Dari Warung Sederhana Nelvawati Sukses Sekolahkan Anak Berkat BAZNAS
Dari Warung Sederhana Nelvawati Sukses Sekolahkan Anak Berkat BAZNAS
23/10/2025 | Humas BAZNASDi Kelurahan Guguak Bulek, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, Bukittinggi, Sumatra Barat, aroma lontong sayur dan sop daging segar setiap pagi selalu menggoda siapa pun yang melintas. Di balik dapur sederhana itu, ada sosok tangguh bernama Nelvawati, seorang ibu yang tak pernah lelah berjuang demi keluarga. Kini, berkat program BAZNAS Microfinance Daerah (BMD) Bukittinggi, hidupnya bertransformasi menjadi kisah inspiratif tentang kerja keras, keberanian, dan keberkahan zakat.
Sebelum mengenal BAZNAS, Nelvawati menjalani hari-harinya dengan penuh keterbatasan. Warung sarapan paginya hanya memiliki beberapa menu sederhana, sementara modal terbatas membuatnya sulit berkembang.
“Dulu sebelum ada bantuan, omzet saya cuma sekitar Rp3,5 juta sebulan,” kenangnya sambil tersenyum. “Setelah dibantu BAZNAS, alhamdulillah sekarang bisa sampai Rp6 juta per bulan.”
Bantuan yang diberikan BAZNAS melalui program BMD Kota Bukittinggi digunakan Nelvawati dengan penuh tanggung jawab. Modal tersebut ia putar untuk membeli bahan baku dan menambah variasi menu. Kini, pengunjung bisa menikmati aneka sajian khas seperti lontong sayur, pical, hingga sop daging, yang selalu habis diburu pelanggan setia setiap pagi.
BAZNAS: Mendorong Mustahik Jadi Mandiri
Program BAZNAS Microfinance Daerah (BMD) dirancang untuk mengubah penerima zakat (mustahik) menjadi pemberi zakat (muzaki). Melalui pendampingan, pelatihan, dan pembiayaan tanpa bunga, BAZNAS berupaya menumbuhkan kemandirian ekonomi di kalangan pelaku usaha mikro.
Nelvawati adalah salah satu bukti nyata keberhasilan program tersebut. Ia tidak hanya mampu meningkatkan omzet, tetapi juga mengelola usahanya dengan lebih terarah dan produktif. “Dari hasil jualan ini saya bisa bantu ekonomi keluarga dan sekolahkan anak sampai kuliah. Itu kebanggaan tersendiri buat saya sebagai seorang ibu,” tuturnya haru.
Tak berhenti di satu usaha, Nelvawati mulai merintis peluang baru dengan menjual produk herbal susu etawa. Langkah ini menunjukkan semangat wirausaha yang terus tumbuh setelah mendapat dorongan dari BAZNAS. Ia berharap usahanya semakin maju agar bisa membuka lapangan kerja bagi orang lain di sekitarnya.
“Terima kasih kepada para muzaki yang sudah menyalurkan zakatnya lewat BAZNAS. Kami benar-benar merasakan manfaatnya,” ucapnya penuh syukur. “Saya berharap suatu saat bisa jadi muzaki juga, agar bisa membantu orang lain seperti saya dulu dibantu.”
Bukti Nyata Peran Zakat dalam Memberdayakan Umat
Kisah Nelvawati menjadi potret nyata bagaimana zakat dapat mengubah kehidupan bila dikelola dengan tepat. Melalui program BMD, BAZNAS tidak hanya menyalurkan dana zakat, tetapi juga menanamkan semangat kemandirian. Pendekatan ini menunjukkan bahwa zakat bukan sekadar bantuan sesaat, melainkan investasi sosial jangka panjang yang mampu mengangkat derajat mustahik.
Di berbagai daerah di Indonesia, program serupa telah membantu ribuan pelaku usaha mikro untuk bangkit dari keterpurukan. BAZNAS hadir bukan hanya sebagai lembaga penyalur zakat, tetapi sebagai pilar pemberdayaan ekonomi umat yang menghidupkan kembali harapan.
Perjalanan Nelvawati belum berhenti. Di balik kerja keras dan kesederhanaannya, tersimpan cita-cita besar — menjadi seorang muzaki, agar bisa berbagi seperti ia pernah menerima. “Saya ingin usaha ini terus berkembang, supaya bisa bantu orang lain,” katanya penuh semangat.
Cita-cita itu kini bukan sekadar mimpi. Setiap piring lontong sayur yang ia hidangkan adalah simbol perubahan, hasil nyata dari sinergi antara niat baik, kerja keras, dan peran zakat yang dikelola dengan amanah oleh BAZNAS.
Melalui kisah seperti Nelvawati, BAZNAS membuktikan bahwa zakat bukan hanya tentang memberi, tetapi tentang membangun. Membangun harapan, menguatkan ekonomi umat, dan melahirkan generasi yang mampu berdiri di atas kemandirian dan keberkahan.
Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.
Follow us