Kampung Zakat Ende, Menenun Harapan di Musim Sambut Baru Bersama BAZNAS

Kampung Zakat Ende, Menenun Harapan di Musim Sambut Baru Bersama BAZNAS

23/06/2025 | Humas BAZNAS

Di bawah langit cerah Roworena Barat, Kecamatan Ende Utara, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, suasana Kampung Zakat terasa begitu hidup. Di tengah denting alat tenun, Ibu Hajar, Ibu Aisah, dan Ibu Fatma sibuk menjalankan peran mereka sebagai penenun ulung.

Tangan-tangan terampil mereka menari di atas benang, menciptakan karya sarung tenun yang tak hanya indah, tetapi juga sarat makna budaya. Di balik kesibukan ini, ada peran besar Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) yang menjadi pendorong keberdayaan ekonomi para ibu di Zakat Community Development (ZCD) Roworena Barat.

Musim Sambut Baru, tradisi tahunan yang dirayakan oleh saudara-saudara Kristen-Katolik di Ende, telah tiba. Permintaan sarung tenun melonjak, membawa berkah bagi para penenun. Ibu Hajar, dengan senyum penuh semangat, berbagi cerita.

“Kemarin, ada dua ibu yang tertarik membeli sarung tenun saya. Tapi, karena mereka butuh cepat, saya tak bisa menyanggupi. Selain menenun, saya juga punya tumpukan orderan kain untuk dijahit,” ujarnya sambil terus mengayunkan alat tenunnya. Harga sarung pun meroket di musim ini, mencapai Rp225.000 per lembar di pasar, bahkan bisa tembus Rp250.000 jika pembeli datang langsung ke rumah.

Ibu Aisah, yang duduk tak jauh dari Ibu Hajar, mengangguk setuju. “Harga di pasar memang sudah Rp225.000. Tapi, kalau ada yang datang ke sini, bisa lebih tinggi,” katanya dengan nada optimis. Sementara itu, Ibu Fatma, yang sedang memfokuskan gulungan benangnya, menambahkan, “Musim seperti ini bikin kami semangat. Kadang kami kerja sampai larut malam karena banyaknya permintaan!”

Keberhasilan para ibu penenun ini tak lepas dari peran strategis BAZNAS melalui program ZCD. BAZNAS tidak hanya memberikan bantuan modal usaha, tetapi juga pelatihan keterampilan, pendampingan pemasaran, dan penguatan komunitas. Program ini telah mengubah Kampung Zakat Ende menjadi pusat ekonomi kreatif berbasis budaya lokal.

“Dulu, kami hanya menenun untuk kebutuhan sendiri. Sekarang, berkat pendampingan BAZNAS, kami bisa menjual hasil tenun ke pasar yang lebih luas dan meningkatkan pendapatan keluarga,” ungkap Ibu Hajar dengan penuh syukur.

Musim Sambut Baru tak hanya membawa lonjakan pesanan, tetapi juga semangat baru bagi para ibu untuk terus berkarya. Di setiap helai sarung yang mereka tenun, terkandung cerita perjuangan, harapan, dan kebersamaan.

BAZNAS, sebagai katalisator, telah menyalakan api keberdayaan yang kini terus menyala di hati para penenun Kampung Zakat Ende. Dengan tangan-tangan penuh keterampilan dan hati penuh optimisme, mereka siap menyambut hari-hari yang lebih cerah, menenun bukan hanya kain, tetapi juga masa depan yang lebih baik.

Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.

Follow us

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ