10 Cara Menjadi Pribadi yang Ikhlas Menurut Islam, Langkah yang Bisa Dipraktikkan Hari Ini

10 Cara Menjadi Pribadi yang Ikhlas Menurut Islam (Langkah yang Bisa Dipraktikkan Hari Ini)

10 Cara Menjadi Pribadi yang Ikhlas Menurut Islam, Langkah yang Bisa Dipraktikkan Hari Ini

13/11/2025 | Humas BAZNAS

Ikhlas adalah kunci diterimanya amal ibadah dan sumber ketenangan hati seorang muslim. Dalam kehidupan yang serba cepat dan penuh ujian seperti sekarang, sering kali seseorang melakukan kebaikan bukan semata karena Allah, melainkan karena ingin dilihat, dipuji, atau diakui oleh orang lain. Padahal, nilai amal yang sejati terletak pada niat di dalam hati. Oleh karena itu, memahami cara menjadi pribadi yang ikhlas menurut ajaran Islam merupakan langkah penting agar setiap amal bernilai ibadah dan mendatangkan keberkahan hidup.

Artikel ini akan membahas secara lengkap 10 cara menjadi pribadi yang ikhlas yang bisa mulai dipraktikkan hari ini, berdasarkan tuntunan Al-Qur’an, hadits, dan pandangan para ulama.

 

1. Memperbaiki Niat Sebelum Melakukan Sesuatu

Langkah pertama dalam cara menjadi pribadi yang ikhlas adalah memperbaiki niat sebelum melakukan setiap amal. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya amal perbuatan tergantung pada niatnya” (HR. Bukhari dan Muslim). Dari hadits ini, kita belajar bahwa niat menjadi pondasi utama dalam setiap perbuatan manusia.

Seseorang yang ingin menggapai keikhlasan harus melatih diri agar hatinya hanya mengharap ridha Allah, bukan pujian manusia. Dalam cara menjadi pribadi yang ikhlas, penting untuk memeriksa kembali motivasi di balik setiap tindakan—apakah karena Allah atau karena kepentingan duniawi.

Selain itu, memperbaiki niat berarti menanamkan kesadaran bahwa segala sesuatu yang kita lakukan, sekecil apa pun, bisa menjadi ibadah jika diniatkan karena Allah. Ini menjadi dasar penting dalam cara menjadi pribadi yang ikhlas karena keikhlasan tidak muncul tiba-tiba, tetapi tumbuh dari hati yang terbiasa berniat baik.

Ketika seseorang sudah terbiasa meluruskan niat, maka Allah akan menuntunnya pada ketenangan batin. Dengan begitu, cara menjadi pribadi yang ikhlas akan terasa lebih ringan dilakukan karena ia tidak lagi mengejar apresiasi manusia.

 

2. Mengingat Bahwa Semua Balasan Hanya dari Allah

Salah satu rahasia cara menjadi pribadi yang ikhlas adalah meyakini bahwa semua balasan atas kebaikan datang dari Allah, bukan dari manusia. Ketika seseorang sadar bahwa Allah Maha Mengetahui segala amal, maka ia tidak lagi menunggu ucapan terima kasih atau penghargaan dari orang lain.

Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:

“Sesungguhnya Kami memberi makan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah. Kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih.” (QS. Al-Insan: 9)

Ayat ini menggambarkan karakter orang yang ikhlas—mereka berbuat baik tanpa pamrih. Dalam praktik cara menjadi pribadi yang ikhlas, ayat ini menjadi pegangan agar setiap amal tetap murni untuk Allah semata.

Jika seseorang terus mengingat bahwa ganjaran terbaik ada di sisi Allah, maka ia akan tenang bahkan ketika tidak dihargai manusia. Ini adalah salah satu inti dari cara menjadi pribadi yang ikhlas yang sesungguhnya.

 

3. Tidak Mengungkit Amal Baik

Dalam cara menjadi pribadi yang ikhlas, penting untuk menjaga hati agar tidak mengungkit kebaikan yang sudah dilakukan. Allah berfirman dalam QS. Al-Baqarah: 264, bahwa orang yang mengungkit sedekahnya seperti orang yang menabur debu di atas batu licin, lalu hujan menghapusnya—artinya, amalnya menjadi sia-sia.

Mengungkit kebaikan hanya akan merusak pahala dan menunjukkan bahwa amal tersebut belum sepenuhnya ikhlas. Karena itu, cara menjadi pribadi yang ikhlas menuntut kita untuk melupakan kebaikan yang sudah diberikan kepada orang lain.

Sikap ini bukan berarti melupakan kebaikan dalam arti harfiah, tetapi menanamkan di hati bahwa semua kebaikan adalah milik Allah yang hanya dititipkan kepada kita. Dengan memahami hal ini, cara menjadi pribadi yang ikhlas bisa diwujudkan dengan lebih mudah dalam kehidupan sehari-hari.

 

4. Menyembunyikan Amal Kebaikan

Langkah lain dalam cara menjadi pribadi yang ikhlas adalah dengan menyembunyikan amal kebaikan. Rasulullah SAW bersabda bahwa salah satu golongan yang mendapat naungan Allah pada hari kiamat adalah orang yang bersedekah dengan tangan kanan, sementara tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberikan (HR. Bukhari dan Muslim).

Menyembunyikan amal membantu seseorang menjaga kemurnian niat. Dalam praktik cara menjadi pribadi yang ikhlas, hal ini berarti menghindari kebiasaan memamerkan kebaikan, baik secara langsung maupun di media sosial.

Dengan menjaga kerahasiaan amal, seseorang terhindar dari godaan riya dan ujub (bangga diri). Ia hanya berharap agar Allah yang mengetahui dan menerima amalnya. Cara ini sangat efektif dalam melatih cara menjadi pribadi yang ikhlas di tengah zaman yang serba terbuka seperti sekarang.

 

5. Menerima Ujian dengan Lapang Dada

Ujian hidup sering kali menjadi sarana Allah untuk menguji keikhlasan seseorang. Dalam cara menjadi pribadi yang ikhlas, sikap sabar dan ridha atas ujian merupakan bukti ketulusan hati. Allah berfirman:

“Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 155)

Orang yang benar-benar memahami cara menjadi pribadi yang ikhlas akan melihat ujian sebagai bentuk kasih sayang Allah, bukan hukuman. Dengan begitu, hatinya tetap tenang dan tidak mengeluh, bahkan ketika menghadapi kesulitan.

Melalui kesabaran dan ketabahan, seseorang belajar menyerahkan sepenuhnya urusannya kepada Allah. Inilah salah satu tanda kuat dari cara menjadi pribadi yang ikhlas yang sesungguhnya.

 

6. Menghindari Riya dan Pamer Amal

Riya (beramal karena ingin dipuji) adalah penyakit hati yang paling berbahaya. Dalam cara menjadi pribadi yang ikhlas, seseorang harus mampu melawan dorongan untuk memamerkan amalnya. Rasulullah SAW menyebut riya sebagai “syirik kecil,” karena pelakunya mempersekutukan Allah dengan keinginan akan pujian manusia (HR. Ahmad).

Untuk menghindari riya, seseorang perlu terus-menerus melakukan introspeksi. Dalam proses cara menjadi pribadi yang ikhlas, introspeksi membantu kita menjaga niat tetap lurus dan murni.

Selain itu, memperbanyak doa agar dijauhkan dari riya merupakan langkah penting. Rasulullah sendiri mengajarkan doa:

“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari menyekutukan-Mu dengan sesuatu yang aku ketahui, dan aku memohon ampun kepada-Mu atas apa yang tidak aku ketahui.” (HR. Ahmad)

Dengan menjaga hati dari riya, maka cara menjadi pribadi yang ikhlas bisa terwujud dalam setiap amal yang dilakukan.

 

7. Menyadari Keterbatasan Diri dan Kekuasaan Allah

Dalam cara menjadi pribadi yang ikhlas, penting untuk menyadari bahwa manusia tidak memiliki apa-apa kecuali yang Allah kehendaki. Semua kebaikan yang kita lakukan hanyalah karena pertolongan-Nya. Kesadaran ini menumbuhkan rasa tawadhu (rendah hati) dan menjauhkan diri dari kesombongan.

Ketika seseorang merasa bahwa keberhasilannya semata karena Allah, maka ia tidak akan mudah bangga atau mencari pengakuan. Itulah hakikat cara menjadi pribadi yang ikhlas yang tertanam dalam hati seorang mukmin sejati.

 

8. Bersyukur dalam Segala Keadaan

Syukur adalah kunci yang menjaga hati tetap tenang. Dalam cara menjadi pribadi yang ikhlas, bersyukur membuat seseorang melihat setiap keadaan—baik nikmat maupun musibah—sebagai ketentuan terbaik dari Allah.

Seseorang yang selalu bersyukur akan lebih mudah menerima apa pun hasil usahanya tanpa mengeluh. Ia tahu bahwa setiap kebaikan datang dari Allah dan setiap ujian mengandung hikmah. Dengan begitu, cara menjadi pribadi yang ikhlas menjadi lebih mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

 

9. Memperbanyak Dzikir dan Muhasabah

Dalam cara menjadi pribadi yang ikhlas, dzikir berfungsi menenangkan hati dan mengingatkan manusia pada tujuan hidupnya. Orang yang senantiasa berdzikir akan lebih mudah menjaga niatnya agar tetap karena Allah.

Muhasabah atau introspeksi diri juga menjadi bagian penting dalam cara menjadi pribadi yang ikhlas. Dengan merenungi setiap amal dan memperbaiki kesalahan, seseorang akan semakin dekat dengan Allah dan memahami makna keikhlasan sejati.

 

10. Meneladani Keikhlasan Rasulullah SAW

Rasulullah SAW adalah contoh terbaik dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam hal keikhlasan. Dalam cara menjadi pribadi yang ikhlas, meneladani beliau berarti berusaha melakukan segala sesuatu dengan niat murni dan tanpa pamrih.

Beliau berdakwah, berjuang, dan beramal bukan untuk kepentingan dunia, tetapi demi tegaknya agama Allah. Dengan mencontoh keteladanan Nabi, seorang muslim bisa belajar cara menjadi pribadi yang ikhlas dalam setiap amal yang dilakukan.

Menjadi pribadi yang ikhlas bukanlah hal mudah, tetapi sangat mungkin dicapai jika seseorang mau melatih hatinya. Dengan memahami dan mengamalkan cara menjadi pribadi yang ikhlas, seorang muslim akan merasakan ketenangan batin, kedekatan dengan Allah, dan keberkahan dalam setiap langkah hidupnya.

Keikhlasan adalah cahaya yang menerangi amal, menjadikannya bernilai tinggi di sisi Allah. Karena itu, marilah kita berusaha mempraktikkan cara menjadi pribadi yang ikhlas sejak hari ini, agar setiap kebaikan yang kita lakukan benar-benar bernilai ibadah.

 

 

Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.

Follow us

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ