Dahlina, Perempuan Tangguh yang Bangkit Bersama Zmart BAZNAS

Dahlina, Perempuan Tangguh yang Bangkit Bersama Zmart BAZNAS

21/07/2025 | Humas BAZNAS

Di sudut Kota Palangkaraya, di Jalan Sakan VI, berdiri sebuah warung kecil yang tampak sederhana. Namun siapa sangka, dari balik etalase kaca berisi jajanan dan kebutuhan harian itu, tersimpan kisah tentang semangat seorang perempuan yang tak pernah lelah mengejar asa: Dahlina, 46 tahun, ibu rumah tangga yang kini menjadi inspirasi di lingkungannya.

Pagi-pagi benar, saat matahari baru beranjak, warung milik Ibu Dahlina sudah buka. Tepat pukul 05.30, ia mulai melayani pembeli — dari ibu-ibu yang butuh bumbu dapur, hingga anak-anak yang membeli jajanan sebelum ke sekolah. Rutinitas yang dijalaninya setiap hari hingga pukul sembilan malam.

“Capek? Pasti. Tapi ini cara saya berjuang untuk keluarga,” ucapnya lirih, sembari menata kerupuk dan telur asin di rak warungnya.

Namun perjuangan Ibu Dahlina bukan sekadar berdagang. Dulu, sebelum bergabung dengan Program Zmart BAZNAS, omzet warungnya hanya Rp200 ribu hingga Rp300 ribu per hari. Cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar, tapi sulit berkembang.

Hingga suatu hari, peluang itu datang — pendampingan dari BAZNAS membuka pintu baru. Stok barang bertambah, strategi usaha diasah, cara mengelola keuangan diajarkan. Hasilnya?

Kini omzet harian Ibu Dahlina menembus Rp400 ribu hingga Rp450 ribu. “Bukan cuma karena stok bertambah. Tapi saya belajar disiplin, atur uang, dan layani pembeli dengan baik,” katanya sambil tersenyum.

Tak puas hanya dengan satu usaha, Ibu Dahlina mulai merambah kuliner rumahan. Ia memproduksi kerupuk peyek, opak, hingga kue biji wijen. Inisiatif sederhana yang perlahan menambah penghasilan. Di balik keberaniannya, ada naluri bisnis yang tajam — melihat peluang di sekitar, dan berani mencoba.

Namun ada satu sisi lain dari Dahlina yang membuat banyak orang tergerak: hatinya yang penuh kepedulian. Dari hasil usahanya, ia tak lupa menyisihkan rezeki untuk membantu kedua orang tuanya yang tengah sakit. “Bagi saya, usaha ini bukan cuma untuk hidup kami. Tapi juga untuk berbagi. Apa yang saya dapat, ada hak orang tua dan orang lain di dalamnya,” ujarnya tulus.

Di mata pendamping Zmart, Ibu Dahlina bukan hanya peserta program. Ia adalah teladan — contoh nyata bagaimana semangat, kedisiplinan, dan kemauan belajar bisa mengubah usaha kecil menjadi tumpuan keluarga. Ia pun rajin hadir dalam pertemuan kelompok, menyerap materi tentang manajemen keuangan, pemasaran, hingga etika usaha, lalu langsung menerapkannya di lapangan.

Bagi BAZNAS, semangat Ibu Dahlina layak diapresiasi. Ia tak hanya membesarkan warungnya, tapi juga membesarkan harapan. Ia menunjukkan bahwa keberhasilan usaha mikro bukan soal besar kecilnya modal, tapi tentang konsistensi, kerja keras, dan keikhlasan berbagi.

Hari ini, ketika orang-orang melintas di Jalan Sakan VI dan mampir ke warung kecil itu, mereka bukan sekadar membeli barang. Mereka menyaksikan sendiri potret perjuangan seorang ibu — yang diam-diam, dari warung mungilnya, membangun harapan besar untuk keluarga, orang tua, dan masyarakat di sekitarnya.

“Selama kita mau usaha dan ikhlas, insyaallah selalu ada jalan,” begitu kata Ibu Dahlina — kalimat sederhana yang jadi kunci perjalanan hidupnya.

Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.

Follow us

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ