Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI turut mendampingi kelompok binaan Lumbung Pangan Padi di Kalimantan Selatan (Kalsel) dalam mengatasi serangan hama berupa ulat daun dan ulat penggerek batang.

Tim pendamping dari BAZNAS RI bekerja sama dengan Badan Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Anjir Pasar, Penyuluh, Petani Organik Kelompok Tani (POKT), serta Kepala Desa Anjir Pasar Kota II, dalam melakukan penyemprotan insektisida secara bersamaan.

“Tindakan ini dilakukan sebagai respons atas laporan mengenai serangan hama ulat daun dan ulat penggerek batang yang mengancam hasil panen para petani,” ujar pendamping dari BAZNAS RI, Fazerina Indriani pada Senin (13/5/2024).

Area seluas 8 hektar terbagi menjadi Blok A dan Blok B, menjadi panggung bagi pelaksanaan Gerakan Pengendalian (Gerdal) yang diprakarsai oleh kelompok binaan Lumbung Pangan Padi Kalimantan Selatan.

“Metode pengendalian yang digunakan adalah penggunaan insektisida sistemik Sidatan dengan dosis yang tepat, yakni 7 ml per tangki semprot. Setiap petani memperhitungkan kebutuhan air dan menggunakan sekitar 5-6 tangki semprot per hektar lahan,” kata Fazerina.

“Kita terus mengamati lahan seluas 8 hektar yang dikelola oleh 25 penerima manfaat. Kami berharap akan ada kemajuan signifikan setelah dilakukannya Gerdal pada 9 Mei 2024 yang lalu,” katanya.

Menurutnya, hasil pemantauan lapangan menunjukkan perkembangan positif setelah tindakan Gerdal dilakukan. Meskipun status serangan masih belum optimal untuk dilaporkan secara menyeluruh, namun sudah terlihat penurunan jumlah kupu-kupu putih yang biasanya menjadi tanda serangan hama.

“Hasil yang optimal biasanya terlihat dalam rentang waktu 7-15 hari setelah aplikasi insektisida. Namun, pengamatan awal setelah 3 hari pelaksanaan Gerdal menunjukkan adanya penurunan jumlah hama, memberikan harapan tanaman dapat kembali sehat dalam waktu yang tidak terlalu lama,” jelasnya.