Halimah saat berjualan kue di lapak dagangannya. Foto diambil sebelum pandemi. (Foto: BAZNAS)

BAZNAS Dorong Usaha Kue Halimah Sang Tulang Punggung Keluarga Makin Berkembang

15/03/2021 | Markom BAZNAS

Bagi penikmat jajanan pasar Desa Jabon Mekar, Kecamatan Parung, Bogor, Jawa Barat, lapak Nur Halimah sudah tak asing lagi. Cita rasa kue-kuenya sudah terkenal lezat dan menggugah selera siapa saja yang memakannya.

 

“Setiap orang yang cari kue lupis pasti langsung tertuju kepada saya,” ujar Halimah.

 

Kue Halimah bukan hanya menjadi jajanan favorit masyarakat Desa Jabon Mekar, melainkan juga orang dari luar daerah itu yang sering mampir. Halimah berjualan hampir setiap hari di depan rumahnya yang terletak di samping masjid. Dia biasa berjualan mulai dari subuh hingga jam 8 pagi.

 

Keberhasilan Halimah dalam berwirausaha tak didapat secara instan. Dia telah melewati berbagai rintangan, hingga akhirnya dibantu permodalan tanpa bunga oleh BAZNAS, dan berhasil seperti saat ini. 

 

Halimah mulai usahanya pada tahun 2000. Berbekal keahlian yang ia miliki dalam membuat kue, Halimah memberanikan diri untuk membuka usaha jajanan pasar.

 

“Waktu itu karena keahlian saya membuat kue, maka saya coba memulai usaha membuat jajanan kue pasar,” ungkap Halimah.

 

Saat itu, Halimah hanya sebatas menerima pesanan. Ia belum bisa membuka lapak seperti sekarang karena modal yang dimiliki masih pas-pasan. Kapasitas produksinya masih terbatas. Untuk menjalankan usahanya, Halimah hanya mengandalkan pesanan dari para pelanggannya.

 

Halimah dikenal sebagai sosok yang disiplin dan giat dalam bekerja. Selama hampir 20 tahun, ia terus konsisiten dalam menjalankan usahanya. Ia memiliki seorang suami yang sudah bekerja. Namun, belakangan suamiya harus keluar dari salah satu kantor dinas di Bogor karena menderita stroke sejak dua tahun silam. Hal ini mengakibatkan suami Halimah tidak bisa beraktivitas normal seperti biasanya

 

Sejak saat itulah, Halimah menjadi tulang punggung bagi keluarganya. Ia menjalani segala aktivitas usahanya sendiri. Keadaan itu tak membuat Halimah berkecil hati. Rasa cintanya terhadap keluarga membuat Halimah terus berjuang menjalankan usahanya. Halimah memang sosok perempuan yang tanggguh dan tak mengenal lelah, ia terus bangkit dan tak pernah berlarut dalam kesedihan. Hingga akhirnya, ia bisa membuka lapak jajanan pasar di depan rumahnya.

 

Usaha Halimah makin berkembang setelah mendapat bantuan permodalan tanpa bunga dari BAZNAS Microfinance. 

 

“Awal menjalankan usaha, saya hanya bisa menerima pesanan, hingga pada akhirnya setelah saya mendapat pembiayaan modal usaha dari BAZNAS Microfinance, saya mulai berani membuka lapak di depan rumah,” cerita Halimah.

 

Pembiayaan modal usaha yang Halimah terima saat itu dibelanjakan untuk membeli stok bahan dagangan. Modal yang diterima saat itu benar-benar direalisasikan untuk membangun usahanya. Ia membeli bahan-bahan dalam jumlah besar agar modal yang dimiliki terus berputar.

 

“Saat itu, modal yang didapatkan, benar-benar saya fokuskan untuk usaha. Saya membeli beras karungan agar harganya lebih murah,” kata Halimah.

 

Dengan penuh semangat, Halimah terus berusaha mengembangkan usahanya. Setiap hari Halimah menjalankan akivitas usahanya sendiri, mulai dari belanja bahan, proses pembutan kue, hingga berjualan. 

 

Biasanya Halimah sudah mulai menjalankan aktivitas sejak pukul 02.00 dini hari. Saat orang lain masih terlelap dalam tidurnya, Halimah sudah mulai berjuang untuk mencukupi kebutuhan keluarga.

 

“Saya mulai masak jam 02.00 dini hari. Mulai belanja bahan, mengolah, memasak, sampai menyajikan kue-kue di lapak depan rumah sebelum azan Subuh berkumandang,” tutur Halimah.

 

Perlahan usaha Halimah mulai membuahkan hasil usai mendapat sokongan modal tanpa bunga dari BAZNAS. Kini, ia bukan hanya menerima pesanan dari pelanggan atau menjual di depan rumah saja, kue buatan Halimah juga sering diambil oleh reseller untuk dijual lagi.

 

“Selain berjualan di depan rumah, sekarang juga ada pedagang kue yang beli untuk dijual lagi,” ungkap Halimah.

 

Halimah tidak pernah berhenti mimpi. Keinginan untuk maju dan lebih baik selalu tertanam di dalam dirinya. Ia berharap nantinya bisa memiliki toko kue sendiri.

 

“Mudah mudahan usaha lebih maju lagi dari sekarang, apalagi bisa sampai punya toko,” harap Halimah.

 

Halimah bukan hanya konsisten dalam menjalankan usahanya, ia juga patut dijadikan role model karena selalu konsisten dalam menjalankan program pendampingan yang diadakan BAZNAS Microfinance. Halimah juga menjadi salah satu yang terpilih menjadi ketua kelompok usaha mitra BAZNAS Microfinance Desa Jabon Mekar.

 

BAZNAS Microfinance merupakan sebuah lembaga keuangan mikro non profit untuk para pengusaha mikro kalangan kurang mampu. Ada dua skema dalam pemberian modalnya, yakni hibah (dana zakat) dan berupa pinjaman tanpa bunga, yang bersumber dari infak. BAZNAS Microfinance membuka akses pembiayaan kepada para pelaku usaha mikro, lalu memberikan pelayanan pengembangan usaha dan dukungan peningkatan kapasitas usaha melalui pelatihan, workshop dan kegiatan lainnya. BAZNAS Microfinance bertujuan pula agar pelaku usaha terhindar dari rentenir yang kerap menjerat pelaku UMKM.

Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.

Follow us

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ