Bersyukurnya Tomo, Penjual Bakso Binaan BAZNAS Beromzet Rp2 Juta per Hari

Krismanto atau kerap disapa Tomo merupakan salah satu Mitra binaan BAZNAS Microfinance Sawojajar. Dalam berjualan setiap harinya ia memiliki dua gerobak bakso. Satu gerobak bakso untuk warung di rumahnya, dan satu lagi ia gunakan untuk berkeliling. Usaha Tomo memiliki letak yang sangat strategis yaitu di wilayah kampus Politeknik Negeri Malang. 

Pria berusia 39 tahun itu membuka usaha tersebut setiap hari untuk gerobak yang di warung buka pukul 07.00 WIB – 20.00 WIB dan untuk gerobak yang berkeliling di sekitaran kampus Politeknik Negeri Malang pukul 15.00 WIB - 22.00 WIB. Dalam menjalankan usahanya Tomo memiliki strategi jitu yang mungkin bisa menjadi inspirasi bagi pengusaha makanan lainnya. 

“Saya memilih berkeliling di sore hari sampai malam, karena saya mempelajari jam operasional kompetitor saya mbak, dan kebanyakan mereka yang gerobak dan sepeda keliling start pagi sampai sore saja, untuk itu saya memilih berkeliling di sore hari sampai malam” ucap Tomo. 

Selain strategi pemasaran yang jitu, Tomo juga mengikuti pengajian rutin setiap minggunya yaitu Riyadul Jannah.

“Untuk omzet kotor dalam sehari 2 gerobak ini bisa sampai Rp2 Juta” ucap Tomo saat ditemui. Untuk usaha pembuatan bakso sendiri diakuinya, secara otodidak atau ilmu belajar sendiri. 

Bakso yang ia jual ini adalah bakso khas malang yang memiliki beragam varian dari pentol kecil, pentol besar, gorengan mekar, bulat dan lonjong hingga tahu putih. Untuk harga setiap variannya mulai dari Rp1.000 – Rp5.000. 

Tidak heran bakso Tomo ini selalu diserbu oleh mahasiswa saat makan siang dan sore hari, rasa dan kualitasnya sudah tidak diragukan lagi ditambah harga baksonya ramah di kantong para mahasiswa. 

Bahkan dengan ketekunannya dalam berdagang bakso, Tomo yang awalnya hanya memiliki satu gerobak sudah memiliki 2 gerobak. Tak hanya itu. Dirinya juga bisa membiayai kedua anaknya sekolah. 

Pendampingan yang diberikan oleh BAZNAS Microfinance Desa Sawojajar tidak hanya sebatas teknis produksi, namun juga mencakup manajemen keuangan, pemasaran, dan pengembangan jaringan bisnis. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa Usaha yang dimiliki Mitra Binaan Baznas dapat beroperasi secara berkelanjutan dan mampu bersaing di pasar yang semakin kompetitif.

Kesuksesan Tomo tidak hanya berdampak pada kehidupan pribadinya, tetapi juga menjadi inspirasi para mitra BAZNAS Microfinance Desa lainnya.