Dari Kekurangan Modal Menuju Usaha Mandiri, Kisah Inspiratif Saudagar Zmart Mukhrodin
Dari Kekurangan Modal Menuju Usaha Mandiri, Kisah Inspiratif Saudagar Zmart Mukhrodin
25/11/2025 | Humas BAZNASDi sebuah Desa Adikarso, Kebumen, Jawa Tengah, berdiri sebuah warung kecil yang kini menjadi tumpuan hidup sebuah keluarga. Warung milik Mukhrodin ini dulu tampak seadanya: rak yang kosong, barang dagangan terbatas, dan pelanggan yang datang pun bisa dihitung dengan jari. Namun, siapa sangka warung sederhana itu kini menjelma menjadi usaha yang berkembang pesat—dan kisah ini bermula dari tangan hangat program Zmart BAZNAS.
Awal Perubahan Itu Bernama Zmart
Ketika tim pendamping Zmart BAZNAS Kebumen melakukan pendampingan personal di warung Mukhrodin, perubahan sudah terlihat nyata. Warung yang dulu sempit dalam pilihan barang kini tampak lebih hidup. Stok semakin lengkap, rak-rak penuh, dan pelanggan tak lagi ragu mampir untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Mukhrodin bercerita bahwa sebelum mendapatkan bantuan dari BAZNAS, omzet warungnya hanya berkisar Rp100.000 per hari. “Kadang kurang dari itu,” ujarnya pelan. Namun setelah mendapatkan bantuan permodalan Zmart serta pendampingan usaha, omzet harian warung tersebut melonjak menjadi di atas Rp250.000 per hari. Peningkatan lebih dari dua kali lipat—sebuah lompatan besar bagi usaha rumahan.
Dari Warung Kecil hingga Pengepul Kelapa
Tidak hanya mengelola warung, Mukhrodin juga berprofesi sebagai pengepul buah kelapa. Ia menjual kelapa eceran hingga kelapa parut di Pasar Pagi Kebumen. Usaha sampingan ini sebenarnya berpotensi besar, namun sempat terhenti karena kekurangan modal.
“Waktu itu bingung sekali. Modal untuk beli kelapa tidak cukup. Kalau tidak beli, tidak bisa jual. Alhamdulillah Zmart membantu saat paling dibutuhkan,” kenangnya.
Dengan tambahan modal dari BAZNAS, ia kembali bisa membeli kelapa dalam jumlah yang lebih besar. Hasilnya, pemasukan keluarga meningkat, dan roda ekonomi rumah tangga kembali bergerak stabil.
BAZNAS Tak Hanya Memberi Modal—Tapi Arah
Keunikan program Zmart BAZNAS bukan sekadar memberikan bantuan materi. Program ini hadir dengan pendampingan intensif, memastikan mustahik benar-benar memahami cara mengelola usaha. Mulai dari penataan display, pengaturan stok, pencatatan pengeluaran hingga strategi menghadapi persaingan pasar.
Pendamping Zmart rutin datang ke warung, berdiskusi, mengecek perkembangan, dan memberikan arahan. Bagi Mukhrodin, pendampingan inilah yang membuatnya kini lebih percaya diri dalam mengelola bisnis.
“Saya merasa diperhatikan. Tidak hanya diberi modal lalu dibiarkan. Ada yang membimbing,” ujarnya dengan wajah berbinar.
Inspirasi dari Sebuah Warung di Pojok Desa
Kisah Mukhrodin menjadi bukti nyata bahwa sentuhan tepat di waktu yang tepat dapat mengubah hidup seorang mustahik. Dari warung kecil yang nyaris berhenti berkembang, kini ia mampu berdiri sebagai saudagar Zmart yang mandiri, bahkan merambah dua usaha sekaligus.
BAZNAS melalui program Zmart tidak hanya memperkuat ekonomi mustahik, tetapi juga menanamkan harapan baru. Bahwa setiap usaha kecil berhak tumbuh, setiap keluarga berhak hidup lebih layak, dan setiap ikhtiar pantas mendapatkan dukungan.
Di tangan Mukhrodin, bantuan itu tidak sekadar menjadi modal—tetapi menjadi pintu perubahan bagi kesejahteraan keluarganya.
Dan di balik pintu itu, Zmart BAZNAS berdiri sebagai sahabat yang ikut menjaga, mendampingi, dan mendorong agar langkah kecil bisa berubah menjadi lompatan besar.
Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.
Follow us