa ia tak ragu ketika terpilih menjadi delegasi mahasiswa pengabdian masyarakat ke NTT.
“Bagi saya, mengabdi adalah bentuk rasa syukur. Saya tidak akan berada di titik ini tanpa doa, dukungan, dan pendidikan dari SCB yang difasilitasi BAZNAS,” ujarnya.
BAZNAS: Mengubah Zakat Menjadi Cahaya Masa Depan
Sarah hanyalah satu dari ratusan anak muda yang telah merasakan manfaat dari SCB. Tapi kisahnya menjadi simbol dari bagaimana zakat yang dikelola dengan amanah dan profesional oleh BAZNAS bisa menjelma menjadi investasi jangka panjang: melahirkan generasi masa depan yang tak hanya pintar, tapi juga siap mengabdi.
BAZNAS tidak hanya menyalurkan zakat, tapi juga membangun sistem pendidikan berkualitas tinggi yang berpihak kepada mereka yang selama ini termarjinalkan. Melalui SCB, zakat menjadi jembatan perubahan. Dan melalui sosok seperti Sarah, dampak dari zakat terasa nyata, menjalar dari ruang kelas hingga pelosok negeri.
Dalam setiap langkah Sarah ke NTT nanti, ada doa para donatur, ada dukungan para guru di SCB, dan ada jejak keberkahan zakat umat yang dikelola BAZNAS.
Menebar Manfaat, Menuju Masa Depan Gemilang
“Bermimpi tinggi, melangkah pasti, dan mengabdi sepenuh hati.”
Itulah kalimat yang menjadi pegangan hidup Sarah. Dan di balik kalimat itu, ada cerita tentang perjuangan, keberkahan, dan harapan. Harapan bahwa anak-anak lain seperti Sarah bisa terus lahir dan tumbuh di bawah naungan lembaga seperti BAZNAS.
Sebab sejatinya, zakat bukan hanya tentang berbagi harta. Zakat adalah investasi peradaban. Dan selama BAZNAS terus menjadi pengelola yang amanah, anak-anak cerdas dari penjuru negeri akan terus bermunculan—siap menerangi Indonesia, seperti cahaya dari Sarah Al Zajirah yang kini bersiap mengabdi di ujung timur negeri.
Mari dukung lebih banyak Sarah lainnya. Salurkan zakat Anda melalui BAZNAS. Bersama, kita bangun generasi cendekia yang beriman, berilmu, dan peduli.
Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.
Follow us
