Kisah Ratna dan Semangatnya Menjual ZChicken
Kisah Ratna dan Semangatnya Menjual ZChicken
12/06/2025 | Humas BAZNASDi sebuah sudut Jalan Andi Muri Dg. Lulu, Kelurahan Jagong, Kabupaten Pangkajene, Sulawesi Selatan, aroma ayam goreng khas ZChicken menyambut siapa pun yang melintas. Di balik wajan panas dan senyum yang tak pernah surut, berdirilah Ratna—seorang ibu yang tak hanya menjual ayam goreng, tetapi juga menyajikan harapan di setiap potongannya.
Ratna adalah salah satu mustahik program ZChicken dari BAZNAS. Program ini bertujuan memberdayakan ekonomi masyarakat kecil melalui usaha kuliner berbasis waralaba ayam goreng. Meski usahanya tampak sederhana, perjuangan Ratna tak bisa dibilang mudah.
Kembali dari Titik Lelah
Setelah libur berjualan selama Idul Adha, Ratna memutuskan untuk kembali membuka gerobaknya. Tak mudah memang. Hari-hari awal setelah libur, ia menghadapi kenyataan pahit: hanya satu atau dua pembeli yang datang. “Kadang rasanya ingin berhenti saja,” kenangnya lirih. Namun, di balik lelahnya, masih ada tekad untuk bangkit demi keluarga.
Beruntung, ia tidak sendiri. Pendamping program dari BAZNAS terus memberikan motivasi dan semangat. Dukungan itu membuatnya bertahan, bahkan ketika Ratna sempat mengambil jeda selama sebulan untuk berpikir kembali: apakah harus berhenti, atau justru melawan keadaan?
“Alhamdulillah, saya memilih untuk melanjutkan,” ujarnya dengan mata berbinar. “Saya mau berjuang lagi.”
Strategi di Balik Wajan
ZChicken buatan Ratna punya ciri khas tersendiri. Ia menyasar anak-anak sekolah sebagai target utama. Bagi mereka, potongan ayam seharga Rp5.000 sudah cukup untuk jadi lauk di tengah hari. Untuk pilihan lengkap dengan nasi, tersedia paket seharga Rp9.000 hingga Rp10.000. Tidak hanya nasi putih, Ratna juga menawarkan nasi kuning yang jadi favorit beberapa pelanggan tetapnya.
Namun, daya tarik utama justru ada di sambalnya. Bukan sambal saos biasa, Ratna meracik sambal tumis spesial yang selalu jadi incaran. “Anak-anak lebih suka sambal saya daripada saos,” katanya sambil tertawa kecil. Di tengah persaingan bisnis kuliner yang semakin padat, sambal tumis itu seolah menjadi pembeda yang membuat pelanggan kembali datang.
Sepi yang Menguatkan
Meski semangat terus dijaga, tantangan tetap datang. Ada hari-hari saat tak satu pun pembeli datang. “Waktu itu rasanya sedih banget,” tutur Ratna. Tapi hari berikutnya, rezeki datang dari sepuluh pembeli sekaligus. Naik-turunnya omset sudah menjadi bagian dari perjuangan.
Bagi Ratna, jualan ZChicken bukan hanya soal pendapatan. Ini adalah jalan perjuangan untuk kehidupan keluarganya yang lebih baik. Di tengah sepinya pelanggan, panasnya terik, dan letihnya berdiri seharian, ada satu hal yang terus ia genggam: harapan.
Bertahan Demi Masa Depan
Kini, Ratna mulai melihat hasil dari kesabarannya. Perlahan tapi pasti, usahanya dikenal oleh masyarakat sekitar. Anak-anak sekolah datang lebih rutin, bahkan beberapa membawa teman. Ia pun mulai berani bermimpi untuk menambah varian menu atau bahkan memperluas tempat berjualannya.
Kisah Ratna adalah potret dari banyak mustahik lainnya yang berjuang di bawah naungan program ZChicken BAZNAS. Kisah tentang bagaimana bantuan kecil bisa menyalakan semangat besar. Kisah tentang ibu yang tidak menyerah, bahkan ketika keadaan nyaris membuatnya berhenti.
Di setiap potong ayam yang ia goreng, ada rasa yang tak bisa dibeli: ketekunan, harapan, dan cinta untuk keluarga.
Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.
Follow us
