Bunga Melati bertekad ingin menjadi penghafal Al-Quran. (Foto: SCB BAZNAS)
BAZNAS Dampingi Perjalanan Bunga Menjadi Penghafal Al-Quran
20/03/2021 | Markom BAZNASBunga Melati adalah seorang santri tahfiz di Sekolah Cendekia BAZNAS (SCB), Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Bunga, begitu dia biasa disapa, memiliki keinginan yang mulia, yakni menjadi penghafal Al-Quran.
Gadis berusia 19 tahun itu sangat bersemangat untuk bisa menggapai impiannya. Selama menjadi santri tahfiz di SCB, Bunga rutin menghafal Al-Quran dua kali dalam sehari, dimulai dari pagi hari lalu dilanjut sore.
Bunga merasakan perbedaan menghafal Al-Quran di rumah dan di SCB selama pembelajaran jarak jauh di masa pandemi. Jika di SCB, Bunga bisa lebih fokus dan bersemangat, lantaran dibimbing langsung oleh ustaz dan ustazah serta bisa menghafal bersama teman-temannya. Lingkungan yang positif membuat dirinya semakin mudah dalam menghafal.
Dukungan dari orang tua turut berpengaruh untuk kelancaran Bunga menghafal Al-Quran, dengan ridho orang tua tentunya akan terasa lebih mudah.
“Tidak ada alasan untuk telat menghafal Al-Quran, pada awalnya dari Bunga sendiri merasa terlambat karena sudah berumur 19 tahun. Akan tetapi saat dijalani sebagai santri tahfiz tidak sama sekali terlambat, karena ada juga yang lebih terlambat dari Bunga," katanya.
Gadis kelahiran Bogor, 29 Maret 2001 itu tak melupakan kewajibannya yang lain selama menghafal Al-Quran, yakni belajar dengan tekun. Selain jadi seorang hafizah, Bunga memiliki cita-cita ingin melanjutkan pendidikan kedokteran dan menjadi seorang menjadi dokter.
"Menghafal Al-Quran itu tidak ada kata terlambat sama sekali, jika Allah memberi hidayah untuk bisa menghafal Al-Quran segerakanlah menghafal jangan sampai berhenti di tengah jalan," ucap Bunga.
Bukan hal mudah dalam menghafal Al-Quran. Dibutuhkan kegigihan dan tekad yang kuat agar bisa tercapai. Bunga pun merasakan betul berbagai kendala dihadapinya. Menurut Bunga, kendala yang dihadapi di antaranya sulit membagi waktu dengan kegiatan lain, selain menjadi santri tahfiz.
Pasalnya, selain aktif di SCB, Bunga memiliki kegiatan sosial lainnya. Dia setiap harinya mengaji bersama masyarakat dan keluarga yang dilaksanakan rutin setiap malam hari. Selain itu, Bunga mengajar les privat untuk membantu masyarakat sekitar yang ingin melanjutkan sekolah dengan syarat harus mampu menghafal surat An-Naba dan An-Naziat. Bagi Bunga, kegiatan positif itu sebagai bentuk sumbangsihnya agar menjadi berguna bagi masyarakat.
Namun Bunga bersyukur, berkat bimbingan BAZNAS dia bisa fokus menjadi agar bisa menghafal Al-Quran dan memberi dampak positif bagi sekitar.
Sekolah Cendekia BAZNAS (SCB) merupakan sekolah unggulan bebas biaya dan berasrama bagi dhuafa berprestasi, yang terletak di Jalan KH. Umar Cirangkong, Desa Cemplang, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
SCB fokus pada pendidikan adab islami, akademik, kewirausahaan, serta kepemimpinan dan organisasi. SCB juga memberikan beasiswa pendidikan non-formal berupa sekolah tahfiz selama dua tahun, dan pendidikan jenjang SMP-SMA setiap tahunnya.
Seleksi siswa dilakukan melalui empat tahap, yaitu administrasi (berkas), tes akademik, wawancara, survei faktual, psikotes, dan Al-Quran. Seluruh tahapan seleksi hingga penerimaan siswa tidak dipungut biaya. Setiap siswa SCB mendapatkan fasilitas berupa seragam sekolah, buku pelajaran, biaya hidup, dan pengembangan diri.
Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.