BAZNAS Bantu Pasien TB dan Keluarga

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menyampaikan paket santunan keluarga dan layanan kesehatan untuk pasien TB Rumah Sehat BAZNAS. Selain memberi paket santunan berupa sembako dan santunan biaya hidup, BAZNAS juga melakukan pemeriksaan kesehatan dan pemberian vitamin serta masker. Kegiatan ini dilakukan sebagai salah satu wujud kepedulian Rumah Sehat BAZNAS terhadap pasien TB pada masa pandemi COVID-19.

Program ini dilakukan merata diseluruh Indonesia untuk para pasien TB yang sedang menjalani pengobatan di Rumah Sehat BAZNAS. Dalam pelaksanaannya Puskesmas setempat sebagai mitra BAZNAS turut membantu penyaluran paket santunan tersebut.

Kepala Lembaga Program Rumah Sehat Baznas, dr. Reza Ramdhoni menyebutkan bahwa salah satu faktor penyembuh TB adalah intervensi gizi. Dengan paket santunan dari BAZNAS ini diharapkan para pasien dapat terpenuhi kebutuhannya akan gizi seimbang.

“Paket santunan ini merupakan program dari Rumah Sehat BAZNAS diseluruh Indonesia. Ditujukan untuk membantu kehidupan mustahik yang menjadi pasien TB. Diharapkan, dengan terpenuhinya gizi yang seimbang, maka proses penyembuhan TB pada pasien akan lebih optimal,” ujarnya.

Selain intervensi gizi melalui bantuan paket santunan, Rumah Sehat BAZNAS juga memberi santunan biaya hidup sebagai upaya intervensi ekonominya.

“Penyakit TB yang diderita membuat para pasien tidak dapat bekerja seperti biasanya. Tidak ada pendapatan untuk menghidupi keluarganya. Karena itulah selain memberi intervensi gizi agar pasien lebih sehat dan lekas pulih, Rumah Sehat BAZNAS juga memberi bantuan biaya hidup kepada para pasien, agar pasien dapat terbantu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarga,” sambung Reza.

Selain di Jakarta, kegiatan klinik pratama Rumah Sehat Baznas ada di Yogyakarta, Sidoarjo, Makassar, Pangkalpinang dan Parigi Moutong. Di Rumah Sehat BAZNAS Parigi Moutong misalnya, dalam satu hari menyalurkan Paket Santunan keluarga dan layanan kesehatan untuk delapan keluarga pasien penderita TB di dua kecamatan yang berbeda yakni kecamatan Ampibabo dan kecamatan Toribulu Kabupaten Parigi Moutong.

Salah seorang dari mereka adalah Kakek Hasbi (84 tahun)  dari desa Toribulu Kecamatan Toribulu, yang sudah memasuki minggu akhir program pengobatan TB di RumahSehat BAZNAS. 

“Sekarang sudah masuk minggu terakhir pengobatan katanya. Sudah hampir enam bulan. Sekarang membaik, batuk dan sesak napas sudah jarang, nafsu makan juga sudah ada lagi, Alhamdulillah. Minggu depan tes dahak lagi, mudah-mudahan hasilnya bagus dan saya bisa sehat kembali. Terimakasih bantuannya, sangat membantu apalagi saya dan istri sekarang sudah tidak mampu lagi kerja,” kata Kakek Hasbi menutup obrolan.

Tuberculosis (TBC) atau yang lebih dikenal dengan TB, merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Mycrobacterium tuberculosis. Menyerang saluran pernapasan yaitu paru-paru sama halnya dengan Covid-19, dengan angka kematian lebih tinggi. Untuk penyembuhannya pasien TB harus minum obat secara rutin selama 6-8 bulan. 

Pada skala nasional BAZNAS juga bekerjasama dengan Yayasan Pejuang Tangguh TB atau PETA yang fokus memberikan pendampingan kepada pasien TB dalam pengobatan, sekaligus mengedukasi pasien dan keluarganya soal TB. Pasien TB juga sangat rentan terkena Covid-19, karena paru-paru dan sistem kekebalan tubuh telah dilemahkan oleh bakteri Myocobacterium tuberculosis. 

Selama ini Rumah Sehat BAZNAS sudah rutin memberikan edukasi mengenai penyakit TB, cara penyembuhannya dan pencegahannya kepada masyarakat melalui layanan luar gedung maupun kepada pasien yang datang memeriksakan diri ke klinik pratama Rumah Sehat BAZNAS.