5 Hikmah Silaturahmi dan Dalilnya dalam Al-Qur’an
5 Hikmah Silaturahmi dan Dalilnya dalam Al-Qur’an
22/10/2025 | Humas BAZNASSilaturahmi merupakan salah satu amalan mulia yang sangat ditekankan dalam ajaran Islam. Tidak hanya membawa keberkahan dalam kehidupan sosial, tetapi juga menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam Al-Qur’an dan hadis Rasulullah SAW, banyak dijelaskan tentang keutamaan menjaga hubungan baik dengan sesama, baik keluarga, tetangga, maupun sesama muslim. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai 5 hikmah silaturahmi dan dalilnya dalam Al-Qur’an, agar umat Islam dapat memahami betapa pentingnya menjaga tali kasih di antara sesama.
1. Silaturahmi Menambah Umur dan Melapangkan Rezeki
Salah satu hikmah silaturahmi dan dalilnya yang banyak disebut dalam hadis adalah bahwa silaturahmi dapat menambah umur dan melapangkan rezeki. Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Hikmah silaturahmi dan dalilnya ini memberikan pelajaran bahwa Allah SWT akan memberikan keberkahan umur bagi mereka yang gemar menjalin hubungan baik. Panjang umur di sini bukan hanya dalam hitungan tahun, tetapi juga dalam makna keberkahan hidup—di mana waktu yang dimiliki menjadi lebih bermakna dan bermanfaat bagi sesama.
Selain itu, dalam konteks rezeki, hikmah silaturahmi dan dalilnya menjelaskan bahwa menjaga hubungan baik dapat membuka pintu-pintu kebaikan. Rezeki tidak hanya berupa materi, tetapi juga berupa kesehatan, kebahagiaan, dan ketenangan hati. Dengan menjalin silaturahmi, seseorang akan memiliki jejaring sosial yang luas, yang dapat membuka berbagai peluang kehidupan.
Allah SWT berfirman dalam QS. An-Nisa ayat 1:
"Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu."
Ayat ini menjadi salah satu dalil kuat tentang hikmah silaturahmi dan dalilnya yang menunjukkan betapa Allah memerintahkan umat-Nya untuk menjaga hubungan kekerabatan dengan penuh tanggung jawab.
Dengan demikian, silaturahmi bukan hanya tradisi sosial, tetapi juga bentuk ibadah yang mendatangkan keberkahan hidup. Hikmah silaturahmi dan dalilnya menjadi bukti nyata bahwa Islam mengajarkan umatnya untuk hidup saling menghargai dan saling mendukung demi mencapai ridha Allah SWT.
2. Silaturahmi Menguatkan Ukhuwah Islamiyah
Hikmah silaturahmi dan dalilnya yang kedua adalah mempererat ukhuwah Islamiyah atau persaudaraan antar sesama muslim. Dalam kehidupan bermasyarakat, hubungan yang harmonis menjadi pondasi utama terciptanya kedamaian. Melalui silaturahmi, rasa kasih sayang dan persaudaraan akan semakin kuat, sehingga terhindar dari perpecahan dan permusuhan.
Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Hujurat ayat 10:
"Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara. Karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat."
Ayat ini menjadi dalil penting dalam pembahasan hikmah silaturahmi dan dalilnya. Islam mengajarkan bahwa setiap muslim adalah saudara, dan tugas utama kita adalah menjaga hubungan itu dengan penuh cinta dan tanggung jawab.
Dalam praktiknya, hikmah silaturahmi dan dalilnya terlihat dari bagaimana seseorang yang sering menjalin hubungan baik akan lebih mudah untuk memaafkan, menolong, dan menghargai orang lain. Silaturahmi membuat hati menjadi lembut, jauh dari sifat iri dan dengki. Dengan saling mengunjungi dan berkomunikasi, umat Islam dapat memperkuat rasa kebersamaan dan menghindari prasangka buruk.
Rasulullah SAW juga bersabda:
"Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan tali silaturahmi." (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menegaskan bahwa hikmah silaturahmi dan dalilnya bukan hanya berdampak di dunia, tetapi juga di akhirat. Memutus silaturahmi berarti menghilangkan kasih sayang yang seharusnya menjadi ciri khas umat Islam.
Oleh karena itu, menjaga silaturahmi menjadi kewajiban moral dan spiritual. Dengan saling berkunjung, berdialog, dan membantu, kita telah menegakkan nilai-nilai ukhuwah Islamiyah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
3. Silaturahmi Menghapus Dosa dan Mendatangkan Rahmat
Hikmah silaturahmi dan dalilnya berikutnya adalah sebagai sarana penghapus dosa dan pembuka rahmat Allah SWT. Banyak orang tidak menyadari bahwa dengan bersilaturahmi, dosa-dosa kecil dapat dihapus dan hati menjadi bersih dari kebencian.
Dalam QS. Ar-Ra’d ayat 21 disebutkan:
"Dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan dan mereka takut kepada Tuhannya serta takut akan hisab yang buruk."
Ayat ini menjadi salah satu dalil yang menunjukkan bahwa hikmah silaturahmi dan dalilnya berkaitan langsung dengan ketakwaan. Mereka yang menjaga hubungan baik termasuk dalam golongan orang yang mendapat rahmat dari Allah SWT.
Selain itu, hikmah silaturahmi dan dalilnya juga menjelaskan bahwa ketika seseorang mengunjungi saudaranya dengan niat karena Allah, maka langkah-langkahnya akan dicatat sebagai kebaikan. Setiap sapaan, pelukan, dan doa antar sesama muslim menjadi amalan yang bernilai di sisi Allah SWT.
Rasulullah SAW pernah bersabda dalam sebuah hadis qudsi:
"Cinta-Ku wajib bagi orang-orang yang saling mencintai karena Aku, yang saling duduk karena Aku, yang saling berkunjung karena Aku, dan yang saling memberi karena Aku." (HR. Malik)
Hadis ini menjadi penguat hikmah silaturahmi dan dalilnya bahwa hubungan yang dibangun karena Allah akan mendapat cinta dan rahmat-Nya.
Maka, tidak ada ruginya bagi seorang muslim untuk memulai silaturahmi. Selain memperbaiki hubungan sosial, silaturahmi juga menjadi cara untuk membersihkan diri dari dosa dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
4. Silaturahmi Menumbuhkan Kasih Sayang dan Empati
Hikmah silaturahmi dan dalilnya juga tampak dalam bagaimana hubungan tersebut menumbuhkan kasih sayang dan empati di tengah masyarakat. Dalam kehidupan modern yang serba cepat, banyak orang mulai kehilangan kedekatan emosional. Padahal, silaturahmi menjadi sarana untuk saling memahami dan peduli terhadap kondisi sesama.
Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Isra ayat 23:
"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya..."
Ayat ini bukan hanya bicara tentang berbakti kepada orang tua, tetapi juga menjadi dalil tentang pentingnya hubungan kasih sayang dalam keluarga sebagai bentuk hikmah silaturahmi dan dalilnya.
Ketika seseorang menjaga silaturahmi, ia akan lebih mudah memahami kesulitan orang lain. Ia akan tergerak untuk membantu, mendukung, dan menghibur saudaranya yang sedang dalam kesusahan. Dengan begitu, tercipta suasana sosial yang harmonis dan penuh cinta kasih.
Hikmah silaturahmi dan dalilnya juga mengajarkan bahwa empati bukan sekadar rasa iba, tetapi tindakan nyata. Islam mengajarkan umatnya untuk tidak bersikap acuh tak acuh terhadap keadaan sekitar. Dengan menjalin silaturahmi, seorang muslim akan selalu terhubung dengan lingkungannya, menebarkan kedamaian dan kasih sayang.
Dalam konteks masyarakat luas, silaturahmi menjadi perekat sosial yang kuat. Ia mampu meredam konflik, memperkuat kerja sama, dan mempererat solidaritas antar sesama manusia. Itulah sebabnya hikmah silaturahmi dan dalilnya menjadi prinsip penting dalam kehidupan umat Islam.
5. Silaturahmi Mendekatkan Diri kepada Allah SWT
Hikmah silaturahmi dan dalilnya yang terakhir adalah sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam setiap hubungan baik yang dibangun, Allah menilai niat dan amal perbuatan hamba-Nya. Ketika seseorang menjaga silaturahmi dengan tulus karena Allah, maka ia sejatinya sedang beribadah kepada-Nya.
Dalam QS. Muhammad ayat 22–23, Allah SWT berfirman:
"Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa, kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? Mereka itulah orang-orang yang dilaknat Allah dan ditulikan pendengarannya serta dibutakan penglihatannya."
Ayat ini menjadi dalil yang sangat kuat mengenai hikmah silaturahmi dan dalilnya. Memutus silaturahmi termasuk perbuatan yang sangat dibenci oleh Allah, sedangkan menjaganya menjadi tanda ketaatan dan ketakwaan.
Hikmah silaturahmi dan dalilnya mengajarkan bahwa setiap langkah menuju kerabat, setiap sapaan hangat, dan setiap bantuan kecil adalah bentuk ibadah. Dengan menjaga hubungan baik, seseorang sedang meneladani sifat Allah yang Maha Penyayang.
Lebih dari itu, silaturahmi membuat hati menjadi lembut dan penuh syukur. Ia akan merasa dekat dengan Allah karena selalu berusaha menebar kebaikan kepada sesama. Hikmah silaturahmi dan dalilnya menunjukkan bahwa hubungan manusia dengan Allah sangat erat kaitannya dengan hubungan manusia dengan sesama.
Maka, siapa pun yang ingin dekat dengan Allah harus memperbaiki hubungannya dengan orang lain. Silaturahmi menjadi jalan menuju ridha dan cinta-Nya.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa hikmah silaturahmi dan dalilnya mencakup banyak aspek kehidupan—mulai dari rezeki, umur, penghapus dosa, kasih sayang, hingga kedekatan dengan Allah SWT. Islam memandang silaturahmi bukan hanya sebagai etika sosial, melainkan sebagai ibadah yang membawa keberkahan dunia dan akhirat.
Melalui silaturahmi, umat Islam diajak untuk memperkuat tali persaudaraan, menumbuhkan empati, dan memperbanyak amal kebaikan. Maka, jangan pernah menunda untuk menyapa, mengunjungi, atau memaafkan saudara kita. Karena di dalamnya terdapat hikmah besar yang dijanjikan oleh Allah SWT.
Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.
Follow us