Kisah Perjuangan Ibu Hudaya, Bangkit Bersama Zmart BAZNAS

Di sebuah perkampungan sederhana di Kendari, Sulawesi Tenggara, berdiri sebuah warung kecil yang kini menjadi sumber kehidupan baru bagi keluarga Ibu Hudaya. Bagi sebagian orang, warung tersebut mungkin tampak biasa saja. Namun, bagi Ibu Hudaya dan keluarganya, warung itu adalah simbol harapan dan bukti nyata bagaimana bantuan yang tepat bisa mengubah nasib.

Ibu Hudaya, seorang ibu tangguh dari keluarga prasejahtera, dulunya hidup dalam keterbatasan. Bersama sang suami, ia berjuang keras agar kebutuhan anak-anak tetap tercukupi. Namun, kondisi ekonomi sering kali membuat langkah mereka terasa berat. Setiap hari, ia harus memutar otak mencari cara untuk membantu suaminya agar dapur tetap mengepul.

Perubahan mulai terasa ketika BAZNAS hadir melalui Program Zmart. Program ini bukan sekadar memberikan bantuan modal, tetapi juga mendampingi para penerima manfaat agar mampu menjalankan usaha dengan baik. Berbekal modal dan bimbingan yang diberikan, Ibu Hudaya memberanikan diri membuka warung kecil di rumahnya.

Awalnya, omzet yang diperoleh tidak seberapa. Namun berkat ketekunan, ditambah arahan dari pendamping BAZNAS, perlahan usaha itu tumbuh. Kini, warung Ibu Hudaya bisa menghasilkan omzet sekitar Rp100.000 hingga Rp150.000 setiap hari. Jumlah tersebut sangat berarti untuk membantu biaya hidup, kebutuhan sekolah anak, hingga kebutuhan sehari-hari yang dulu sering kali terasa sulit dijangkau.

“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur dengan adanya bantuan dari BAZNAS. Usaha warung ini membuat saya bisa ikut membantu suami menafkahi keluarga,” ujar Ibu Hudaya penuh haru.

Program Zmart sendiri merupakan salah satu inovasi BAZNAS dalam memberdayakan keluarga prasejahtera melalui usaha mikro. Tidak hanya memberikan modal, BAZNAS juga rutin melakukan pendampingan, pelatihan manajemen usaha, hingga motivasi agar penerima manfaat memiliki daya juang lebih kuat.

Kisah Ibu Hudaya menjadi gambaran nyata bahwa BAZNAS bukan hanya hadir memberikan bantuan materi, tetapi juga menyalakan semangat kemandirian. Dari keterbatasan, lahir keyakinan bahwa masa depan yang lebih baik bisa diraih dengan usaha dan doa.

Kini, warung kecil Ibu Hudaya tak hanya menjadi tempat berbelanja warga sekitar, tetapi juga menjadi simbol harapan baru. Harapan bahwa setiap keluarga, betapapun sederhana, berhak memiliki kesempatan untuk bangkit dan sejahtera.