Dari Sebuah Warung Sederhana, Santi Bangkit Bersama BAZNAS
Dari Sebuah Warung Sederhana, Santi Bangkit Bersama BAZNAS
28/04/2025 | Humas BAZNASSaat matahari mulai meninggi di Desa Jabon Mekar, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, aroma sedap dari dapur kecil di pinggir jalan perlahan menguar, memancing selera siapa pun yang melintas. Di balik wajan-wajan panas itu, ada sosok perempuan tangguh: Santi, atau akrab disapa Bu Santi, perempuan 35 tahun yang menjadikan warung nasi kecilnya sebagai tonggak perubahan hidup.
Warung sederhana ini berdiri di tepi jalan yang sibuk, tak jauh dari pabrik ornamen masjid yang menjadi denyut nadi ekonomi setempat. Karyawan pabrik berlalu-lalang setiap hari, dan banyak di antara mereka kini menjadikan Warung Nasi Bu Santi sebagai tempat persinggahan wajib di jam makan siang.
Namun, kisah sukses ini bukan tanpa perjuangan. Pada 2020, Bu Santi memulai usaha dengan modal seadanya. Tanpa spanduk mencolok, tanpa menu panjang, hanya dengan keyakinan dan tekad. Setiap harinya, ia mengumpulkan omzet yang pas-pasan, sekadar cukup untuk bertahan: Rp100 hingga Rp150 ribu.
"Dulu, saya sering begadang memikirkan uang belanja. Kadang rasanya mau menyerah, tapi saya tetap jalanin saja," kisah Bu Santi, matanya menerawang mengingat masa-masa sulit itu.
Titik terang mulai tampak ketika BAZNAS, lewat program Baznas Microfinance Desa (BMD) Jabon Mekar, datang menawarkan bantuan. Tak hanya modal usaha, Bu Santi juga mendapatkan pendampingan untuk mengelola warungnya lebih efektif. Bantuan ini menjadi bahan bakar baru bagi semangatnya.
Hasilnya nyata. Lokasi yang strategis, ditambah dengan menu rumahan yang lezat dan harga bersahabat, membuat warung Bu Santi kian ramai. Tak butuh waktu lama, omzetnya melonjak hampir tiga kali lipat. "Alhamdulillah, sekarang bisa dapat Rp400 ribu sehari. Anak-anak juga lebih terjamin kebutuhan sekolahnya," ujarnya dengan senyum mengembang kepada pendamping BMD Jabon Mekar saat ditemui pada 24 April lalu.
Tentu, perjalanan ini belum berakhir. Bu Santi masih menyimpan banyak mimpi. Ia ingin warungnya lebih besar, ingin menambah variasi menu, bahkan bermimpi membuka cabang di dekat desa sebelah. "Kalau bisa, saya ingin punya karyawan sendiri, supaya bisa bantu orang lain juga," ucapnya, penuh harap.
Kisah Bu Santi bukan sekadar tentang bertahan hidup. Ini adalah tentang bangkit dari keterpurukan, tentang berani bermimpi lebih besar, dan tentang bagaimana satu bantuan kecil bisa membangkitkan begitu banyak harapan.
Di sela hiruk-pikuk kendaraan dan aktivitas pabrik, Warung Nasi Bu Santi berdiri teguh, menyajikan lebih dari sekadar nasi dan lauk: ia menyajikan semangat hidup yang hangat, dalam setiap piring sederhana yang ia hidangkan.
Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.
Follow us
