Petani Lumbung Pangan Binaan BAZNAS di Garut Tebar Manfaat pada Sekitar

Program Lumbung Pangan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) di Kabupaten Garut, Jawa Barat, tentu sangat bermanfaat bagi para petani.

Tapi selain bagi petani, masyarakat sekitar juga ternyata mendapatkan dampak serta manfaatnya.

Seperti yang dirasakan oleh Pak Acep, peternak ayam petelur di sekitar wilayah pertanian jagung milik Kelompok Tani Mentari Pagi Darussyifa di Desa Mulyajaya, Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut.

Dengan adanya pertanian jagung yang menghasilkan jagung pipil di wilayahnya itu, Pak Acep kini tidak lagi kesulitan mendapatkan pakan untuk ayam-ayam petelurnya.

"Sebelumnya, saya membeli pakan ternak jadi, selain harganya mahal juga sangat sulit dicari karena peternakan milik saya berada di daerah terpencil," ujar Pak Acep, Selasa, (3/10/2023) lalu.

Dengan membeli pakan jadi, hasil yang didapat dari peternakan ayam petelurnya juga sangat kecil.

"Kadang hasilnya hanya cukup untuk menutup modal saja," kata dia.

Tapi, setelah tahu di sekitar wilayahnya ada petani binaan BAZNAS yang menanam jagung, Pak Acep pun berinisiatif untuk membuat pakan ayam sendiri dengan bahan baku jagung.

"Saya belajar secara otodidak, melihat berbagai referensi dari internet, termasuk youtube, untuk membuat pakan ternak sendiri," kisahnya.

Kini, Pak Acep berhasil membuat pakan ayam ternak sendiri, dari bahan baku jagung yang diproduksi tak jauh dari peternakannya, sehingga meminimalisir biaya untuk membeli pakan.

Menurutnya, kebutuhan pakan per bulan untuk 200 ekor ayam-ayam ternaknyanya saat ini sebanyak 2 ton pipil kering.

Saat ini, dari 200 ekor ayam per hari, Pak Acep bisa menghasilkan sekitar 8 kilogram telur dengan omzet Rp240.000 per hari.

Dengan membuat pakan ayam sendiri dari suplai jagung pipil Kelompok Tani Mentari Pagi Darussyifa diharapkan terjadi peningkatan omzet Pak Acep.

Dengan demikian, terjadi dampak positif pada ekosistem usaha pertanian yang saling menguntungkan dan dapat memajukan wilayah berkategori miskin ini.