Panen Beruntun, Petani Binaan BAZNAS di Garut Raup Untung dari Cabe dan Tomat
Petani binaan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dari Kelompok Tani Itikurih, Desa Pasirkiamis, Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, terus menunjukkan hasil positif dari praktik tumpang sari yang mereka jalankan. Salah satunya adalah Ustadz Asep yang baru saja merampungkan panen tomat, dan dalam waktu dekat siap memanen cabe domba.
Dengan metode tanam multikomoditi, Ustadz Asep menanam tomat, bunga kol, cabe keriting, dan cabe domba dalam satu bedengan. Panen tomat dan bunga kol telah berhasil menutup seluruh biaya produksi. Kini, cabe yang ditanamnya—yakni cabe keriting dan cabe domba—menjadi hasil murni yang langsung masuk sebagai keuntungan.
Diperkirakan pekan depan, Ustadz Asep akan memanen perdana 100 kg cabe domba dengan harga pasar saat ini mencapai Rp26.000 per kg. Artinya, ia berpotensi mengantongi omzet sebesar Rp2,6 juta hanya dari satu jenis komoditas. Sementara itu, harga cabe keriting juga tergolong stabil di angka Rp20.000 per kg, menambah optimisme petani untuk panen selanjutnya.
Dukungan BAZNAS terhadap kelompok tani ini terbukti mampu meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus pendapatan petani. Model tumpang sari dan diversifikasi komoditas menjadi solusi adaptif bagi petani di tengah fluktuasi harga pasar, serta membuka jalan bagi keberlanjutan usaha tani mereka.
Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.
Follow us
