Doa Bayar Fidyah dengan Beras: Lafadz dan Tata Cara Lengkap

Doa Bayar Fidyah dengan Beras: Lafadz dan Tata Cara Lengkap

Doa Bayar Fidyah dengan Beras: Lafadz dan Tata Cara Lengkap

07/05/2025 | Nurul Khusna | NOV

Dalam ajaran Islam, membayar fidyah adalah salah satu bentuk keringanan ibadah yang diberikan Allah kepada hamba-Nya yang tidak mampu berpuasa. Bagi sebagian orang seperti lansia, orang sakit menahun, atau ibu hamil dan menyusui dalam kondisi tertentu, mengganti puasa dengan membayar fidyah merupakan solusi syar’i. Salah satu bentuk fidyah yang umum di Indonesia adalah dengan memberikan makanan pokok berupa beras. Namun, tidak sedikit umat Islam yang bertanya: doa bayar fidyah dengan beras seperti apa yang harus dibaca?

Pertanyaan mengenai doa bayar fidyah dengan beras penting untuk dijawab karena dalam Islam, niat dan doa menjadi bagian dari ibadah yang menunjukkan keikhlasan serta kesadaran kita dalam menjalankan perintah Allah. Artikel ini akan mengupas secara lengkap mulai dari pengertian fidyah, hukum membayarnya dengan beras, lafaz niat dan doanya, hingga tata cara teknis penyalurannya. Semoga menjadi panduan bermanfaat bagi setiap muslim yang ingin menjalankan ibadah fidyah dengan benar.

Apa Itu Fidyah dan Siapa yang Wajib Membayarnya?

Sebelum membahas lebih dalam mengenai doa bayar fidyah dengan beras, penting bagi kita untuk memahami terlebih dahulu apa itu fidyah dan siapa saja yang terkena kewajiban ini. Fidyah adalah kompensasi berupa pemberian makanan kepada fakir miskin bagi mereka yang tidak mampu menjalankan puasa Ramadhan karena uzur syar’i yang permanen atau berkepanjangan.

Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:

“Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (puasa), membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin.” (QS. Al-Baqarah: 184)

Orang yang wajib membayar fidyah antara lain:

  1. Orang tua renta yang sudah tidak mampu berpuasa.

  2. Penderita sakit kronis yang tidak ada harapan sembuh.

  3. Ibu hamil atau menyusui, terutama jika khawatir pada kesehatan janin atau anak.

Dalam konteks ini, mengetahui doa bayar fidyah dengan beras menjadi penting karena menunjukkan niat dan kesungguhan dalam melaksanakan ibadah tersebut. Meskipun beras hanya salah satu bentuk fidyah, ia menjadi pilihan utama karena sesuai dengan kebiasaan masyarakat dan kebutuhan dasar fakir miskin.

Dengan memahami siapa yang berkewajiban dan mengapa fidyah perlu dibayarkan, maka urgensi membaca doa bayar fidyah dengan beras menjadi lebih bermakna. Ini bukan sekadar formalitas, tetapi bagian dari ibadah itu sendiri.

Hukum Membayar Fidyah dengan Beras

Dalam fiqih Islam, fidyah dapat dibayarkan dalam bentuk makanan pokok yang biasa dikonsumsi masyarakat setempat. Di Indonesia, bentuk makanan pokok yang paling umum adalah beras. Maka membayar fidyah dengan beras diperbolehkan dan sesuai dengan kaidah syariat.

Mayoritas ulama mazhab Syafi’i dan Hambali menyatakan bahwa fidyah berupa satu mud (± 0,6 – 0,75 kg) makanan pokok per hari puasa yang ditinggalkan. Jika diubah dalam bentuk beras, maka bisa disesuaikan menjadi sekitar 1,5 kg – 2,5 kg per hari, tergantung kebiasaan dan lembaga zakat yang dijadikan rujukan.

Maka, sebelum membaca doa bayar fidyah dengan beras, kita harus terlebih dahulu memastikan bahwa jumlah beras yang disiapkan sesuai dengan ketentuan. Ini akan menjadikan fidyah yang kita bayarkan sah dan diterima oleh Allah SWT.

Beberapa lembaga zakat di Indonesia juga telah menetapkan nominal fidyah berdasarkan harga makanan, tetapi jika kita ingin menyalurkan secara langsung dalam bentuk beras, maka lafaz doa bayar fidyah dengan beras sangatlah dianjurkan. Ini menunjukkan bahwa kita tidak hanya memenuhi aspek fisik ibadah, tapi juga ruhiyah.

Membayar fidyah tanpa disertai doa atau niat bisa membuat ibadah terasa kosong. Oleh karena itu, lafaz doa bayar fidyah dengan beras tidak hanya menjadi pelengkap, tetapi bagian inti dari proses membayar fidyah itu sendiri.

Lafaz Niat dan Doa Bayar Fidyah dengan Beras

Berikut adalah contoh lafaz doa bayar fidyah dengan beras yang bisa dibaca ketika hendak menyerahkan fidyah kepada penerima:

“Nawaitu an u’thiya al-fidyata ‘an fardin min ayyami Ramadhana lillahi ta’ala.”

Artinya: “Saya niat membayar fidyah atas kewajiban puasa Ramadhan karena Allah Ta’ala.”

Doa ini bisa dibaca dalam hati atau dilafalkan dengan suara pelan saat menyerahkan beras fidyah. Membaca doa bayar fidyah dengan beras dengan penuh keikhlasan sangat dianjurkan karena merupakan bentuk pengakuan atas tanggung jawab ibadah kepada Allah.

Jika fidyah dibayarkan untuk orang lain, misalnya atas nama orang tua yang sudah meninggal, maka niat dan doa bayar fidyah dengan beras juga harus disesuaikan. Misalnya:

“Nawaitu an u’thiya al-fidyata ‘an (nama orang tua) ‘an fardin min ayyami Ramadhana lillahi ta’ala.”

Dengan membaca doa bayar fidyah dengan beras, kita mengiringi tindakan fisik kita dengan ruh spiritual yang membuat ibadah menjadi lebih sempurna. Doa ini bisa dibaca setiap kali kita memberikan beras kepada fakir miskin, baik secara langsung maupun melalui perantara.

Jangan lupa untuk memastikan bahwa penerima fidyah memang termasuk kategori fakir miskin, karena fidyah tidak sah jika diberikan kepada orang yang mampu. Bacaan doa bayar fidyah dengan beras harus dibarengi dengan pemahaman tentang siapa yang berhak menerima.

Tata Cara Membayar Fidyah dengan Beras Secara Praktis

Setelah memahami doa bayar fidyah dengan beras, kita juga perlu tahu bagaimana tata cara teknis membayarnya agar tidak salah. Berikut ini langkah-langkah praktis yang dapat dilakukan oleh umat Islam:

  1. Hitung jumlah hari puasa yang ditinggalkan.

    Jika Anda meninggalkan 30 hari puasa Ramadhan, maka Anda wajib membayar fidyah sebanyak 30 porsi makanan (30 kali).

  2. Tentukan jumlah beras per hari.

    Berdasarkan panduan umum, 1 hari puasa diganti dengan 1,5 – 2,5 kg beras. Maka, untuk 30 hari Anda bisa siapkan total 45 – 75 kg beras.

  3. Tentukan penerima fidyah.

    Fidyah hanya boleh diberikan kepada fakir miskin. Pastikan Anda memilih penerima yang tepat sebelum membaca doa bayar fidyah dengan beras.

  4. Baca niat dan doa.

    Saat menyerahkan beras, bacalah doa bayar fidyah dengan beras dengan tulus dan sadar bahwa Anda sedang menunaikan kewajiban syar’i.

  5. Distribusikan dengan baik.

    Anda bisa memberikan beras langsung atau melalui lembaga amil zakat terpercaya yang siap menyalurkannya secara profesional.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, disertai doa bayar fidyah dengan beras, maka ibadah fidyah Anda insya Allah sah dan diterima di sisi Allah SWT.

Membayar fidyah adalah bentuk kasih sayang Islam terhadap umatnya. Ia merupakan solusi bagi mereka yang tidak mampu menunaikan puasa, tanpa mengurangi nilai ibadah itu sendiri. Membaca doa bayar fidyah dengan beras menandai bahwa kita melaksanakan ibadah ini dengan penuh kesadaran dan keikhlasan.

Dengan memahami tata cara, hukum, dan lafaz doa bayar fidyah dengan beras, kita menjadi lebih siap untuk menjalankan ibadah ini dengan benar. Jangan sampai kita membayar fidyah hanya sebagai formalitas tanpa tahu makna dan tuntunan syariat di baliknya.

Selain itu, dengan membaca doa bayar fidyah dengan beras, kita juga berlatih untuk lebih dekat kepada Allah, memperkuat niat, dan meningkatkan keikhlasan dalam beramal. Ini adalah bagian dari ruh ibadah yang perlu selalu dijaga.

Maka, setiap kali Anda hendak membayar fidyah, jangan lupa lafazkan doa bayar fidyah dengan beras, dan niatkan semata-mata karena Allah SWT. Semoga Allah menerima ibadah kita dan menjadikannya sebagai pemberat amal di hari kiamat kelak.

 

Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.

Follow us

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ