Dari Mekanik Rumahan Jadi Andalan Warga, Kisah Bengkel ZAuto dan Sentuhan BAZNAS
Dari Mekanik Rumahan Jadi Andalan Warga, Kisah Bengkel ZAuto dan Sentuhan BAZNAS
31/10/2025 | Humas BAZNASDi tengah perkampungan tenang di Dusun Gombang, Kecamatan Ponjong, deru suara mesin motor terdengar nyaring dari sebuah bengkel sederhana bernama ZAuto. Bengkel ini milik Tukijan, yang akrab disapa Pak Ijan. Bagi warga sekitar, nama ZAuto sudah tak asing lagi. Tempat ini menjadi tumpuan banyak orang, terutama anak-anak muda yang ingin memperbaiki atau memodifikasi motor kesayangan mereka.
Namun, di balik kesuksesan bengkel yang kini ramai pelanggan ini, tersimpan kisah perjuangan panjang seorang pria sederhana yang memulai segalanya dari nol — dan kini bangkit berkat dukungan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).
Berawal dari Perantauan dan Tekad yang Kuat
Pak Ijan mengawali kariernya sebagai mekanik sejak muda. Demi menafkahi keluarga, ia sempat merantau ke Jakarta dan bekerja di berbagai bengkel kecil. “Waktu itu saya cuma ingin belajar dan bisa hidup mandiri,” kenangnya.
Pengalaman panjang di ibu kota mengasah keterampilannya dalam dunia otomotif. Sepulang ke kampung halaman di Gunungkidul, ia sempat bekerja di salah satu bengkel resmi Ahass Honda, tempat ia semakin matang dalam menangani berbagai jenis kerusakan motor.
Namun, keinginan untuk mandiri terus menggelora. Ia pun memberanikan diri membuka bengkel kecil di rumahnya. Meski sempat kesulitan modal dan peralatan terbatas, semangatnya tak pernah padam. “Waktu itu cuma punya kunci seadanya, tapi yang penting niatnya kuat,” ujarnya sambil tersenyum.
Dukungan BAZNAS Mengubah Arah Hidup
Titik balik datang ketika BAZNAS Kabupaten Gunungkidul hadir memberikan bantuan modal usaha dan pendampingan melalui program pemberdayaan ekonomi mustahik. Bantuan tersebut bukan hanya berupa dana, tetapi juga pelatihan manajemen usaha dan penguatan spiritual agar penerima manfaat dapat mengelola rezeki dengan berkah.
“Alhamdulillah, waktu itu BAZNAS bantu saya bukan cuma dari segi modal, tapi juga kasih semangat dan arahan gimana caranya usaha bisa berkembang terus,” ujar Pak Ijan.
Dengan dukungan itu, bengkel ZAuto semakin tertata. Ia mampu menambah peralatan kerja, membeli perlengkapan servis lengkap, dan memperluas tempat usahanya. Tak heran jika kini bengkelnya menjadi salah satu yang paling ramai di daerah tersebut.
Bengkel ZAuto, Magnet Anak Muda
Setiap hari, bengkel Pak Ijan selalu ramai. Bukan hanya oleh warga yang memperbaiki motor, tapi juga para pemuda yang ingin belajar tentang mesin dan modifikasi. Ia kerap memberikan penjelasan tentang keselamatan dan tanggung jawab dalam berkendara, agar anak-anak muda tidak hanya mengejar kecepatan semata.
“Kalau mereka mau ubah mesin biar kencang, saya kasih tahu juga risikonya. Jangan sampai bahaya di jalan. Saya ingin mereka paham tentang keamanan dan etika,” tuturnya.
Pendekatannya yang ramah dan edukatif membuat banyak pelanggan loyal. Mereka bukan hanya datang untuk memperbaiki motor, tetapi juga belajar langsung dari sosok mekanik yang berpengalaman dan penuh nasihat.
Dari Mustahik Menjadi Muzakki Masa Depan
Kini, usaha Pak Ijan terus berkembang. Penghasilannya meningkat, dan ia perlahan bisa memperbaiki kondisi ekonomi keluarganya. Ia bahkan bertekad suatu hari nanti bisa menjadi muzakki — orang yang menunaikan zakat — sebagai wujud syukur atas pertolongan Allah dan peran BAZNAS dalam perjalanan hidupnya.
“Saya dulu penerima zakat, tapi insya Allah nanti saya ingin jadi pemberi. Saya ingin bantu orang lain seperti saya dulu dibantu,” ucapnya haru.
BAZNAS, Jembatan Kemandirian Umat
Kisah Pak Ijan menjadi bukti nyata bahwa zakat yang dikelola dengan amanah dapat melahirkan kemandirian ekonomi umat. Melalui program pemberdayaan mustahik, BAZNAS tidak hanya menyalurkan bantuan materi, tetapi juga membangun jiwa wirausaha dan semangat kerja keras di kalangan masyarakat kecil.
Dengan semangat ini, bengkel ZAuto bukan sekadar tempat servis motor — tetapi simbol perubahan dan harapan baru bagi warga sekitar.
Harapan ke Depan
Pak Ijan kini terus berinovasi, bahkan berencana membuka cabang kecil di wilayah sekitar agar bisa menampung tenaga kerja muda. “Kalau bisa, nanti saya rekrut anak-anak muda biar mereka punya keahlian juga. Biar gak nganggur,” katanya optimistis.
Melalui kisahnya, Pak Ijan ingin membuktikan bahwa dengan kerja keras, doa, dan dukungan lembaga seperti BAZNAS, setiap orang punya kesempatan untuk bangkit dari kesulitan.
Bengkel ZAuto di bawah tangan dingin Pak Ijan kini bukan hanya tempat memperbaiki motor, tapi juga tempat memperbaiki harapan. Dan semua itu bermula dari niat baik dan kepedulian zakat yang dikelola oleh BAZNAS untuk menebar kemandirian.
Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.
Follow us