Mantan Dirjen dan Sekjen Kemenag Mubarok Berpulang

Dokumentasi BAZNAS

Mantan Dirjen dan Sekjen Kemenag Mubarok Berpulang

30/12/2020 | HUMAS BAZNAS

 

Salah satu tokoh senior Kementerian Agama Drs.H. Mubarok, M.Si berpulang ke rahmatullah, Selasa (29/12) pukul 14.05 WIB dalam perawatan di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta. Jenazah almarhum dimakamkan di Pesantren Cijangkar, Ciawi Tasikmalaya, Selasa malam.

 

Dilahirkan di Tasikmalaya pada 18 Juli 1941, almarhum menamatkan Sekolah Rakyat tahun 1954, PGAP 1954-1958, dan PHIN 1958-1961. Selanjutnya, almarhum meneruskan S1 dan S2 di Universitas Indonesia.

 

Masa pengabdian almarhum di Kemenag cukup panjang, 40 tahun. Almarhum mengawali karir di Kementerian Agama, sebagai staf Direktorat Penerangan Agama pada dekade tahun 60-an. Selanjutnya, Mubarok pernah menjabat sebagai Kakanwil Depag Provinsi DKI Jakarta, Kabid Haji di Jeddah tahun 1983 - 1987, Direktur Penyelenggaraan Haji, Direktur Pembinaan Haji, Kakanwil Depag Provinsi Jawa Barat, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji (1998 - 2000) dan terakhir Sekretaris Jenderal Departemen Agama (2000 - 2002).

 

Dalam pengabdian  kemasyarakatan, almarhum sejak tahun 1990 - 1999 menjadi Sekretaris Umum Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) dan selanjutnya Ketua Umum IPHI (1999 - 2010). Selain itu, almarhum diamanahi tugas sebagai Anggota Komisi Pengawas Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) masa bakti 2004 - 2007, Anggota Dewan Pertimbangan BAZNAS masa bakti 2008 dengan masa perpanjangan sampai dengan 2015, Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal (2001 - 2015), serta Penasihat dan terakhir Dewan Pakar Badan Pembinaan,  Penasihatan dan Pelestarian Perkawinan (BP4 Pusat). Sempat juga menjabat sebagai Pelaksana Tugas Ketua Umum BP4 Pusat tahun 2013-2014.

 

Mubarok wafat dalam usia 79 tahun, tepat lima hari sebelum Hari Amal Bakti Ke-75 Kementerian Agama. Beliau merupakan sosok pekerja, pegawai pejuang dan sesepuh Kementerian Agama yang mengerti garis perjuangan umat Islam dan umat beragama dalam mengisi kemerdekaan negara dan pembangunan bangsa.

 

Almarhum seorang birokrat yang matang. Pengalamannya yang luas di dunia birokrasi, dimulai dari anak tangga paling bawah hingga mencapai karir puncak eselon satu.

 

Beliau tidak sekadar parnabakti sebagai birokrat "as usual", tapi seorang sesepuh yang memiliki jiwa dan wawasan keumatan. Menurut istilah beliau, dalam bekerja di birokrasi pemerintahan, apalagi kementerian yang menangani urusan keagamaan, dalam hal ini Kementerian Agama, jangan ibarat orang memakai "kacamata kuda". Silaturahim sangat dijunjung tinggi dan dijalankan sepanjang hidupnya.

 

Satu ketika di sela rapat BP4 di Masjid Istiqlal kamar 66, almarhum mengemukakan  bagaimana para pendahulu  Kementerian Agama di masa lampau berpikir jauh ke depan untuk kepentingan umat. Mereka membentuk badan semi resmi seperti BP4 (dulu singkatan dari Badan Penasihatan Perkawinan dan Penyelesaian Perceraian), BKM (Badan Kesejahteraan Masjid), P2A (Pembinaan Pengamalan Agama), serta LPTQ (Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran) dan lain-lain, meski tanpa tersedianya anggaran terlebih dahulu. Kenapa bisa terwujud tiada lain karena keikhlasan. Almarhum pernah mengungkapkan sebagai aparatur negara jangan sekali-kali melukai perasaan umat. 

 

Dalam manajemen dan kepemimpinan, Almarhum mengatakan bahwa dirinya menggabungkan metode Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama. Apa itu? Metode "hisab" dan "rukyat", ungkapnya dengan nada humor. Menganalisa laporan dan informasi yang diterima dari bawahan. Kemudian mengecek dan mengonfirmasi  langsung keadaan dan fakta yang sesungguhnya di lapangan.

 

Selamat Jalan Pak Mubarok. Terima kasih atas segala kebaikan dan amal bakti yang diberikan. Semoga diterima Allah SWT di tempat yang dimuliakan-Nya.

 

M. Fuad Nasar (Sesditjen Bimas Islam)

 

Sumber: Kementerian Agama RI

Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.

Follow us

Copyright © 2024 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ