Dibantu BAZNAS, Usaha Dea Donuts Raih Omzet Jutaan Rupiah

Khoidul Hoir, Mitra BAZNAS Microfinance Desa (BMD) Sampang KMB 10, kini memiliki usaha yang cukup menjanjikan di bidang kuliner dengan brand produk utamanya adalah Dea Donuts, Rasa Maksimal, Harga Minimal.

"Didorong oleh rasa cinta kepada istri, karena istri saya suka masak jadi saya penuhi semua hal yang dibutuhkan istri saya untuk menyalurkan hobinya, seperti membelikan aneka ragam peralatan masak dan tentu memberikan dukungan," ucapnya.

Khoidul Hoir menceritakan, Dea Donuts mulai ia rintis bersama sang istri pada tahun 2017. Mulanya, penjualan dilakukan dengan sistem pemasaran via online melalui pemesanan di media sosial, kemudian di antarkan langsung kepada pembeli. Hal itu berlangsung sampai tahun 2021.

"Tantangan usaha pada umumnya adalah pemasaran dan modal usaha, jadi kami jualan via online sampai tahun 2021. Kemudian pada akhir tahun 2021, alhamdulillah kami membuka stand penjualan di depan Perintis Jaya Swalayan, Jl. KH Wahid Hasyim, Gunung Sekar, Sampang," terangnya.

Hingga kini, Dea Donuts terus berkembang dan layak untuk terus dikembangkan, memiliki stand atau gerobak modern yang menunjukkan identitas produk, mempunyai cita rasa tersendiri, dan tentu sudah dikenal berbagai kalangan, serta sudah menpunyai banyak pelanggan setia.

"Untuk legalitas usaha, alhamdulillah Dea Donuts sudah memiliki NIB dan sedang dalam proses penerbitan sertifikat halal. Sedangkan untuk packaging, sementara kami masih memakai stiker, belum permanen, dan mohon doa kami sedang mencari lokasi untuk membuka stand baru," paparnya.

Dari usahanya tersebut, Khoidul Hoir mampu memperoleh omset sebasar Rp6-7 juta per bulan. Sedangkan untuk keuntungan bersih dari usahanya tersebut bisa mencapai Rp3 juta lebih per bulan. "Itu sudah dipotong gaji 4 karyawan, total sekitar Rp. 2.500.000 untuk upah karyawan," tuturnya.

Lebih lanjut, pria yang berdomisili di desa Panyirangan, Pangarengan, Sampang itu mengungkapkan, berkat bantuan pinjaman modal usaha dari BAZNAS melalui BAZNAS Microfinance Desa (BMD), usahanya kini mengalami perkembangan pesat.

"Alhamdulillah setelah menerima pembiayaan, usaha saya mengalami peningkatan signifikan, omzet pendapatan per bulan naik sekitar Rp750.000 sampai Rp1.000.000," pungkasnya.