Balai Ternak BAZNAS Trenggalek Ubah Limbah Hewan Jadi Sumber Penghasilan Tambahan
Balai Ternak BAZNAS Trenggalek Ubah Limbah Hewan Jadi Sumber Penghasilan Tambahan
09/10/2025 | Humas BAZNASDi lereng perbukitan Desa Pringapus, Kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek, sekelompok peternak binaan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menunjukkan bahwa keberkahan bisa datang dari tempat yang tak terduga — bahkan dari kotoran hewan. Melalui Balai Ternak Pringapus Barokah Farm, mereka berhasil mengubah limbah peternakan menjadi pupuk kompos bernilai ekonomi tinggi yang kini menjadi salah satu sumber pemasukan tambahan bagi para anggota kelompok.
Dari Kotoran Jadi Kompos Bernilai Jual
Awal Oktober 2025 menjadi bulan yang menggembirakan bagi anggota Balai Ternak Pringapus Barokah Farm. Kelompok ini menerima pesanan besar — lima ton pupuk kompos kohe (kotoran hewan) dari salah satu pembeli lokal. Pesanan tersebut menjadi bukti nyata bahwa usaha sampingan yang lahir dari inisiatif dan pendampingan BAZNAS kini mulai membuahkan hasil.
Untuk memenuhi pesanan tersebut, para anggota kelompok mulai bekerja sejak dini hari. Mereka menggiling kohe yang telah melalui proses fermentasi beberapa waktu sebelumnya. Proses fermentasi ini bertujuan menghilangkan bau, menstabilkan unsur hara, dan memastikan pupuk aman bagi tanaman. Setelah digiling, kohe kemudian diayak secara manual menggunakan ayakan besi, agar teksturnya lebih halus dan bebas dari kerikil atau benda lain yang tidak diinginkan.
“Dulu kami hanya membuang kotoran ternak ke kebun atau sungai, karena dianggap limbah. Sekarang justru jadi sumber penghasilan baru,” ujar salah satu anggota kelompok dengan senyum bangga.
Proses Telaten Demi Kualitas Terbaik
Proses produksi pupuk kompos di Balai Ternak Pringapus Barokah Farm tidak dilakukan secara asal-asalan. Setelah melewati tahap fermentasi dan pengayakan, para anggota melanjutkan ke proses pengemasan. Pada 6 Oktober 2025, mereka mulai mengemas pupuk ke dalam karung berukuran 50 kilogram, kemudian menjahitnya rapat dengan mesin khusus agar pupuk tetap kering dan terjaga kualitasnya hingga sampai ke tangan pembeli.
Meski sebagian besar pesanan sudah selesai dikemas, pekerjaan mereka belum sepenuhnya rampung. Dengan tekad dan gotong royong, para anggota berencana melanjutkan proses pengemasan hingga seluruh pesanan terpenuhi. “Kami ingin hasilnya maksimal, supaya pelanggan puas dan mau pesan lagi,” ujar ketua kelompok yang memimpin kegiatan tersebut.
Pendampingan BAZNAS: Dari Peternak Biasa Jadi Wirausahawan Mandiri
Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif BAZNAS melalui program Balai Ternak, yang hadir bukan hanya untuk memberikan bantuan modal, tetapi juga pendampingan berkelanjutan. Program ini dirancang untuk mewujudkan kemandirian ekonomi mustahik (penerima manfaat) melalui usaha peternakan yang terintegrasi dengan pertanian.
BAZNAS mendampingi kelompok dalam banyak aspek — mulai dari pelatihan pengelolaan ternak, manajemen pakan, kesehatan hewan, hingga pemanfaatan limbah ternak menjadi pupuk organik. Dengan pendekatan ini, para peternak tidak hanya menggantungkan hidup dari hasil penjualan hewan, tetapi juga mampu memanfaatkan seluruh potensi dari usaha mereka, termasuk limbahnya.
“Balai Ternak bukan sekadar tempat beternak, tapi pusat pemberdayaan. Kami ingin setiap mustahik yang tergabung di dalamnya naik kelas menjadi muzaki di masa depan,” jelas perwakilan dari BAZNAS Kabupaten Trenggalek.
Ekonomi Sirkular ala Balai Ternak BAZNAS
Inisiatif pengolahan kohe menjadi pupuk organik ini mencerminkan konsep ekonomi sirkular — yaitu pemanfaatan limbah untuk menghasilkan nilai tambah baru. Dengan menjual pupuk organik, kelompok tidak hanya memperoleh pendapatan tambahan, tetapi juga membantu menjaga kelestarian lingkungan. Pupuk organik yang mereka hasilkan terbukti bermanfaat untuk meningkatkan kesuburan tanah tanpa efek samping bahan kimia.
Selain dijual, sebagian pupuk juga digunakan kembali di lahan pertanian sekitar untuk menanam pakan ternak seperti rumput odot dan jagung. Siklus ini menciptakan sistem yang saling menguntungkan dan berkelanjutan — dari ternak untuk tanaman, dan dari tanaman kembali untuk ternak.
Harapan untuk Masa Depan
Berkat pendampingan BAZNAS, Balai Ternak Pringapus Barokah Farm kini menjadi contoh nyata bagaimana keberdayaan ekonomi bisa tumbuh dari bawah. Para anggota kelompok berharap, ke depan mereka bisa memperluas pasar pupuk kompos hingga keluar wilayah Trenggalek, serta mengembangkan inovasi lain seperti pupuk cair dan maggot sebagai pakan alternatif.
“Kami ingin membuktikan bahwa bantuan BAZNAS tidak berhenti di modal, tapi menjadi pintu perubahan hidup,” ujar ketua kelompok sambil menatap hasil kerja keras mereka — karung-karung pupuk kompos yang tersusun rapi, siap dikirim kepada pembeli.
Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.
Follow us
