Mengapa Anda Perlu Perbanyak Amalan di Hari Senin dan Kamis

I hate Monday! kalimat ini kerap kali dilontarkan oleh sebagian orang khususnya pekerja dalam memulai aktivitas di hari Senin usai menghabiskan waktu libur akhir pekan. Berbagai penyebab orang cenderung kurang bersemangat untuk menghadapi hari Senin, bisa karena membayangkan aktivitas melelahkan yang akan mereka jalani hingga pulang kerja, atau soal kemacetan yang selalu menghampiri setiap saat.

Dikutip dari berbagai sumber, Umat Islam wajib memahami agamanya dengan baik, sehingga semangat dan kesungguhannya dalam beribadah setiap harinya tidak dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, tetapi karena tuntunan Allah Subhanahu Wata`ala dan Rasul-Nya. Terlebih, ada keistimewaan pada waktu-waktu tertentu yang telah Allah tetapkan, yakni Hari Senin dan Kamis.

Dua hari ini diyakini justru hari dimana Allah Subhanahu Wata’ala turunkan keberkahannya sebagaimana tercantum dalam Shahih Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda,

“Amal-amal manusia diperiksa di hadapan Allah dalam setiap pekan (Jumu`ah) dua kali, yaitu pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang beriman terampuni dosanya, kecuali seorang hamba yang antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan.” (Shahih Muslim (IV/1988) Kitabul Birr was Shilah wal Aadaab).

Selain itu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat antusias berpuasa pada hari Senin dan Kamis.

“Amal-amal manusia diperiksa pada setip hari Senin dan Kamis, maka aku menyukai amal perbuatanku diperiksa sedangkan aku dalam keadaan berpuasa.” (HR. At-Tirmidzi dan lainnya).

Dari pemaparan diatas, mari jaga semangat kita menjalankan aktivitas di hari Senin dan Kamis. Bulatkan tekad dan niat untuk beramal dengan sebaik-baiknya, selalu besyukur atas nikmat Allah SWT diikuti dengan puasa sunnah, untuk menyempurnakan ibadah kita di kedua hari tersebut. Dan hindari permusuhan dengan siapapun, terutama pada hari Senin dan Kamis. Wallahu a`lam.