Persiapan Calon Jemaah, Ketahui 6 Rukun Haji Agar Ibadah Sah

Persiapan Calon Jemaah, Ketahui 6 Rukun Haji Agar Ibadah Sah

Persiapan Calon Jemaah, Ketahui 6 Rukun Haji Agar Ibadah Sah

24/05/2023 | admin

Sebagai rukun Islam yang kelima, haji merupakan ibadah yang wajib ditunaikan oleh umat Islam yang mampu secara fisik, mental dan finansial. Ibadah ini hanya dapat dilakukan pada bulan haji, yakni bulan Syawal, Dzulqaidah dan Dzulhijjah yang mana puncaknya berada pada tanggal 8-13 Dzulhijjah. 

Dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa rukun haji yang wajib ditunaikan oleh para jemaah. Rukun haji adalah beberapa rangkaian kegiatan yang harus dilakukan secara berurutan selama menjalankan ibadah haji dan tidak dapat digantikan dengan yang lain, meskipun dengan membayar dam atau denda, di antaranya adalah Ihram, Wukuf di Arafah, Thawaf Ifadhah, Sai, Tahallul (mencukur rambut), dan Tertib. Keenam rukun ini merujuk pada mazhab Asy-Syafiiyah

 

1. Ihram

Rukun haji pertama adalah ihram yang diartikan sebagai niat untuk memulai ibadah haji dengan memakai kain ihram. Niat berihram dilakukan dengan mengambil miqat di tempat-tempat yang telah ditentukan, dan melaksanakan shalat sunnah dua rakaat.

Adapun lafadz niat haji beserta artinya:

Nawaitul hajja wa ahramtu bihi lillahi taala

Artinya: Aku berniat haji dengan berihram karena Allah Taala.

Terdapat beberapa larangan yang harus dijauhi oleh para jemaah setelah berniat ihram haji, di antaranya memakai wewangian, memotong kuku dan rambut, mengadakan akad nikah, berhubungan suami-istri, menutup wajah dan sebagainya.

 

2. Wukuf di Arafah

Rukun haji kedua ini merupakan puncak prosesi ritual ibadah haji. Saat pelaksanaan wukuf, para jemaah berdiam diri di area padang tanah Arafah pada 9 Dzulhijjah, mulai dari tergelincirnya matahari hingga terbenamnya matahari. Jemaah haji dianjurkan untuk memperbanyak membaca talbiyah, dzikir, istighfar, tahlil, shalawat dan membaca Al-Quran, baik sendiri-sendiri ataupun berjamaah.

 

3. Thawaf Ifadhah

Thawaf merupakan salah satu rukun haji yang dilaksanakan dengan mengelilingi Kabah sebanyak 7 (tujuh) putaran sambil berjalan kaki. Thawaf dimulai dan diakhiri pada arah sejajar dengan Hajar Aswad, di mana posisi Kabah selalu berada di sebelah kiri badan jemaah. Selama melakukan tawaf, jemaah harus suci dari hadas kecil dan hadas besar. 

 

4. Sai

Rukun haji keempat yakni Sai, berjalan mulai dari bukit Safa ke bukit Marwah sebanyak 7 (tujuh) kali perjalanan. Dari bukit Safa ke bukit Marwah dan sebaliknya dihitung 1 (satu) kali perjalanan, sehingga rangkaian Sai berakhir di bukit Marwah. Jemaah haji yang melakukan Sai disunnahkan untuk suci dari hadas kecil dan hadas besar, namun jika tidak suci maka perjalanan Sai nya tetap dianggap sah.

 

5. Tahallul (Mencukur Rambut)

Setelah selesai melakukan Sai, rukun haji yang wajib dilakukan selanjutnya adalah tahallul atau memotong rambut sebagai tanda selesainya rangkaian rukun haji. Lebih afdhal bagi laki-laki untuk mencukur rambut hingga gundul atau sekurang-kurangnya memotong sebelah kanan, tengah, dan kiri. Sementara bagi perempuan, lebih afdhal untuk sekurang-kurangnya memotong tiga helai rambut sepanjang jari. Adapun tahallul haji terdiri dari tahallul awwal dan tahallul tsani.

 

6. Tertib

Rukun haji yang terakhir ialah tertib, di mana jemaah telah melaksanakan rukun haji secara berurutan, mulai dari ihram sampai tahallul. Jemaah yang tidak melaksanakan rukun haji dengan tertib, dalam hal ini melalaikan salah satu di antaranya ataupun tidak menjalankan rangkaiannya secara berurutan, maka ibadah hajinya dianggap tidak sah.

Setelah mengetahui rukun haji, kini umat muslim dapat membedakan rukun haji dan rukun umrah. 

Perbedaan rukun haji dan umrah terletak pada tidak adanya kegiatan wukuf di Arafah bagi jemaah umrah, yang artinya haji memiliki 6 (enam) rukun, sedangkan umrah hanya memiliki 5 (lima) rukun, di antaranya Ihram, Thawaf Ifadhah, Sai, Tahallul (mencukur rambut), dan Tertib.

Hal ini dikarenakan wukuf hanya dapat dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah selepas matahari tergelincir hingga maghrib yang menjadi inti dari prosesi ibadah haji, sementara inti dari ibadah umrah hanya terletak pada thawaf dan sai. 

Dengan mengetahui rukun haji yang telah disebutkan di atas, Sahabat BAZNAS dapat lebih mempersiapkan diri agar ibadah haji yang akan dilaksanakan insya Allah bernilai sah di mata Allah. 

 

Referensi:

 

Al-Juzairi, S. A. (2020). Fikih Empat Madzhab Jilid 2. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.

Faridl, M., dan Handrianto, B. (2007). Antar Aku Ke Tanah Suci. Jakarta: Gema Insani.

Jumanta. (2021). Ensiklopedia Al-Quran dan Hadis Per Tema; Bagian 4 Agama Islam. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Kementerian Agama RI. (2020). Tuntunan Manasik Haji dan Umrah. Jakarta: Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah.

Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.

Follow us

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ