BAZNAS Beri Kemudahan bagi Teman Tuli Pelajari Al-Quran
BAZNAS Beri Kemudahan bagi Teman Tuli Pelajari Al-Quran
23/09/2024 | Humas BAZNASHadirnya booth kelas belajar bahasa isyarat dan Al-Qur'an Braille yang diinisiasi Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bekerja sama dengan Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an (LPMQ) Kemenag RI di acara Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional ke-30, Samarinda, Kalimantan Timur, mendapat apresiasi dari banyak pihak.
Termasuk Arif Fardian, guru tunarungu di sebuah Sekolah Luar Biasa atau SLB. Menurutnya, BAZNAS telah menghadirkan sesuatu yang sangat berguna dan membuat para difabel antusias untuk mempelajari Al-Qur'an.
"Pandangan saya terhadap program BAZNAS sangat baik kemarin tuna rungu juga banyak yang datang ke stand-nya bagi-bagi muhsabnya. Mereka antusias anggota tunarungu semakin bertambah. Bahkan ada beberapa mereka mendatangi kami seperti meminta bergabung apakah kita adakan di luar sekolah atau di sekolah. Dan mereka minta bantu sama kami kalau pun ada program di sekolah maupun di luar sekolah tentang program mengajar bahasa isyarat ini, mohon mereka juga diikutsertakan," ujar Arif.
Menurut Arif, talkshow yang diadakan BAZNAS juga sangat baik, karena yang diundang bukan hanya pelajar saja. "Ada juga teman tuli yang sudah lulus dan ada teman-teman tulis yang belum saya kenal dan teman tuli yang sudah saya kenal serta alumni-alumni dari sekolah kami juga ada dan itu sangat terbantu sekali. Mereka sangat merangkul adik-adik kelasnya kemarin. Jadi sangat baik sekali," ucapnya.
Pelatihan yang diadakan BAZNAS juga dapat membantu kendala yang kerap dihadapi Arif ketika mengajar. Keterbatasan yang dimiliki para murid, kini dapat mudah teratasi dengan adanya bantuan yang diberikan.
"Sangat baik sekali, sudah terjawabkan. Seperti pembelajaran kami terkendala keterbatasan mereka dengan membaca huruf dan mengucapkan. Selalu kesulitan pembelajaran seperti apa, kalau tunarungu pastinya sulit mengucapkan seperti 'kho' 'kha'. Dengan adanya Al-Qur'an berbahasa insyarat ini kami bisa mengajarkan dan memudahkan kami," ujarnya.
"Kami mengajarkan dengan cara verbal berbahasa bibir dengan melihat bibir kami dan bisa mengikuti. Harapan saya tunanetra, tunarungu, semua disabilitas bisa mempelajari Al-Qur'an ini. Kacamata saya ke depannya kami akan membangun suatu perkumpulan seperti TPA dengan berbahasa isyarat," pungkasnya.
Hal senada diungkapkan Nanda dan Agustin, dari Komunitas Ikatan Kebersamaan Anak Tuli (IKAT) Samarinda. Dengan menggunakan bahasa isyarat, keduanya mengaku senang dengan adanya akses Al-Qur'an untuk bahasa isyarat. Mereka sangat ingin belajar huruf Hijaiyah isyarat.
Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.