Dari Kawasan Pesantren, ZChicken Fitria Terbang Tinggi Berkat Dukungan BAZNAS
Dari Kawasan Pesantren, ZChicken Fitria Terbang Tinggi Berkat Dukungan BAZNAS
10/10/2025 | Humas BAZNASAroma ayam goreng krispi tercium menggoda dari sebuah gerobak sederhana di kawasan Pesantren IBS (Islamic Boarding School), Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar. Di balik kepulan asap dan senyum ramah yang menyambut setiap pembeli, berdirilah pasangan suami istri tangguh: Fitria Anggraini dan Hendra.
Kini, usaha mereka yang diberi nama ZChicken tak hanya menjadi favorit para santri dan warga sekitar, tetapi juga bukti nyata bagaimana dukungan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) mampu mengubah kehidupan mustahik menjadi pelaku usaha yang mandiri dan sukses.
Awal Perjuangan: Dari Niat Baik Menjadi Jalan Rezeki
Fitria dan Hendra memulai usaha ayam goreng ini dengan niat sederhana: mencari nafkah halal dan memberi manfaat bagi lingkungan sekitar pesantren. Namun, seperti banyak pelaku usaha kecil lainnya, mereka menghadapi berbagai keterbatasan—dari modal usaha yang minim hingga keterampilan manajemen bisnis yang terbatas.
Saat itulah BAZNAS hadir melalui program pemberdayaan ekonomi mustahik, memberikan bantuan modal, pendampingan usaha, serta pelatihan pengelolaan keuangan sederhana. Berkat program ini, pasangan suami istri tersebut tak hanya memperoleh modal kerja, tetapi juga bimbingan untuk mengembangkan usahanya secara profesional.
“Dulu kami berjualan dengan alat seadanya dan omzetnya tidak menentu. Setelah mendapat bantuan dari BAZNAS, kami bisa menambah perlengkapan usaha dan memperluas pemasaran,” ungkap Fitria dengan mata berbinar.
Omzet Melonjak, Pelanggan Kian Ramai
Perjuangan mereka pun mulai berbuah manis. Di bulan Agustus 2025, omzet ZChicken mencapai Rp17 juta, dan hanya sebulan kemudian meningkat pesat menjadi Rp23 juta. Angka tersebut menjadi pencapaian luar biasa bagi usaha mikro di kawasan pesantren.
Setiap hari, Hendra sudah bersiap sejak selepas Subuh. Ia menempuh perjalanan sekitar 5 kilometer menuju lokasi jualannya di area pesantren IBS. Di sana, antrean pelanggan mulai terbentuk sejak pagi. Para santri, ustadz, ustadzah, hingga warga sekitar menjadi pelanggan setia.
“Dalam sehari, paling sedikit kami menjual 90 potong ayam, dan yang paling banyak bisa sampai 150 potong. Alhamdulillah, pelanggan suka karena ayamnya gurih dan selalu baru digoreng,” ujar Hendra dengan senyum bangga.
BAZNAS Mendorong Kemandirian Mustahik
Kesuksesan ZChicken menjadi bukti nyata komitmen BAZNAS dalam membina kemandirian ekonomi umat. Melalui program seperti ZChicken, BAZNAS tidak sekadar menyalurkan bantuan, tetapi juga membangun semangat wirausaha berbasis zakat produktif.
Pendamping BAZNAS Provinsi Riau menuturkan bahwa kisah sukses Fitria dan Hendra adalah hasil dari kolaborasi antara semangat mustahik dan dukungan berkelanjutan dari lembaga zakat. “Kami mendampingi mereka mulai dari tahap perencanaan usaha, pencatatan keuangan, hingga promosi. Hasilnya bisa kita lihat sendiri—mereka tumbuh menjadi pengusaha yang mandiri,” ujarnya.
Program ini juga menjadi bagian dari strategi BAZNAS dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat berbasis pesantren, di mana ekonomi keumatan dibangun di lingkungan pendidikan Islam, menciptakan ekosistem bisnis yang berkah dan berkelanjutan.
Dari Mustahik Menuju Muzakki
Dengan omzet yang terus meningkat, kini keluarga kecil ini mulai menatap masa depan dengan penuh optimisme. Mereka berharap suatu hari nanti bisa menjadi muzakki—orang yang menunaikan zakat—sebagai bentuk rasa syukur atas karunia yang mereka terima.
“Dulu kami penerima zakat, sekarang kami ingin jadi pemberi. Semoga usaha ini terus berkembang dan bisa membuka lapangan kerja bagi orang lain,” tutur Fitria penuh harap.
Inspirasi bagi Pelaku Usaha Lain
Kisah ZChicken di kawasan Pesantren IBS bukan hanya tentang kesuksesan finansial, tapi juga tentang keberkahan zakat yang menggerakkan ekonomi umat. Melalui tangan-tangan kecil penuh kerja keras, zakat yang dikelola dengan baik mampu mengubah kehidupan dan menebar manfaat lebih luas.
BAZNAS berharap kisah seperti ini bisa menjadi inspirasi bagi pelaku usaha kecil lainnya untuk terus berjuang, berinovasi, dan mempercayai bahwa zakat bukan hanya tentang memberi, tapi juga tentang memberdayakan.
“Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan keberkahan bagi Fitria, Hendra, dan semua penerima manfaat BAZNAS yang terus berusaha menuju kemandirian. Dari zakat tumbuh keberkahan, dari usaha lahir kemandirian.”
Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.
Follow us
