Kisah Muhammad Iyant dan ZChicken BAZNAS Bangkit dari Pasang Surut (Foto: BAZNAS)
Kisah Muhammad Iyant dan ZChicken BAZNAS Bangkit dari Pasang Surut
04/04/2025 | Humas BAZNASDi balik aroma ayam krispi yang menggoda di Kecamatan Tanralili, Maros, Sulawesi Selatan, tersimpan sebuah kisah perjuangan yang penuh liku. Muhammad Iyant, pria di balik kesuksesan outlet ZChicken, pernah berada di titik terendah sebelum akhirnya menemukan semangat baru. Dengan bantuan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), ia berhasil membuktikan bahwa kegagalan bukan akhir, melainkan awal dari sebuah kebangkitan.
Sebelum Ramadan tiba, kehidupan Iyant bagaikan roller coaster. Outlet ZChicken miliknya sering tutup dengan berbagai alasan. Bahkan, ada masa kelam ketika ia memutuskan untuk mengistirahatkan usahanya selama hampir satu bulan penuh. Laporan pendamping BAZNAS mencatat betapa sulitnya ia mempertahankan konsistensi. Namun, di tengah pasang surut itu, jiwa wirausaha Iyant tak benar-benar padam.
Pada awal Ramadan, secercah harapan muncul. Dengan penuh keberanian, Iyant menghubungi pendamping BAZNAS. Ia tak meminta banyak, hanya bantuan modal bahan baku untuk memulai lagi. Kali ini, ia punya mimpi baru: membuka outlet di lokasi yang lebih menjanjikan, tepat di depan Alfa Mart Poros Kariango Maros. “Saya ingin coba lagi, Bu,” katanya penuh harap kepada pendampingnya.
BAZNAS tak ragu mengulurkan tangan. Bantuan modal pun diberikan, disertai doa agar semangat Iyant tak lagi redup. Keputusan itu terbukti tepat. Di lokasi barunya yang strategis, ZChicken mulai menarik perhatian. Dalam sehari, Iyant berhasil menjual 40 potong ayam krispi. “Alhamdulillah, Bu, saya bisa menghabiskan 40 potong ayam di tempat baru ini,” ujarnya dengan mata berbinar. Ia bahkan berani bermimpi lebih besar: menargetkan 60 potong ayam terjual setiap hari.
Setiap hari, mulai pukul 14.00 hingga waktu berbuka puasa, aroma ZChicken menguar di udara Tanralili. Masyarakat sekitar menyambutnya dengan antusias. Di wilayah yang jarang memiliki penjual ayam krispi, ZChicken jadi oase bagi pecinta kuliner. Ramadan tak membuat Iyant goyah. Ia memilih fokus pada menu andalannya tanpa tergoda menambah variasi lain, sebuah bukti tekadnya untuk membangun identitas usaha yang kuat.
Namun, perjalanan ini tak selalu mulus. Iyant mengakui, ada saat-saat ia hilang arah. Ia pernah berhenti berjualan tanpa kabar, meninggalkan pendamping dan teman-teman sesama pengusaha dalam kekhawatiran. Tapi, justru di situlah keajaiban terjadi. Dukungan dari pendamping BAZNAS dan semangat dari rekan-rekannya menjadi angin segar yang meniupkan nyala di hatinya. “Terima kasih kepada BAZNAS, pendamping, dan teman-teman. Tanpa mereka, saya mungkin tak akan buka setiap hari seperti sekarang,” ungkapnya dengan suara penuh rasa syukur.
Kisah Iyant bukan sekadar cerita tentang ayam krispi atau keuntungan harian. Ini adalah tentang keberanian bangkit dari kegagalan, tentang harapan yang dirajut kembali, dan tentang tangan-tangan yang tak lelah menolong. Di setiap potong ayam yang ia sajikan, ada doa dan semangat baru yang menyentuh hati siapa saja yang mendengarnya. ZChicken bukan lagi sekadar outlet makanan—ia adalah simbol bahwa di balik setiap tantangan, selalu ada peluang untuk memulai lagi.
Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.
Follow us
